74 -Try to believe in your heart!

743 124 17
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

"Bunuh kami? Ck, kau terlalu banyak minum, Reyes!"

Tanpa ragu Lucien membalas setiap serangan anak buah Salvatore atau Pedro yang beringas dengan dingin dan penuh perhitungan. "Tapi, ini lumayan. Aku suka olahraga!" Memang sudah cukup lama Lucien tidak bertarung, namun insting dan kecepatan itu sudah seperti darah yang mengalir dalam tubuhnya.

Melihat pertarungan yang tidak seimbang itu, rahang Salvatore mengetat. Ketakutan perlahan menyelimutinya. Meski sedang terluka, Lucien tidak bisa diremehkan. Hanya dalam waktu singkat, pembunuh bayaran itu berhasil melumpuhkan beberapa anak buah Pedro yang tak berguna. Disisi lain basement, Dimitri juga sedang menghajar anak buahnya dengan beringas seolah tidak ada hari esok.

Semua ini tidak sesuai dengan rencananya. Aku harus mencari kesempatan untuk menembak Dimitri atau keduanya. Apapun caranya mereka harus mati!, Salvatore tidak mau kalah apalagi sampai kehilangan nyawanya hanya karena misi bodoh dari Vladimir yang hanya bisa berteriak marah itu.

Pertarungan tangan kosong bukan sesuatu yang baru untuk Lucien maupun Dimitri. Tanpa ragu keduanya bekerja sama membalas setiap pukulan dan tendangan dengan gerakan cepat dan bertenaga. Mencari kesempatan sekecil apapun untuk membunuh atau merebut senjata lawan dan menggunakannya. Memanfaatkan kesombongan anak buah Juan Pedro maupun Salvatore yang mungkin berpikir mereka akan kalah. Sungguh menyedihkan!

"Kau sebelah kiri. Aku kanan! Hati-hati, Luc..."

Mau tak mau Lucien mengangguk saat mendengar desisan tajam itu. 7 orang. Ck, Dimitri pikir luka kecil ini bisa menghentikanku? Akan kubuat dia menyesal nanti!, rutuk Lucien dalam hati sambil mengusap wajahnya yang penuh keringat. "Maju saja semuanya!" serunya kasar dengan seringai menantang seraya melayangkan tinjunya pada pria berkulit pucat yang langsung berusaha menjegalnya.

1 pukulan kuat pada ulu hati dan 2 tendangan tajam berhasil melumpuhkan lawannya. Lucien tidak mau bermain lagi. Dia bukan Dimitri yang menyukai drama. Jadi, dengan dingin ditembaknya beberapa tango yang semakin brutal dengan pistol yang berhasil direbutnya. Dari sudut matanya, dia melihat Dimitri bersenang-senang menghajar Juan Pedro dan anak buahnya yang mungkin baru sadar jika yang sedang mereka hadapi adalah iblis kejam tak berhati.

"Mau kabur rupanya. Jangan harap!"

Sambil melayangkan tinjunya pada anak buah Juan Pedro yang masih saja keras kepala dan terus mengejarnya, Lucien yang melihat Salvatore berniat kabur langsung melempar kuat pisau kecil yang selalu dibawanya ke arah pengecut itu. "Dasar pengecut bodoh!" celanya malas saat pisau itu tepat menghujam kaki kiri Salvatore yang langsung terjatuh dengan suara keras tak jauh darinya.

Salvatore meringis kesakitan. Darah membasahi kakinya yang tertancap pisau. Dia harus melakukan sesuatu untuk kabur. "Ughh..Osborne..Aku..." Untuk menyamarkan ketakutannya pria Argentina itu tertawa gugup. Salvatore belum mau mati, apalagi ditangan pembunuh bayaran yang dulu membunuh saudara tirinya, tentu saja atas perintahnya.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang