LOVE AFFAIR

122 - Finally We're Back to Home

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

MARKAS PETROVA

Setiap tembakan rudal yang mereka luncurkan dalam seketika berbalik arah dan menyerang mereka. Sekumpulan team IT yang dibayar Salvatore itu terkejut dan langsung berusaha keras lari untuk menyelamatkan diri. Ini sesuatu yang tidak mereka duga sebelumnya. Dari informasi yang mereka terima sebelum menerima pekerjaan ini tidak pernah disebutkan jika markas yang terletak di tengah pegunungan salju itu memiliki pelindung yang membuatnya tidak bisa diserang dengan tembakan jarak jauh sekali pun.

"Mundur! Cepat mundur!"

Salah satu tentara bayaran yang berjaga berteriak panik sambil berusaha menyeret temannya yang terkena ledakan. Ledakan demi ledakan mulai menghancurkan peralatan mereka. Api berkobar besar ditengah dinginnya salju yang terus turun. "Cari tempat berlindung! Mundur!" Sialnya tempat ini adalah lapangan terbuka, tidak ada tempat berlindung selain pohon-pohon yang tumbuh di sekeliling mereka.

"Apa-apaan ini? Ya Tuhan! Ini gila! Mundur! Aku tidak mau mati bodoh!"

"Markas sialan itu punya pelindung tak terlihat!"

"Arghhh.....Tolong....Tolong aku...."

Dalam sekejab base camp sementara yang dibangun tak jauh dari jalur masuk ke markas Petrova itu berubah menjadi debu. Kobaran api menyelimuti tempat ini diselingi dengan teriakan takut dan kesakitan sejumlah team IT, juga tentara bayaran yang terluka. Bukannya berhasil menghancurkan markas itu dengan rudal sesuai rencana, sekarang mereka malah sibuk lari agar tidak terbunuh.

"Boss! Camp 1 hancur! Kuulangi, camp 1 hancur!"

Tidak ada jawaban. Sepertinya komunikasi mereka juga terputus. Atau camp lain juga sudah dihancurkan. Mereka berada tepat ditengah wilayah kekuasaan Petrova. Tidak akan ada yang datang untuk menolong. Bantuan yang dijanjikan itu hanya ilusi. Sekarang mereka terjebak dan akan mati.

Ledakan lain terdengar. Kali ini bahkan jauh lebih besar hingga menimbulkan longsoran salju yang membuat camp mereka tertimbun. Seolah kegilaan itu belum cukup, dari kejauhan mereka juga bisa mendengar suara helikopter tempur yang mendekat. Seraya mengabaikan situasi mengerikan di sekeliling mereka yang sudah penuh mayat. Sisa tentara dan team IT yang masih selamat berusaha untuk menyembunyikan diri dibalik pepohonan.

"Kita harus kabur...Shit! Aku tertembak..."

"Bagaimana caranya? Mobil itu hancur!"

"Dengar..."

Dor...Dor.....

Tembakan beruntun itu mengakhirnya nyawa beberapa anak buah Salvatore yang tersisa. Sejak awal ini seharusnya mereka tahu ini adalah misi bunuh diri. Petrova adalah organisasi mafia tertua di Eropa yang terkenal kejam dan merupakan tempat berkumpulnya para pembunuh bayaran, sniper dan ahli bom terbaik. Hampir mustahil untuk menghancurkannya dalam semalam.

.

.

SPARTA

Di anjungan yang sudah terasa seperti neraka, Vladimir berteriak histeris saat ledakan dan api yang membara itu terlihat begitu dekat dengannya. "Kumohon, tolong aku....Akan kubayar berapa pun yang kalian minta! Berani sekali kalian mengikatku disini! Tolong...." teriaknya menggelegar karena tak tampak siapa pun lagi. Sekelilingnya hanya ada mayat para tango yang sudah mulai terbakar.