88 - He's Just Playing Us! Open Your eyes!

565 127 17
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

.

"Ayo! Tembak lagi, Becks! Kau takut? Hanya sebesar itu nyalimu?"

"Diam, Luc! Tutup mulutmu dan jangan bilang aku bodoh terus!"

Sambil menghentakkan kakinya, Rebecca berteriak histeris sebelum kembali mengacungkan pistol yang baru digunakannya untuk menembak lengan Lucien yang sekarang sudah bersimbah darah. "Aku ini pintar dan jauh lebih baik darimu! Buktinya aku bisa membuatmu membusuk di camp itu!" Serunya sombong dengan senyum licik tepat saat melihat Salvatore berlari cepat kearah mereka dengan wajah kesal.

"Apa-apaan kau, Beck? Tahan dirimu! Ini bukan saatnya mengumbar emosimu!"

Seharusnya Salvatore tahu Rebecca yang emosional pasti akan lepas kendali hanya dengan beberapa kalimat tajam. Jika seperti ini terus, rencana mereka bisa gagal. "Aku tidak mau! Bunuh dia sekarang! Apalagi yang kau tunggu? Jangan bilang kau takut!" Dalam hati Salvatore sudah meneriakkan sumpah serampahnya. Eragon benar. Mempertahankan Rebecca hanya akan membawa masalah untuk mereka.

Tembakan itu seperti membakar bahu Lucien yang memang dalam tahap penyembuhan karena luka tembak saat di Paris. Sekuat tenaga dia berusaha keras mengabaikan rasa sakit itu dan fokus pada perdebatan pasangan bodoh didepannya. Akhirnya Salvatore muncul dan jika sesuai prediksinya, bajingan pengecut itu akan kabur sebelum Dimitri datang.

Sedikit lagi, Lucien bisa merasakan ikatan ditangannya mulai melonggar.

"Dia menunggu Dimitri datang," Sengaja Lucien buka suara dan tergelak sinis saat keduanya langsung menatapnya tajam dengan sorot yang berbeda arti. "Apa kau pikir pengecut seperti Salvatore bisa melindungimu? Membantu rencanamu? Ck, kau memang bodoh, sepupu!" Semakin Rebecca benci dipanggil bodoh, semakin senang Lucien mengulangi kata ajaib itu.

Tangan Rebecca terkepal erat. Bodoh! Bodoh! Cukup untuk semua penghinaan yang terus Lucien lempar ke wajahnya. Dia tidak bodoh. "Aku tidak perlu bantuan Salvatore untuk membunuhmu!" Desisnya dingin sambil mengangkat lagi senjatanya. Mengabaikan Salvatore yang sudah memaki kasar disampingnya, berusaha menghalanginya.

"Shit! Dia itu memancingmu!"

"Aku tidak peduli! Telingamu tuli? Dia bilang kita bodoh!"

"Dia sengaja melakukannnya! Kendalikan dirimu dan kita tunggu Petrova datang!"

"Tidak! Aku tidak mau menunggu lagi!"

Sesuai perkiraannya, Rebecca tidak akan peduli pada saran salvatore. Keduanya sibuk berdebat lagi dan ini kesempatan untuk Lucien. Harus bisa, geramnya dalam hati sebelum melompat turun tepat saat ikatan ditangannya lepas. Tanpa buang waktu Lucien langsung berlari kearah pintu gudang yang lumayan jauh. Dia tidak mungkin menunggu Dimitri masuk dalam perangkap. Rebecca sudah kehilangan akal sehatnya. Biar saja Salvatore yang mengurus sepupunya itu.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang