82. Nyanyi

152 15 9
                                    

Ayo di play mulmednya, hehe.

"

Doie..."

Doyoung noleh, "Apa?"

Jaehyun majuin bibir bawahnya, "Aku kangen di nyanyiin sama kamu. Boleh request lagu kan?"

Dikira radio apa? Bisa request-request gitu.

"Malu lah Jae, gimana sih? Yang jadi penumpang kan bukan kita aja," sungut si manis sambil ngenyamanin posisi duduknya.

Jaehyun ngamit jari-jari Doyoung, "Please? I miss your voice."

"Ya terus ini lagi ngomong pake suara siapa emang? Gausah ngada-ngada ya."

Taeyong yang ada di samping Jaehyun kayanya ga terusik sama sekali. Mereka berdua tau, Taeyong pasti masih sedih karena kehilangan Althea. Kedua telinga disumpal airpods dan matanya terpejam, kayanya Taeyong udah tidur.

"1 lagu aja, ya? Ya, ya, hm?"

Doyoung sebel banget kalo Jaehyun udah ngerengek kaya bocah gini, heran banget dia. Tapi kalo minta dinyanyiin, pasti Jaehyun lagi mikirin sesuatu. Kalopun dia nolak dan ga nyanyi untuk Jaehyun, yaudah gajadi. Ini kenapa jadi maksa banget?

"Bilang dulu. Kamu kenapa, hm? Biasanya kalo minta dinyanyiin, pasti lagi kepikiran sesuatu kan?"

Doyoung udah hafal sama tabiat Jaehyun. Mulai dari kebiasaan kecilnya, apa yang dia pengen walau ga ngasih tau, rasa lewat tatapan mata. Doyoung paham banget sama semua itu, dan dia ga akan pernah maksa Jaehyun untuk cerita pula.

"Kata-kata Jayden tadi. Dia nanyain kamu baik-baik aja, kan? Aku mikirnya dia mimpiin kamu, dan itu mimpi buruk, sayang."

Jaehyun ngehela napas pasrah, "Rasanya beda, Doie. Aku ngerasa sesak, aku ngerasa bakal kehilangan seseorang nanti. Aku bingung harus gimana kalo itu terjadi, aku takut," lirihnya.

Tangan Doyoung beralih nelusup ke belakang leher Jaehyun, dan ngusap lembut kepala sang suami yang nyandar ke bahunya. "Overthinkingmu terlalu mendominasi, Jae. Jangan khawatir, aku baik-baik aja. Kamu liat sekarang, emang aku kenapa?"

"Aku gatau kamu kenapa, Doie. Hanya aja rasanya berbeda, ini kelewat mengkhawatirkan untuk aku."

"Dan juga, sekarang mungkin baik-baik aja. Tapi gimana nanti?" imbuhnya.

Doyoung ketawa kecil, "Cuma mimpi, bukan apa-apa kan?"

Pake sebelah tangan, Doyoung ngambil airpods di mejanya. Doyoung nyumpal telinga kiri pake salah satunya, yang satu lagi dikasih ke Jaehyun dan langsung di pake juga.

"Supaya kamu tenang dan percaya kalo aku baik-baik aja, aku bakal nyanyiin lagu ini buat kamu."

Lantunan lagu itu mulai ngusik telinga mereka, feelnya sampe nyelam ke relung hati. Lagu itu, lagu ballad yang berjudul Better Days milik SuperM.

But mirror, mirror, I see you
And all your hopes and fears
I'ma stay by your side
So, baby, let me dry your tears

Jaehyun mejamin matanya untuk menikmati bagian chorus yang mulai mengudara. Genggaman tangannya ke tangan Doyoung makin erat, seolah ga ngebiarin si manis pergi barang sedetik aja.

I know that it feels like the world is falling down
And you can't make it through
There's gon' be better days, better days, better days
Just gotta hold on
Yeah, I know that it hurts, but the sun will shine through
There's gon' be better days, better days, better days
Around the corner, it's true
I said, 'I know there's gonna be better days for you'

Doyoung nyanyiin semua bagiannya dengan tenang, tanpa gangguan atau terbata. Sejenak, Doyoung terhanyut dalam emosinya sendiri. Sadar kalo dia ga boleh nangis dan bikin Jaehyun makin khawatir, Doyoung tetep nyanyi dengan tenang meski hatinya kian sakit tiap detiknya.

I know that it feels like the world is falling down
And you can't make it through
There's gon' be better days, better days, better days
Just gotta hold on
Yeah, I know that it hurts, but the sun will shine through
There's gon' be better days, better days, better days
Around the corner, it's true
I said, 'I know there's gonna be better days for you'
I said, 'I know there's gonna be better days, better days'

Jika Doyoung nyanyi untuk Jaehyun, bahkan sampe tenggorokannya sakit-dia rela. Karena, inilah yang terakhir kali.



[4] CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang