86. Rekaman

192 20 7
                                    

Kali ini, Doyoung ngendarain mobilnya dengan kecepatan standar. Jalanan kota masih cukup padet, mengingat kalo Seoul adalah kota yang ga pernah sepi baik dari pagi sampe malem.

Doyoung nyusurin jalan raya, sesekali mikir apakah yang dia lakuin nanti bakal cukup atau engga buat Jaehyun dan yang lain. Stir dia belokin ke kanan, lanjut nyusurin jalan ke arah taman yang sering dia kunjungin sama temen-temen kalo mau piknik. Lokasinya lumayan jau dari rumah, sengaja supaya Jaehyun ga ngejar dia. Lagipula, anak-anak gada yang jagain. Jadi Doyoung pikir, Jaehyun engga akan ngejar dia.

10 menit berlalu, mobil Doyoung baru masuk ke area parkir taman yang luas itu. Baguslah, tamannya sepi hari ini.

Doyoung markirin mobilnya, matiin mesin mobil, ngelepas seatbelt dan ngantongin kuncinya. Setelah itu, dia ngambil buku kecil serta pena di dashboard. Ga lupa, Doyoung ngebawa botol minum yang masih terisi setengah. Si manis keluar, lalu berjalan ke dalam taman setelah mastiin pintu mobilnya udah terkunci.

Ternyata, diam-diam ada yang ngikutin Doyoung. Pria itu berdiri di belakang mobil Doyoung, ngintip kemana arah perginya sang pemilik mobil.

"Ngapain dia kesini? Bukannya anak-anaknya baru pulang dari rumah sakit?"

Hembusan angin malam nerpa wajah Doyoung yang sedikit tertunduk. Tangannya sibuk nulis sesuatu di buku kecil itu sejak beberapa menit yang lalu, ga terusik sama angin malam yang dinginnya nusuk. Pria Jung itu senyum puas saat dirasa apa yang dia tulis udah sempurna, sesuai sama isi hatinya yang pengen disampaiin.

Buku itu ditutup, ujung pena kembali ditekan. Sekarang, botol minum yang ada di depannya jadi penyangga untuk handphonenya. Dirasa udah pas, posisinya bagus, dan Doyoung udah siap—ditekannya tombol yang ada di bagian bawah tengah.

"Hai, ini Jung Doyoung. Ya, pasti kalian tau gue siapa."

Doyoung ngehela napasnya pelan, lalu melanjutkan, "Sebenernya ini engga ada spesial-spesialnya banget, cuma gue pengen nyampein sesuatu ke kalian lewat video ini."

"Kalian pasti marah pas tau gue mau ngapain, dan apa tujuan gue ngerecord video ini. Hanya aja, gue mau mengakhiri semua ini, untuk diri gue sendiri dan kalian. Gue ngerasa cukup dan ini udah selesai, kalian paham maksud gue kan?"

Doyoung terus ngucapin kalimat-kalimat yang keluar dengan mudahnya, seolah dia emang udah ngerencanain dan nyusun ini sebaik mungkin. Di pertengahan, mata pria Jung itu berkaca-kaca. Air mata ga sukses netes dari mata bulatnya, dan senyum terulas sempurna di akhir kalimatnya.

"Udah kali ya? Gue kebanyakan bacot. Intinya, gue sayang banget sama kalian. Terutama kamu, Jung Jaehyun."

Belum selesai, Doyoung berdeham untuk nyiapin suaranya. "Gue mau bawain satu lagu nih, semoga kalian suka ya."

Si manis mulai bernyanyi lagi, untuk yang kesekian kalinya nyanyiin lagu berbahasa Jepang itu dengan sangat menghayati. Dia yakin, Yuta pasti bakal marah besar kala ngedenger suaranya mengudara untuk ngenyanyiin lagu tersebut.

Di menit ke-28, detik ke-7, video itu selesai dan ditutup dengan ucapan maaf serta terima kasih dari Doyoung. Ditambah dengan senyumnya yang hangat, tatapan matanya yang lembut, Doyoung berhasil nyelesaiin video kenangannya dengan sempurna. Dia puas, dan berharap kenangan ini bisa berkesan untuk orang-orang tersayangnya.

"I'll miss them."



[4] CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang