LOVE AFFAIR

24 - Shut Your Mouth or I'll Shoot You!

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

ARGENTINA

Semua masih berjalan sesuai prediksinya. Sambil menyeringai tipis pada Taemin yang mengangguk samar, Kai berharap rencananya berhasil. Saat Dimitri pergi, Lucien akan tiba dan semua orang, termasuk Pewaris Kim tidak akan curiga lagi padanya. Tempat paling berbahaya adalah tempat yang teraman. Hanya Argentina, satu-satunya tempat dimana Lucien bisa bersembunyi sebelum mereka memikirkan jalan keluar lain.

"Menyingkir dariku!" perintah Kai tajam pada para pengawal yang masih mengepung mereka dan baru mundur saat Dimitri yang dengan arogan duduk diatas meja bartender mengangguk. "Kau cukup berani, Kim Kai. Tapi, aku adalah Petrova dan sampai ke ujung dunia sekali pun, akan kutemukan Lucien. Dia tidak bisa bersembunyi dariku!" Sedikit pun Kai tidak meragukan kata-kata Dimitri yang lebih mirip sumpah itu.

Luc, kau dalam masalah besar kali ini!, Firasat Kai bilang masalah ini tidak akan selesai dengan cara Lucien bersembunyi. Apa iblis kejam seperti Petrova bisa jatuh cinta? Tidak! Itu tidak mungkin terjadi. Terlebih Lucien adalah musuh besarnya!, Dengan kasar Kai segera menepis pikiran bodohnya itu.

Selama beberapa menit, tidak ada yang bicara. Kai merengkuh erat tubuh Taemin dan mencemaskan lukanya, sedangkan bajingan Rusia yang sedang menghancurkan club mereka sibuk menikmati minuman. Setiap sudut tempat itu digeledah, semua pintu ruangan didobrak paksa. Bahkan gudang minuman dan perlengkapan pun diperiksa. Di lantai dua, tepatnya di ruangan yang menjadi kantor mereka, terdengar suara barang-barang yang pecah atau pun jatuh.

"Dia tidak ada disini, Boss!" lapor Marquez dan sedikit pun tidak menghindar saat Dimitri yang meraung marah dengan kasar melempar botol minumannya ke dinding, tepat dibelakang kepala Marquez, hingga pecah berkeping-keping. "Kau yakin? Mungkin ada ruang rahasia atau apapun?" Sekali lagi Marquez menggeleng tegas, memang tidak ada apapun.

"Semua ruangan sudah diperiksa. Club ini tidak punya ruang rahasia." Marquez mengatakan yang sejujurnya karena gedung ini adalah salah satu asset Petrova yang dulu dihibahkan Katherina pada Belikov yang bersedia tunduk pada wanita ular itu.

Setelah berbagi tatapan penuh arti dengan Taemin yang memutar malas bola matanya, Kai tersenyum tipis melihat amukan Dimitri yang selalu pura-pura ramah, "Sudah kubilang, dia tidak ada disini dan kami tidak tahu apapun!" serunya malas seraya tertawa geli melihat bajingan kejam yang baru saja melukai kekasihnya semakin murka.

"Tutup mulutmu atau kutembak kalian!" teriak Dimitri garang, emosi menyelimuti dirinya saat membayangkan Lucien ada di luar sana, entah bersama siapa. Berani sekali pria itu lari darinya. Apa dia pikir Dimitri akan diam? "Apa yang kau temukan, Zion?" raungnya kasar saat salah satu pengawalnya yang lain muncul dari sisi kanan ruangan.

Kilau membunuh dalam mata biru Dimitri membuat Zion terdiam sedetik sebelum tergesa memasang ekspresi datar. "Kantor mereka bersih. Tidak ada yang mencurigakan. Tapi, kami mengambil semua file rekaman CCTV dan beberapa hard disc." Serunya cepat sebelum menunduk, tidak mau menjadi sasaran amukan Dimitri yang tampak ingin membunuh seseorang.