56 - YES! I'M CRAZY

934 140 19
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

"Jadi, kapan kau akan kabur?"

Akira menghentikan langkahnya dan tersenyum malas sebelum berbalik untuk menatap dingin pengawal yang sengaja dikirim Antony. Ini salah satu alasannya setuju untuk bekerja pada Max. Dia bosan hidup dibawah bayang-bayang saudaranya. "Seingatku, kau ditugaskan untuk menjagaku. Bukan untuk bertanya!" seru Akira ringan, sedikit menyindir walau yang diterimanya malah pertanyaan lain yang membuatnya semakin kesal.

"Selain lift itu, ada jalan keluar lain dari tempat ini?"

Pura-pura tidak mendengar pertanyaan itu, Akira masuk ke stasiun 3. Dia punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pergi. "Buck! Aku sudah memeriksa semua data yang kau kirim. Kita butuh beberapa teknisi untuk memeriksa panel di utara." Sambil menghidupkan laptop-nya, Akira berteriak pada Buck, penyelianya yang tampak sedang sibuk membuat kopi.

Jordan bersidekap melihat kesibukan di ruangan luas yang dipenuhi para teknisi dan juga pengawal itu. Dia tidak mau terjebak disini dan satu-satunya cara dia bisa keluar adalah dengan mengawasi Akira Palluci yang pasti berencana kabur. "Aku harus memeriksa sesuatu di the Palace. Mau ikut?" Tepukan ringan pada lengannya menyadarkan Jordan jika Akira sudah kembali berdiri didepannya sambil membawa sebuah kotak peralatan.

"Gedung tinggi itu?" Jordan mengambil alih kotak berat itu dan mengikuti langkah cepat Akira menuju mobil yang sepertinya menggunakan tenaga listrik. "Dengan apa tempat ini beroperasi? Uranium?" tanyanya penasaran karena untuk mengoperasikan tempat seluas kota ini, pasti butuh banyak sekali pasokan energy.

Baru saja Akira ingin meminta Jordan diam saat ponselnya bergetar. Hanya ada beberapa orang di dunia ini yang bisa menghubunginya. "Aku belum kabur!" desisnya langsung begitu menjawab panggilan yang dibencinya itu sambil terus mengemudi dengan kecepatan tinggi menuju the Palace.

"Dan Jordan menempel padaku seperti lintah!" tambah Akira kasar sebelum Antony yang sedang tertawa kecil sempat mengatakan apapun. "Jangan keras kepala, Aki. Kau harus segera meninggalkan tempat itu. Damon sudah tiba di Rusia. Dia akan membawamu pulang!" Bibir Akira terkatup rapat saat mendengar setiap kalimat tajam penuh perintah yang didesiskan saudara bejatnya.

Sampai kapan Antony akan memperlakukannya seperti anak kecil? Akira sudah dewasa dan mampu membuat keputusannya sendiri. Yang diinginkannya juga tidak sulit. Dia hanya ingin hidup bebas tanpa kekangan dari Antony yang terlalu posesif. Dia hanya ingin hubungan mereka kembali seperti semula, terlepas dari semua yang sudah terjadi dan menyakiti hatinya.

"Kenapa? Karena akan ada pertarungan saat peresmian? Aku tahu dan tidak peduli!"

Dalam sedetik Akira mendengar Antony sudah sibuk memaki. Pasti tidak percaya jika dia sudah tahu semuanya. "Shit! Dari mana kau tahu? Sesuatu terjadi disana? Apa Dimitri mengancammu? Bajingan itu tidak menyakitmu 'kan?" Jika tidak ada Jordan yang duduk disampingnya dan tanpa malu mencuri dengar, ingin sekali Akira memaki kasar Antony yang selalu saja meremehkannya.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang