Ayo diplay mulmednya biar ngena, hehe.
I'm sorry, Al baru update jam segini. Nanti malem nyusul lagi ya ^•^
Happy reading!
•
"Jaehyun..."
Si manis ketawa kecil, nusukin tangannya ke lesung pipi Jaehyun yang menurutnya kelewat lucu itu. Cacat di pipi yang selalu bisa bikin Doyoung senyum itu, sekarang keliatan makin dalem karena si empu senyum lebar sampe matanya nyipit.
Sehabis mandi berdua, mereka niatnya langsung balik ke rumah Johnny karena ada banyak missed calls dari temen-temen. Tapi di hirauin, bikos si manis maksa untuk tinggal sebentar lagi.
Katanya, mau menikmati waktu yang singkat—maksudnya waktu yang tinggal sedikit lagi di Chicago. Setelah pemakaman Althea, mereka mau langsung pulang karena anak-anak pasti kangen.
"Kenapa? Hm, hm?"
Doyoung nyubit pipi suaminya gemes, "Boleh aku tanya sesuatu?"
Jaehyun ngangguk singkat, "Boleh dong. Apa pertanyaannya?"
"I wonder how, i wonder why—kenapa pada akhirnya kamu milih aku? Maksudku, kupikir kamu bakal bener-bener nikah sama Valennia karena pertunangan itu. Dan lagipula, bukannya kamu sempet deket sama orang lain?"
Iya, Doyoung inget kalo semasa SMP itu Jaehyun deket sama temennya di tahun pertama. Mereka kan baru ketemu di tahun kedua, sebelum itu Jaehyun kayanya keliatan deket banget sama salah satu temennya.
"Aku cinta kamu, cukup kan?"
"Emang kalo deket itu berarti cinta? Engga dong, sayang. Persepsi kamu tentang cinta itu engga harus selalu begitu. Mungkin di beberapa persoalan emang itu nyatanya, cuma kasus kita bukan kasus biasa."
"Aku adalah orang yang istimewa dan hebat, kamu tau kenapa?" tanya Jaehyun balik.
Doyoung ngegeleng, "Kenapa?"
"Karena aku berhasil jadi milik seorang malaikat yang baik hati, aku berhasil jadi milik kamu dan kamu nerima aku walau aku pernah berbuat fatal sama kamu."
"Aku tau, aku bukanlah orang yang bisa selalu setia. Aku bukan orang baik dan bertanggung jawab kaya kebanyakan pria diluar sana, aku bukan orang yang cerdas pula. Aku brengsek, aku seolah gatau dan ga punya perasaan."
"Aku engga nyoba nyari apa kesalahanku yang lain, karena kamu pasti bilang kalo itu bukan salahku. Aku cuma mau bilang, jika selama ini aku gagal jadi orang terbaik yang selalu bertahan di posisiku sebagai seorang suami, sebagai seorang ayah."
Doyoung ngusap helaian rambut Jaehyun yang nutupin dahinya, "Kalopun kamu orang brengsek namun hebat karena udah berhasil jadi yang satu-satunya buat sang malaikat, lantas apa yang kamu khawatirin? Apa yang ngebuat kamu ngerasa gagal jika aku bahkan memaksa bertahan?"
"Kamu udah berhasil, Jae. Kamu udah berhasil sejak aku natap kamu, senyum ke kamu, ngajak kamu ngobrol, interaksi banyak sama kamu. Kita udah lebih dari sekedar orang asing saat itu, lalu apa yang kamu khawatirin tentang hubungan kita ini?"
"Aku khawatir kamu akan pergi, Doyoung. Aku sama sekali belum siap untuk kehilangan kamu, satu-satunya malaikat yang aku cintai. Kalo itu terjadi, aku ga bakal tau gimana caranya bangkit tanpa adanya kamu."
"Mimpi buruk itu, spekulasi, kemungkinan, semuanya terlalu menakutkan buat aku bahkan cuma untuk mikirinnya. Kegagalanku selama ini bakal jadi sesuatu yang ga bisa termaafkan selamanya jika kamu pergi, sayang."
"Jangan pikir kamu gagal sebanyak itu, sayang. Aku akui, ya, mungkin kamu gagal dalam beberapa hal yang aku harapin bakal jadi indah. Tapi, itu sama sekali bukan masalah besar. Kamu udah ngelakuin yang terbaik untuk aku dan anak-anak, itu cukup," ujar Doyoung.
"Jangan khawatir, aku bakal selalu ada di hati kamu. Aku engga akan pernah pergi, karena aku tau jika kamulah yang sejati."
Kecupan lembut mendarat di pipi Jaehyun, "Percayalah, Jae. Takdir kita bakal jadi lebih indah setelah semuanya berakhir, dan kamu harus memulai langkah baru lagi."
Tanpa aku.
"Kenapa kita—"
Deringan handphone Jaehyun di nakas sebelahnya terpaksa motong kalimat itu, tertera nama Eunwoo disana. Diam-diam Doyoung ngulas senyum penuh arti ketika dengan malasnya Jaehyun ngebalik badan dan ngambil handphonenya.
"Iya, kita bakal balik sekarang."
Pas Jaehyun ngebuka mulutnya untuk nanyain tentang yang tadi, Doyoung juga motong kalimatnya.
"Ayo, mereka udah nunggu."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Care
Fanfiction[Angst, Romance, Married Life] "Semuanya akan baik-baik aja. Baik dia anak kita atau bukan, kita harus tetep ngasih apa yang sepantasnya dia dapatkan." -Doyoung • Completed • Tetralogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • H...