LOVE AFFAIR

130 - Yes, I Will ( OMAKE )

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

RUSIA

"Kau sudah yakin, Luc?"

Tanpa mengalihkan tatapannya dari sosok iblis kejam yang sedang terlelap pulas dengan wajah santai yang jarang ditunjukkan, Lucien tersenyum tipis sebelum menghela nafas kecil, "Untuk saat ini, ya," Sahutnya ringan seraya berbalik dan menatap lama luasnya langit Rusia yang dipenuhi gumpalan awan berbentuk kapas nan indah.

"Aku akan menikmatinya. Seperti yang selalu Taemin bilang, mengukir kenangan nakal sebanyak mungkin. Bercinta gila-gilaan sampai lelah....Semuanya!"

Senyum bahagia mewarnai bibir Lucien yang sedikit bergetar. Sebenarnya dia takut. Takut sekali jika kemungkinan yang pernah dikatakan Taemin akan terjadi. "Aku akan menyimpan setiap detik kenangan itu dalam hati dan memutarnya kembali...." Lucien menelan ludahnya dan mendengus kasar untuk menyingkirkan ketakutan bodoh yang kadang masih menyelinap dalam hatinya.

"Saat perpisahan itu datang! Hah! Aku pasti terdengar menyedihkan!" Cela Lucien pada dirinya sendiri sebelum tertawa sumbang. Mencintai Dimitri membuatnya merasa begitu lemah dan tak berdaya tapi sedetik pun Lucien tidak menyesalinya. "Ya Tuhan, kau pasti berpikir aku ini bodoh 'kan, Kai?"

"Tidak, kau berani...Jatuh cinta pada orang seperti Dimitri tidaklah mudah!"

"Thanks, Kai. Kau selalu ada untukku."

Dimitri memang berkata dia mencintai Lucien dan ingin mereka terus bersama. Namun, Lucien sadar mereka hidup dalam dunia yang penuh darah dan ancaman kematian. Situasi bisa berubah kapan pun. Apalagi perasaan yang rapuh dan benar-benar tak bisa ditebak. Saat memutuskan untuk kembali ke Rusia lagi meski tak satu pun anak buah Dimitri memburunya, Lucien sudah bersiap untuk sakit hati, penolakan dan juga kehilangan.

Jadi, dia akan menikmati perasaan yang membuatnya takut sekaligus berdebar ini. Menikmati setiap moment kebersamaan mereka. Sesingkat apa pun itu. Hidup yang keras dan penuh pengkhianatan sudah mengajarkan pada Lucien untuk tidak pernah menyia-yiakan setiap detik yang dimilikinya.

"Lagi pula, seperti yang kau bilang...Yang penting aku benar-benar mencintainya. Itu sudah lebih dari cukup!"

Mendengar suara Lucien yang sedikit bergetar mendorong Kai tertawa samar. Jarang sekali sahabatnya yang dingin dan mampu membunuh dalam beberapa detik, tidak yakin pada sesuatu. "Kuharap yang kau takutkan tidak akan pernah terjadi." yang sedang Lucien rasakan pada Dimitri Petrova memang hampir mustahil dan pasti mengejutkan semua yang mengenal mantan pembunuh bayaran ini, tapi Kai mengerti dan akan selalu siap membantu Lucien jika yang terburuk terjadi, seperti biasa.

"Jika terjadi, aku akan pergi dan...."

Pelukan kuat di sekeliling tubuhnya menghentikan kalimat Lucien dan membuatnya sedikit terkejut. Mungkin pikirannya terlalu kacau hingga tidak menyadari Dimitri terbangun. "Kai, sampai nanti! " Serunya kaku seraya mematikan ponselnya sebelum berbalik dan mendapati Dimitri yang masih memeluknya kuat sedang menatapnya tajam dengan cara seperti ingin menerkamnya.