7 - Don't be stupid, D!

1.6K 177 18
                                    

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

Happy Reading
.
.
Only a little bit teaser ^^
.
.

Love me or i kill you, enemy ...
...

Chapter 7

...

"Dia sudah kutemukan, Boss!"

Rahang Dimitri menggeras dan tatapannya menajam. Dari salah satu layar monitor yang menunjukkan padanya setiap sudut markas, dia bisa melihat Yves sedang menahan tubuh Lucien yang hampir jatuh ke lantai setelah berhasil dilumpuhkan. Mencoba lari dari markas Petrova? Melukai anak buahnya? Mungkin mantan pembunuh itu sudah kehilangan akal sehatnya atau terlalu meremehkan kekuasaan yang dimiliki Dimitri sekarang.

"Bawa dia kembali ke menara dan lakukan semua yang kuperintahkan tadi!"

Tanpa menunggu sahutan dari salah satu orang kepercayaannya itu, Dimitri mematikan alat penghubung yang terletak diatas meja kerjanya. Tersenyum tipis saat berjalan mendekati Marquez yang berdiri tak jauh darinya dengan ekspresi datar. "Jelaskan padaku!" desis Dimitri tajam, singkat dengan nada sedingin es seraya meremas kuat bahu lebar pria yang selama bertahun-tahun ini menjadi mata-mata sekaligus tangan kanannya.

"Kau masih ingat apa hukuman bagi orang yang gagal menjalankan tugas?"

"Mati." jawab Marquez tegas, tidak sedikit pun mengeryit walau cengkraman pada bahunya seperti jepitan besi yang perlahan meremukkan tulangnya.

Sosok tinggi besar berambut pirang itu sontak tersenyum lebar. Mengangguk puas saat mendengar jawaban yang memang diharapkannya. Selama ini Dimitri selalu menjalankan organisasi dan semua bisnisnya dengan tangan dingin. Setiap kesalahan, sekecil apapun akan mendapatkan hukuman yang setimpal, tak peduli siapa pun yang melakukannya.

"Ya, mati dan kau sudah siap untuk itu, Marquez?"

Masih dengan sisa senyum yang membuatnya terlihat menakutkan sekaligus semakin tampan meski sisi kiri wajahnya tertutupi topeng, Dimitri mengeluarkan pistol yang selalu dibawanya. Menodongkan benda itu tepat di pelipis Marquez yang tetap berdiri tegak dengan wajah datar tanpa ekspresi. "Dalam 10 detik, peluru kecil ini akan menghancurkan isi kepalamu." Gumam Dimitri lagi, ringan, seperti sedang membicarakan cuaca meski semua orang yang mengenalnya pasti tahu, pewaris sah Petrova itu sangat serius.

Syarat utama menjadi bagian dari organisasi Petrova, terutama menjadi tangan kanannya adalah berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan meski tak disengaja. "Tapi, aku tidak akan membunuhmu, Marquez. Tidak sekarang!" Perlahan Dimitri menyeringai dingin dan tanpa peringatan langsung melayangkan tinjunya pada perut pengawal setia yang selalu siap menjadi tamengnya dalam setiap pertarungan.

"Jangan pernah menguji kesabaranku lagi!" desisnya kasar dengan tatapan membunuh pada pria Spanyol yang sudah bersumpah akan mati demi melindunginya.

"Tidak akan terulang, Boss!" seru Marquez kuat, masih dengan ekspresi datar.

Emosi Dimitri adalah sesuatu yang jarang sekali Marquez lihat. Hampir 20 tahun menjadi teman, partner, pengawal dan sekarang tangan kanan pria Rusia yang licik dan selalu berkepala dingin. Ini pertama kalinya Marquez melihat Dimitri Petrova melakukan sesuatu yang tidak masuk akal seperti menyekap Lucien Osborne, pembunuh bayaran yang pernah menjadi musuh besarnya.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang