11 - I HAVE A CHANCE 🔥

1.5K 162 49
                                    


Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
......

Chapter 10

.....

RUSIA

Tekanan pada perutnya membangunkan Lucien. Tanpa membalikkan badannya, dia tahu itu tangan bajingan sialan yang hampir setiap malam tidur dengannya. Beberapa hari ini, Lucien berusaha menepis dulu semua kemarahannya dan memilih berpikiran dingin. Diam-diam dia mengawasi setiap kegiatan Dimitri dan para pengawalnya dari jendela menara. Memang tidak banyak yang bisa Lucien dapat, namun dia tidak akan menyerah sebelum mencoba.

Ribuan kali Lucien berpikir tentang bagaimana caranya dia bisa keluar tanpa terlihat? Dia juga menimbang resiko dan kesempatannya yang dimilikinya. Sangat kecil. Kabur dari pintu kamar, itu hampir tidak mungkin. Sudah 2x dia gagal dan selalu berakhir dengan hukuman menjijikkan dari Dimitri yang semakin hari bertingkah semakin barbar.

Dari jendela menara? Terlalu tinggi dan berbahaya. Dia bahkan tidak punya tali atau sesuatu yang bisa digunakan untuk turun. Walau harus diakui, mungkin itu satu-satunya kesempatan Lucien untuk kabur. Terjebak bersama iblis seperti Dimitri selamanya bukanlah pilihan, cepat atau lambat Lucien harus mengambil keputusan, mencoba turun dari menara dengan mempertaruhkan nyawanya atau...

Dia tidak mau memikirkan pilihan lain yang menjijikkan itu!

"D, kumohon sudahi ini!"

"Kenapa? Kau bosan? Ingin gaya baru?"

Jika tangannya tidak diborgol dan Dimitri tidak sedang berada didalam tubuhnya, bergerak pelan menggodanya, tanpa ragu Lucien akan meninju mulut busuk yang sedang menyunggingkan senyum mesum itu. Gaya baru? Apa mafia gila tidak tahu malu ini pikir Lucien berpartisipasi dalam pergumulan penuh keringat yang membuat setiap bagian tubuhnya sakit ini dengan suka rela?

Tentu saja tidak!

Dia selalu diancam. Dipaksa dengan kejam. Berada dibawah todongan senjata. Bahkan tak jarang dengan cara licik Dimitri memberinya obat perangsang yang membuatnya tidak mampu melawan!

"Jika aku bisa keluar dari kamar terkutuk ini, kupastikan Petrova akan hancur tanpa sisa!"

Seperti biasa, Dimitri menertawakan ancamannya dan malah kembali mendesaknya semakin kasar. Sedikit pun tidak peduli pada penolakannya. "Semoga berhasil, Osborne! Peluk aku, yang kuat!" Melihat kilau mengejek dalam mata biru Dimitri, Lucien mengutuk hari dimana dia tidak membunuh pemimpi Petrova ini sambil menuruti perintah yang dibencinya, memeluk kuat leher Dimitri yang terasa lembab karena keringat.

"Kau akan menyesal, D!"

Alih-alih marah dengan ancamannya, Dimitri malah tergelak keras sebelum melumat kasar bibirnya lagi. "Jangan terlalu yakin, Luc!" Sesuatu dalam tatapan pemimpin Petrova itu selalu berhasil membuat Lucien merasa takut dan ingin bersembunyi sejauh mungkin.

Baru saja Lucien akan memejamkan matanya lagi. Beristirahat setelah melalui malam gila yang membuat tubuhnya terasa kaku. Tanpa sengaja dia melihat sesuatu yang melintas cepat di jendela. Sinar apa itu?, Lucien memicingkan matanya. Berusaha menajamkan pandangannya. Kaca jendela itu beruap karena udara dingin di luar. Tapi, Lucien yakin tadi dia melihat kerlip merah yang berpendar beberapa kali.

Drone?, tebak Lucien sedikit ragu. Tidak mungkin Dimitri!, yakinnya kemudian karena beberapa hari ini, dia selalu mengawasi setiap kegiatan pengawal yang berjaga. Bahkan Lucien tahu jadwal pergantian pengawal yang selama 24 jam menjaga markas yang berada ditengah pegunungan ini.

Tempat ini juga dipenuhi sensor gerak dan ratusan kamera CCTV untuk memastikan tidak ada yang bisa menyusup. Jadi, jika memang Dimitri menggunakan drone, Lucien pasti tahu.

Hanya ada satu jawaban dari semua pertanyaan Lucien. Perlahan jantungnya mulai berdebar kencang. Seluruh tubuh Lucien menegang dan memanas. Semangat dan harapan memenuhi dirinya. Tiba-tiba saja dia ingin sekali tertawa keras begitu nama dan seraut wajah tampan itu terlintas dalam benaknya.

Kai!

Entah mengapa Lucien yakin sekali Kai yang mengirim drone itu walau dia tidak tahu bagaimana cara sahabatnya itu melakukannya. Dia sudah lupa padamu. Pengorbanan bodohmu sia-sia. Putra duta besar itu hanya memanfaatkanmu! Sekarang Lucien ingin sekali membangunkan Dimitri dan menunjukkan pada bajingan itu jika semua bualan sampahnya tidak terbukti.

Aku punya kesempatan. Tak lama lagi Kai akan datang dan aku bisa keluar!

Berbekal harapan tinggi itu, Lucien tersenyum tipis dan memejamkan matanya lagi. Untuk pertama kalinya dalam 3 minggu paling memuakkan dalam hidupnya, Lucien bisa tidur dengan nyenyak. Kali ini dia bahkan tidak menepis tangan besar Dimitri yang memeluknya semakin erat.

Drone? Lumayan berani!

Dalam diam, Dimitri yang sebenarnya sudah terbangun karena gerakan pelan Lucien tadi tersenyum dingin. Menatap tajam wajah tampan Lucien yang sepertinya sudah kembali terlelap. Kabur saja sejauh mungkin, Osborne. Tapi, kupastikan kau akan memohon padaku untuk kembali!, desis Dimitri arogan dalam hati sebelum tersenyum lebar dan melanjutkan tidurnya.

Sedikit pun tidak khawatir pada harapan naïf Lucien yang berpikir bisa lari darinya.

.

.

Note Author : Dimitri dan Lucien memang hanya rekaan gw. Lahir dari imajinasi seorang anya, namun mereka mampu membuat gw berhenti menulis yang lainnya. Tak peduli dengan jumlah followers yang gk bertambah dll.

Mereka yang mengisi setiap waktu luang gw, kisah mereka memenuhi draft gw yang sudah menjerit dan meminta perhatiaan. Sampai detik ini 21 chapter sudah terselesaikan. Walau gw tidak tahu, apakah itu akan di update atau apa hahaha.....

Ini pertama kalinya gw menulis tanpa memikirkan pendapat kalian, tanpa peduli pada votements dan persetan dengan semua yang tidak suka LOL

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang