F.I#78

5.1K 885 101
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Tak terbayangkan bagaimana Baekhyun bisa melewati malam itu dengan semua kemarahan yang ia rasa .

Rasanya baru saja ia menutup matanya karena kelelahan ,namun alarm nya sudah berbunyi dan membuat paginya menjadi sama kacaunya dengan tadi malam.

Kepalanya terasa sakit ,lalu perutnya bergejolak seperti terputar putar keras dan terpaksa harus membuka matanya ,lalu berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.

Sampai semua nya keluar tanpa sisa ,barulah Baekhyun bisa terduduk di lantai lalu menyandarkan kepalanya pada dinding untuk menetralisir perasaan kacaunya.

Ia teringat dengan perutnya dan mencoba menyapa dan menenangkan si calon janinnya dengan bersuara lembut.

"Morning pumpkin. Im sorry about last night. It won't happen again . I promise to you"

Baekhyun seperti menyadari jika buah hatinya tak senang dengan perilaku brutalnya kepada sang daddy ,dan ia mencoba menenangkan sang anak dengan meminta maaf dengan setulus hati.

Setelah kepala dan rasa mualnya sedikit berangsur berkurang , Baekhyun segera berendam di dalam bathtub untuk menyegarkan tubuhnya.

Setengah jam rasanya cukup baginya untuk memanjakan diri ,lalu mengeringkan tubuh dan memilih pakaian rapi untuk bersiap berangkat bekerja ke studio milik Oh Sehun.

Tanpa memikirkan apapun selain bekerja , Baekhyun dengan santai berjalan menuju ke area dapur dimana Park Chanyeol telah memakai pakaian rapi dengan setelan jas hitam lengkap dengan dasi dan juga tatanan rambut hair up nya.

Baekhyun tampak lebih santai dari pada semalam .

Ia berniat membuat susu kehamilannya ,namun segelas susu yang ia niatkan itu ,kini tengah di sodorkan oleh Park Chanyeol hingga ia menyambar nya pelan tanpa berbicara sepatah katapun dan langsung menyeruput susu tersebut sambil berjalan menjauhi dapur dan menuju ke arah ruang tamu dan duduk tenang di sana sambil menyalakan televisi lalu memakai kaos kaki dan bersepatu lengkap .

Ia meninggalkan gelas kosong itu begitu saja dan menyandang tas selempangnya lalu memegang knob pintu yang bersamaan dengan Park Chanyeol yang juga ingin berangkat ke kantor.

Mata Baekhyun menatap jemarinya yang bersentuhan dengan jemari milik sang dominant ,seketika ia melepas knob pintu tersebut dan membiarkan lelaki Park tersebut yang membukakan untuknya lalu keduanya memasuki elevator menuju ke bawah .

Baekhyun benar benar tak berminat untuk berbicara dengan sang dominant yang menurutnya : jika kau yang perlu padaku ,harusnya kau sudah seharusnya memperlakukanku baik ,jika tidak ,jangan harap.

Chanyeol sedikit melirik ke arah Baekhyun yang mana posisi berdiri mereka berjauhan ,dengan Baekhyun yang maju ke depan pintu ,sedang Chanyeol berada di tengah tengahnya .

Pintu elevator terbuka ,lalu Baekhyun lebih dulu melangkah dan bergegas meninggalkan Chanyeol begitu saja dengan memasuki mobil yang membawanya ke tempatnya bekerja.

Ternyata baru saja ia akan melangkah keluar mobil, dari pintu mobil ,kini masuk lelaki Park begitu saja dan menduduki bangku tepat di sampingnya hingga tatapan Baekhyun menjadi dingin sedingin es.

Baekhyun mencoba untuk mengacuhkan Chanyeol ,namun lelaki Park tersebut menahan tubuhnya hingga keduanya terlibat sentuhan tanpa jarak.

"Kau ini sungguh manis di saat mendiamiku seperti ini"

"Kau mau apa? Ini jam kerja,aku bisa di marahi bosku,jadi jangan seenaknya"

"Tidak sampai aku melihat luka di tanganmu"

Chanyeol meraih jemari Baekhyun yang baru ia lihat dan sadari saat terkena cahaya matahari.

Telunjuk yang berdarah itu langsung di hisap oleh Chanyeol masuk ke dalam mulutnya dan kini terasa basah ,setelah itu di kecup lembut oleh bibir Chanyeol yang sama berdarahnya bahkan lebih parah karena bibir bawah tersebut memang memar dan robek akibat gigi tajam Baekhyun .

"Kau sendiri lebih parah ,bibirmu luka memar dan sobek"

Ucap Baekhyun pelan.

"Maaf sudah membuatmu marah. Aku tak menyangka jika jarimu menjadi terluka seperti ini. Aku obati di studio"

"Tak usah ,kau berangkat kerja saja. Luka seperti ini malah sudah biasa. Justru kau yang seharusnya di obati"

Baekhyun malah kini membuka pintu mobil dan menarik tangan Chanyeol untuk di seret masuk.

Ia tak perduli jika ada Sehun dan Luhan yang terkaget kaget melihat interaksi manis tersebut dengan saling menggenggam tangan dan masuk ke dalam ruangan Baekhyun ,lalu tubuh kekar Chanyeol di dudukkan di kursi pengerjaan bagi pelanggan

"Jangan bergerak dari situ,aku akan kembali"

Baekhyun keluar dari ruangan lalu mengambil kotak obat dan masuk kembali ke dalam dan menarik kursi nya mendekat ke arah Chanyeol.

Wajah Chanyeol ia paksa menghadap ke arah nya ,lalu ia mulai membuka kotak dan membubuhkan cairan pembersih luka pada kapas dan mulai menepuk pelan ke daging bibir Chanyeol yang luka dengan telaten .

Tak lupa mengambil plester luka tranparant dan menempelkan pada luka terbuka tersebut agar terlihat lebih baik.

Setelah nya keduanya saling menatap dan Baekhyun mengalihkan pembicaraan dengan  memasang wajah tak suka kembali agar tak terbaca Chanyeol jika ia malu dan juga canggung karena tanpa di sadari sudah begitu perhatian pada si besarnya.

"Sudah!sekarang kau bisa pergi sekarang. Aku akan sibuk sampai malam. Jadi lekas pergi dari sini"

Chanyeol langsung mengangkat tubuh Baekhyun yang tadinya duduk di bangku terpisah kini dibawa ke atas pangkuan si dominant hingga dahi keduanya sempat tertabrak.

Tanpa permisi ,lagi lagi Chanyeol kini mencuri ciuman Baekhyun, namun kali ini lebih lembut dan lebih mesra hingga si mungil menjadi terhanyut dan membalas pagutan tersebut .

Untuk waktu yang lama keduanya menghabiskan waktu hanya untuk menikmati bibir masing masing sampai lupa waktu ,sampai bibir mereka menebal dan bengkak dan juga sedikit kehabisan nafas lalu mengakhiri pagutan tersebut dengan bertabrakan hidung .

"Aku ingin menjawab perkataanmu tadi malam"

Ucap Chanyeol

"Apa?"

Tanya Baekhyun lembut.

"I love you more,baby"

200909

-tbc-

Update-an ke 5 di hari ini

[21]FUCK IT 《CHANBAEK,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang