Doyoung berdeham dikit abis bilang gitu, dia ngulas senyum tipis.
"Jae, tolong ajak anak-anak pergi sama mama Raline sebentar ya. We need to talk," kata Doyoung seraya ngelirik Johnny.
Seketika Jaehyun berubah datar, rahangnya mengerat dan ngga sengaja ngeratin pegangannya ke tangan Jaeyoung—yang dimana buat anak itu tiba-tiba teriak.
"Kita beli ice cream yuk. Jayden, ikut daddy Jaehyun ya," kata Jaehyun setelah sadar sama kelakuannya tadi.
Raline ngegandeng tangan Jaeyoung dan Jayden, ninggalin Jaehyun yang masih mematung di posisinya. Dia berbalik, ngingetin dirinya sendiri kalo ini baik-baik aja.
•
Di sisi lain, Doyoung sama Johnny udah duduk di cafetaria yang ada dideket gate. Mereka berdua berhadapan, ngga ada yang memulai percakapan sejak 10 menit yang lalu.
"Apa yang mau kamu omongin?" tanya Johnny memecah keheningan, teringat juga kalo dia kudu pulang segera.
Jari-jari Doyoung yang saling bertaut di atas meja itu bikin Johnny tersadar akan sesuatu. Masih berkilauan, masih terasa pas bahkan setelah 9 tahun lamanya.
Cincin itu.
"Kamu masih make cincin itu?"
Lamunan Doyoung buyar, dia berkedip cepat setelah tersadar. "Ada apa?"
Johnny narik tangan kiri Doyoung, "Kenapa kamu masih make ini?"
Terselip nada gasuka yang Doyoung tangkep. Dia natap mata Johnny juga, yang ternyata mencarin aura benci terhadap benda kecil itu.
"Lalu kenapa? Ini pemberian ibu Saemin," jawab Doyoung polos, pura-pura gatau situasi.
"Buang cincin itu, kita udah ngga ada hubungan lebih dari seorang sahabat."
Cincin yang tersemat di jari Johnny cuma cincin pernikahannya sama Althea. Cincin tunangan itu udah lama dia buang, atau lebih tepatnya dia ngga tau kalo Raline nyimpen itu.
"Ini pemberian bunda, Johnny, aku gabisa ngelepas ini gitu aja. Apa kamu tau ayah dan bunda ngga pernah pulang, inget kalo masih punya anak yang jadi bagian dari keluarga mereka juga?"
"Cuma kenangan ini yang aku punya dari mereka, Johnny."
Doyoung memang salah banget karena terus-terusan make cincin ini, tapi dia gamau ngehilangin cincin ini karena sangat berharga buat dia sendiri.
"Oke, aku ngga akan pake cincin ini lagi kaya yang kamu mau," final Doyoung dan beneran ngelepas cincin itu, ditaruh di tengah-tengah mereka.
"Listen, aku tau itu berat buat kamu. Tapi inget, kita udah punya pasangan masing-masing. Kamu ga kasian liat Jaehyun yang mungkin cemburu buta cuma karena cincin sialan itu? Kamu sengaja make itu karena belum bisa move on? Kamu bohongin Jaehyun bertahun-tahun, huh?" tanya Johnny bertubi-tubi.
"Jaga ucapan kamu," desis Doyoung gasuka.
"Pada akhirnya, cincin itu ngga akan berguna. Kita udah selesai, JUNG Doyoung."
Johnny berdiri dan ninggalin Doyoung sendirian disana. Tertunduk, tangannya ngebekap mulut, nyoba meredam isakan itu.
Bener-bener bodoh.
Tepukan pelan dibahunya, langsung bikin Doyoung ngangkat kepalanya.
"Biar mama yang nyimpen cincin itu, bolehkah?"
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Care
Fanfiction[Angst, Romance, Married Life] "Semuanya akan baik-baik aja. Baik dia anak kita atau bukan, kita harus tetep ngasih apa yang sepantasnya dia dapatkan." -Doyoung • Completed • Tetralogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • H...