LOVE AFFAIR

29 - Akira Palluci

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

"Yeah, it's show time!"

Sambil mengenakan kacamata hitamnya dan merapikan wig yang membuat penampilannya sangat berbeda, Lucien keluar dari mobil. Berjalan dengan langkah santai menuju toko perhiasaan. Pura-pura tidak menyadari jika dirinya sedang diawasi Neo dan beberapa pengawal Yves yang sudah saling berbisik dengan sikap siaga. Mereka mungkin curiga karena postur tubuhnya, namun mereka juga ragu karena wig pirang yang menjadi penyamarannya.

"Sorry, aku tidak sengaja."

"It's ok."

Tabrakan itu disengaja. Lucien tidak akan tertipu. Hanya dengan melihat cara berjalan pria bermantel hitam itu yang hampir tanpa suara, dia tahu Jordan atau Yves mungkin sudah ada didekatnya, namun keduanya masih harus memastikan mereka tidak salah sasaran karena itu akan berakibat fatal. Membuat Dimitri marah sama saja dengan menyerahkan nyawa mereka.

Lucien tidak akan membuat semuanya mudah. Sengaja dia tersenyum lebar pada pria yang ditebaknya anak buah Jordan itu sebelum kembali berjalan menuju toko perhiasaan. Dari sudut matanya Lucien bisa melihat dia sudah dikepung. Jika diantara mereka ada yang bisa mengenalinya, orang itu pasti adalah Yves yang selama 1 bulan terakhir ini bertugas untuk mengawasinya.

Ada 7 orang yang mengepungnya dari 3 sisi. Jarak Lucien dengan mereka mungkin sekitar 800 m sedangkan jarak toko itu dan tempat mobilnya diparkir tidak lebih dari 300 m. Aku harus membuat mereka lengah. Mungkin dengan beberapa tembakan!, putus Lucien saat menyadari ada lumayan banyak pejalan kaki. Tindakan itu cukup beresiko, tapi kejutan kecil itu akan membuat para tango sibuk untuk sementara.

Dalam hati Lucien mulai menghitung. Menyeringai geli saat melihat para amatiran itu saling melirik dan mungkin sedang berpikir mereka bisa menyergapnya dengan cara yang begitu menyedihkan. "Ah, sayang sekali kalian harus mati sekarang." gumam Lucien ringan sebelum tiba-tiba berbalik dan langsung menembak tepat ke salah satu tango yang berada paling dekat dengannya.

"Itu pasti dia!"

"Tunggu apalagi? Cepat kejar!"

"Kepung dia! Jangan sampai lolos!"

Teriakan kuat Yves dan juga bentakan tajam Jordan pada anak buahnya mendorong Lucien tergelak geli sebelum kembali melepaskan beberapa tembakan. 3 tango jatuh dengan luka bersimbah darah. Lainnya sibuk mencari tempat berlindung, berteriak marah dan mulai balas menembaknya. Sambil terus menembak dan menghindar ditengah teriakan pejalan kaki yang terkejut dan langsung berlari ke segala arah, Lucien berlari cepat untuk mencapai mobilnya yang di parkir disisi jalan.

"Dia tidak boleh mati!"

"Berhenti menembaknya kubilang!"

"Jangan sampai melukainya, Bodoh!"

Mengabaikan suara tembakan dan juga keributan dibelakangnya, Lucien yang sudah duduk dibalik kemudi mobilnya tertawa keras dan menghidupkan mesin mobil. Tanpa ragu dia langsung melaju kencang ke lalu lintas tengah kota yang sedang ramai. Bergabung dengan puluhan mobil yang mirip dengan miliknya.