53. Enjoy your flight

269 22 22
                                    

"DOYOUNG!"

Pintu digebrak, dan dua orang yang ada di dalem ruangan itu seketika diem. Sedetik kemudian, Doyoung dan Jaehyun ngulas senyum ketika ngeliat siapa pelaku penggebrakan pintu tadi.

"Ada apa, John?" tanya Jaehyun santai.

Johnny coba ngatur napasnya yang terengah-engah itu, "Gue harus pulang ke Chicago sekarang, gue minta maaf atas semua yang gue lakuin."

Chihoon, Eunwoo, Taeyong ada dibelakang Johnny. Mereka keliatan sama-sama tegangnya kaya Johnny sekarang.

Terutama, Taeyong.

Doyoung nyisir helaian rambutnya pake jari, "Kenapa mendadak banget?"

"Althea meninggal."

Jaehyun dan Doyoung sontak berubah ekspresi.

Twist.

Jaehyun lari-lari kecil ke mejanya, neken salah satu tombol di interkom yang terhubung langsung ke Jaemin.

"Jaemin, minta tuan Yoonoh ngambil alih sementara. Tolong pesenin tiket pesawat ke Chicago buat 7 orang, secepatnya. Perintahkan Mark untuk nunggu saya di depan gedung."

Jaehyun ngelepas jas-nya, ditaruh di kursi kerja dan dia cuma ngambil handphone serta dompet dari atas meja.

"Ayo Johnny, kita semua bakal ikut ke Chihago."

Johnny melongo, "A-apa?"

Doyoung yang udah berdiri di samping Johnny, kini nepuk bahu si pria Seo yang merosot, "Kita ikut. Kita bakal nemenin kamu," katanya lembut.

Tanpa buang-buang waktu lagi, mereka berenam jalan menuju lift dan diam-diam nyiapin diri.

"BANGSAT, KENAPA LO BISA ADA DISINI?!"

Doyoung ngehalangin Mark yang niat nonjok Johnny, tapi tangan Mark keburu ditahan Jaehyun. Chihoon sama Eunwoo lagi ngambil mobil, dan Taeyong juga.

"TUAN JAEHYUN, DIA ITU—"

"Saya udah tau. Udah, jangan dibahas lagi," tukas Jaehyun cepet.

Mark ngelempar tatapan sinisnya ke Johnny yang keliatannya makin sedih dan sedih. Tanpa peduli kondisi Johnny kaya gimana, Mark terus-terusan ngumpat sampe Jaehyun ngancem kalo tiap ada acara kantor—Jaehyun ga bakal nyediain dessert berbahan dasar semangka.

Apaan banget dah, ancemannya lemah begitu.

Tapi, Mark langsung kicep.

Klakson mobil ngalihin pandangan mereka berempat. Mobil Taeyong dan mobil Eunwoo dateng, dan mereka langsung masuk ke mobil yang pengen di tumpangin.

Jadi, Taeyong sama Johnny dan Mark. Kalo Chihoon dan Eunwoo sama Jaehyun serta Doyoung. Sengaja begitu biar Johnny bisa ngomong serius sama Taeyong dan Mark.

Seperti biasa, kalo mata-mata pasti berusaha supaya engga diliat dan dicurigai orang. Ada sepasang mata sedaritadi ngintai ke-tujuh orang yang bakal berangkat ke Chicago itu. Dengan raut wajah datar tanpa minat, orang itu ngerogoh sakunya buat ngambil handphone.

"Mereka udah berangkat. Udah selesai, kan?"

"Bagus. Oke, tugas lo selesai."

"Brengsek. Just that?!"

"Lo bisa ngelanjutin lagi kalo lo mau, tapi lo harus hati-hati."

"Persetan. Lo enggak ada gunanya sama sekali."

"Inget aja kalo gue yang bantuin lo supaya engga diburu lagi."

Orang itu ngegigit bibir bawahnya, kesel. "Sombong. Yaudah, gue tutup dulu."

"Sure, thanks ya."

Orang itu ngehela napas pelan seiring tangannya yang turun dan mutusin sambungan telfon. Kalo aja dia bukan orang yang dicari, dia bisa berkeliaran bebas kemanapun tanpa sembunyi-sembunyi dan nyamar kaya gini.

"Enjoy your flight. Another surprise is waiting you, all."

Orang itu berjalan menjauh dari tempat persembunyiannya dan nyebrangin jalan dengan buru-buru. Sekarang tujuannya cuma satu, pulang ke apartemennya dan berdiam diri disana sendirian sampai ada perintah selanjutnya.



[4] CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang