"Saya ga akan ninggalin kamu dan ngebiarin kamu sendirian, Doyoung. Saya janji."
Doyoung ngehela napasnya pelan, "Udah berapa kali Doyoung bilang? Doyoung tau Christ ga akan ninggalin Doyoung, jangan bilang itu terus."
Doyoung ngerti maksud Christ apa, hanya aja dia ngerasa risih karena bukan itu tujuan Christ sebenernya. Christ bilang ga akan ninggalin Doyoung karena Christ cinta sama dia, bukan cuma ga ninggalin dalam artian kaya biasanya.
"Lihat saya, Doyoung. Saya ga—"
"Christ, cukup."
Doyoung natap Christ lebih intens dari sebelumnya, "Inget batasannya, Christ."
"Doyoung tau betul itu hak Christ buat mencintai orang yang dicintai. Hanya aja, jangan buat Doyoung jadi orang jahat disini—seolah ngelarang Christ buat cinta sama Doyoung."
"Doyoung punya cinta untuk orang lain, bukan untuk Christ. Doyoung cinta sama Jaehyun, hanya Jaehyun dan Christ tau itu. Doyoung ga akan bisa ngebales rasa cinta Christ sampe kapanpun."
"Doyoung cuma gamau Christ makin jatuh dan jauh lebih sakit hati nantinya."
Kata-kata Doyoung nusuk hati Christ sampe pria itu cuma mematung di depan si manis.
"Engga ada yang bisa Doyoung lakuin, Christ."
Christ berdeham pelan, nunduk sebentar dan ngangkat kepalanya lagi. Ekspresi wajahnya belum berubah sejak topik mereka berubah kesini, Christ nunjukin itu tanpa ragu—seakan sengaja bikin Doyoung makin larut atas kesalahan fananya.
Christ kecewa.
Bukan ini yang dia harapain. Kemungkinan dicintai sama Doyoung itu memang sedikit, bahkan nyaris engga ada. Tapi Christ yakin, yakin banget kalo Doyoung bakal ngasih jawaban yang sekiranya bisa bikin dia bertahan walau cintanya ga dibales sama si pria manis itu.
Tapi rentetan kalimat tadi ngehancurin harapan Christ sebegitu gampangnya.
Doyoung cinta sama Jaehyun, hanya Jaehyun dan Christ tau itu.
Jaehyun, Jaehyun, Jaehyun.
Brengsek.
"Saya tahu kamu hanya mencintai Jaehyun. Tapi setidaknya, apakah kamu gak bisa buat saya merasa beruntung mencintai kamu? Jangan katakan bahwa kamu tidak bisa membalas apapun, Doyoung."
"Kamu bisa, kamu hanya tidak ingin."
Nice.
Doyoung ngegelengin kepalanya, "Darimana Christ narik kesimpulan kaya gitu? Doyoung udah bilang, cinta Doyoung cuma buat Jaehyun."
Christ juga ngegelengin kepalanya, "Pembohong. Kamu pembohong, Doyoung. Kamu masih mencintai orang lain, rasa cinta itu tidak akan pernah hilang sampai kapanpun dan saya tahu itu."
Doyoung ngedengus kasar, sebenernya apa yang dipikirin sama Christ?
"Johnny. Kamu masih cinta sama dia, kan?"
Doyoung sontak natap Christ tajem, "Jaga bicaranya. Doyoung udah coba ngehapus rasa itu dan berhasil, Doyoung enggak cinta lagi sama Johnny."
"Omong kosong. Kamu masih cinta sama Johnny, kan? Buktinya kamu mau-mau saja saat diminta menjemputnya."
"Kamu tidak betul-betul mencintai Jaehyun, Doyoung."
"JAGA OMONGAN LO!"
"GUE BILANG ENGGAK YA ENGGAK, LO TULI?! TOLONG JANGAN BUAT GUE ADA DI SITUASI SERBA SALAH LAGI."
Kalo dibilang dia enggak cinta Johnny dikata ga mungkin, kalo dibilang masih cinta Johnny dikata ga setia. Kalopun dia masih cinta atau enggak sama Johnny emang kenapa?
Pada dasarnya emang akan ada yang hilang. Rasa cinta Doyoung pudar dan hilang karena Johnny pergi dan jauh dari dia, hampir engga bisa dijangkau.
Jaehyun juga masih ada rasa cinta sama orang lain, dikira Doyoung gak tau? Hell, kalian salah.
"Saya kecewa sama kamu, Doyoung."
Setelah tamparan itu dilayangin Christ, dia pergi ngelenggang gitu aja tanpa sepatah katapun.
Pada nyatanya, Christ bohong dan ninggalin dia sendiri. Doyoung selalu berakhir sendirian.
•
•
•Maaf saya baru update.
Btw, selamat malam minggu ya. Semoga ini bisa mengisi liburan kalian.
Saya makin ga sreg baca ketikan saya sendiri, heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Care
Fanfiction[Angst, Romance, Married Life] "Semuanya akan baik-baik aja. Baik dia anak kita atau bukan, kita harus tetep ngasih apa yang sepantasnya dia dapatkan." -Doyoung • Completed • Tetralogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • H...