GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!
.
Title : LOVE AFFAIR
Author : Aphrodite Themis
Genre : Romance/Intric ( 25+ )
Disclaimer : THIS STORY IS MINE..
Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.
NOTE : SPIN OFF The Heir
.
.
Love me or i kill you, enemy ...
."Dan, dasar bodoh! Dengan luka seperti ini, seharusnya tadi kau tidak...."
"Tidak bercinta denganmu?" sela Dimitri cepat dengan senyum miring sedangkan jantungnya sudah berdebar cepat. Reaksi Lucien melampaui apa yang diam-diam diharapkannya. "Tapi, tadi itu benar-benar panas dan liar. Apalagi saat lidahmu..."
Kalimat mesum itu mendorong Lucien mendelik tajam iblis tidak tahu malu yang berdiri begitu dekat dengannya. Dia bahkan bisa merasakan nafas hangat Dimitri di wajahnya. "Damn! Ini peluru tajam..." Tak perlu waktu lama untuk Lucien tahu jika yang menembak Dimitri pasti Damon Costa yang saat ini ada di Rusia. Tangan kanan Palluci pasti sengaja tidak mengenai daerah vital Dimitri, namun akan cukup mengganggu pergerakannya.
Sesuai dugaan, luka tembak itu kembali robek dan dipenuhi darah segar. Mengabaikan fakta dirinya masih telanjang, Lucien berjalan cepat ke kamar mandi. Lagi-lagi tidak menyadari pandangan Dimitri mengikuti langkahnya dengan senyum senang. "Apa yang terjadi selama di Moskow? Bukannya kau sibuk berpesta dengan harem-mu?" Mengobati luka tembak bukan hal baru untuk Lucien. Dia bahkan bisa melakukannya dengan mata tertutup.
"Hanya insiden kecil. Aku menguji kesabaran Vladimir!" Seru Dimitri acuh seraya berharap semua perhatian Lucien ini tidak palsu. "Hei, apa maksudmu dengan harem? Kau pikir aku ke Moskow untuk bersenang-senang dengan wanita penghibur? Kau serius, Osborne?" Dimitri mengangkat alisnya dan susah payah menahan tawanya kala melihat wajah pria yang berdiri diantara kakinya memerah.
Sekarang Dimitri pasti akan menertawakanku! Berpikir aku cemburu!, batin Lucien kesal seraya kembali memasang ekspresi datar. "Insiden kecil apa?" Lebih baik dia pura-pura tidak menyadari tatapan menyelidik Dimitri padanya. "Bukankah kalian bersekutu?"
"Lucien! Apa maksudmu dengan harem-ku?" Jika Lucien berpikir bisa lolos begitu saja dengan mengalihkan topik, pembunuh bayaran ini salah besar. "Kau memata-mataiku? Oh oh ini benar-benar kejutan!" Sedikit pun Dimitri tidak menyangka Lucien akan melakukan hal yang sama dengannya.
Apa arti semua ini? Mungkinkah Lucien juga menyimpan perasaan yang sama dengannya?
Bayangan foto Dimitri sedang memeluk seorang wanita mendorong Lucien menepis kasar tangan yang sudah mencengkram lengannya. "Semua wanita pirang itu! Yang salah satunya kau peluk intim! Dan, kenapa aku tidak boleh memata-mataimu? Lupa apa yang kau lakukan 8 bulan ini? Kau juga menguntitku! Membuat merasa berhasil mengelabuhimu. Padahal nyatanya tidak! Kau mempermainkan hidupku, Dimitri Petrova!" teriaknya marah seraya berusaha keras menahan diri untuk tidak melayangkan tinjunya pada si bodoh yang sedang terluka.
"Dan, sekarang kau memaksaku kembali! Mengancamku! Membuatku merasa seperti pelacur yang harus selalu membuka kaki untukmu!"
Lidah Dimitri terasa keluh melihat raut marah berbalut sakit hati itu. Ingin sekali dia mengakui semuanya yang sedang dirasakannya. Namun dia tidak bisa menerima kekalahan. Dia tidak mau. Tidak sekarang. Dia memang mencintai Lucien, tapi mengungkapkan perasaannya saat ini hanya akan membuat pria ini lari darinya dalam hitungan detik. Jadi, Dimitri akan mempertahankan situasi ini, meski tahu Lucien pasti akan semakin membencinya karena merasa dimanfaatkan, dilecehkan, setiap kali mereka bercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AFFAIR
RomanceSaat setetes dendam dan cinta bersatu ditengah api kematian. Dimitri Petrova, pria Rusia yang menjadi ketua organisasi mafia terbesar di Eropa. Kejam, licik, manipulatif, dan selalu mendapatkan semua yang diinginkannya, kecuali satu, sang musuh besa...