57. Promise me

257 24 16
                                    

Udah sekitar 20 menit Johnny termenung, duduk sendirian di teras rumah sambil natapin kertas yang ada di tangannya. Kertas itu, kertas berisi pesan rahasia—inisial nama orang yang ngebunuh Althea.

Mungkin?

ㅂ ㅌ ㄴ (1)

Johnny engga tau pasti apa maksud dari huruf hangul yang tertulis di kertas tersebut dengan darah Althea. Tapi setelah Eunwoo, Chihoon, dan Mark bilang kalo waktu itu mereka pernah ngadepin yang kaya gini—Johnny jadi bisa narik kesimpulan kalo ini bener-bener teror yang berbahaya.

Taeyong, papa Donghae, Aiden sama Raline, temen-temennya juga di dalem semua. Johnny engga nemenin mereka karena, ya...dia lagi pengen sendirian.

Semenjak nyampe disini pula, Johnny engga banyak bicara. Memang engga ada air mata yang keluar, dan sepatah dua kata juga engga bisa dia lontarin. Malaikatnya, istrinya, Althea Seo udah pergi buat selamanya. Cantiknya sekarang jadi makin cantik dengan make up dan balutan gaun putih di dalam peti.

Rencananya, nanti siang baru pemakamannya akan berlangsungkan. Keluarga diminta istirahat dulu, dan Johnny pun harusnya istirahat. Cuma, Johnny nolak.

"Johnny."

Johnny ngangkat kepalanya, dan senyum hangat seorang Doyoung nyambut dia. Masih dengan pakaian yang tadi, tapi ada yang berbeda dari si manis itu.

"Muka lo—"

"Gausah di peduliin. Kamu ngapain di luar sendirian? Kan dingin," kata Doyoung, sembari nyentuh rahang tegas Johnny tanpa ragu.

"Dimana Jaehyun?"

Doyoung cuma ngangkat bahunya, "Dia kecapean, masih tidur di hotel yang tadi. Nanti aku jemput, kok."

"Masuk, yuk?"

Johnny ngehela napasnya, "Lo abis dipukulin sama Jaehyun, kan? Kenapa lo malah kesini? Jaehyun bakal makin marah sama lo, dan gue gamau lo terluka lebih dari ini," katanya. Sebelah tangannya ngusap pipi lebam Doyoung, yang mungkin belum di obatin itu.

Kekehan halus nyapa telinganya, kemudian Doyoung juga ngehela napas kasar. "Tapi kamu yang buat keadaannya jadi begini, Johnny."

"Yes, i am. I know. I'm sorry," tukasnya cepet. Kening keduanya nempel, tatapan mata Doyoung nyiratin sesuatu yang engga bisa Johnny pahami maknanya.

"Promise me, promise me that you will never hurt them. Promise me that you will take care and protect them, give them love."

"Please, promise me," pinta si pria Jung, seraya ngamit jari-jari Johnny yang ga kalah kaku dari jemari lentiknya sendiri.

Johnny ngegelengin kepalanya pelan, "Jangan ngomong seolah kamu bakal pergi, Doie. Don't go," lirihnya.

"I'll try," bisik Doyoung, tepat setelah Johnny netesin air matanya cuma karena rentetan kalimat penagih janji itu.

"Kamu engga boleh ngelakuin ini, Doyoung. Kamu harus baik-baik aja. Pikirin anak-anak, pikirin bayi kamu, pikirin Jaehyun. Pikirin keluarga kamu, aku, dan yang lain."

"Tolong jaga mereka sama Jaehyun, ya? Aku percaya sama kalian berdua."



[4] CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang