42 - 2 vs 10. Ready?

734 127 13
                                    


GHOST READERS HARAP MENYINGKIR!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.
.
.

"Aku tidak mengenal kekasihmu!"

Rebecca sekarang semakin yakin pria bertopeng yang sedang tersenyum padanya adalah seorang psikopat. Atau mungkin pembunuh berantai. Tidak ada manusia normal yang tertawa melihat orang lain ketakutan. "Hiks....Kumohon...Hiks..Lepaskan aku! Jangan sakiti aku!" Rebecca yang sedang sedang kedinginan, gemetar hebat saat melihat salah satu pengawal yang memegang senjata itu membuka pintu sel dan hendak menarik tangannya.

Dengan gerakan kaku karena tiba-tiba saja Rebecca merasa tubuhnya membeku, dengan panic dia berusaha menepis tangan pengawal berwajah sangar itu. "Jangan mendekat! Please, aku mau pulang...Hiks...Kalian salah orang! Aku tidak kenal siapa kekasihmu!" Untuk pertama kali dalam hidupnya, Rebecca benar-benar takut dan sekarang yang diinginkannya hanya pergi sejauh mungkin dari tempat ini.

Sambil bersidekap, Dimitri mengulum senyum lebarnya. Ternyata dia salah. Rebecca Sinclair sangat berbeda dengan Lucien yang berani melawannya. Tanpa takut menentang semua perintahnya dengan cara yang begitu menggoda. Cara yang selalu berhasil memancing gairah Dimitri dan membuatnya tidak sabar menunggu Lucien kembali menghangatkan ranjangnya lagi.

"Bawa dia keluar! Seret paksa jika perlu!" titahnya dingin, sedikit pun tidak peduli pada tangisan dan permohonan si cantik berambut merah yang mulai membuatnya kesal.

Begitu perintah kejam itu diserukan, tangan Rebecca langsung ditarik kasar. Pengawal itu menyeretnya paksa walau dia terus memberontak hebat dan berteriak lantang ditengah isak tangisnya. "Tolong! Siapa pun tolong aku! Arghhh...sakit! Lepaskan aku!" teriaknya histeris sambil menendang ke segala arah dan berusaha keras melepaskan cengkraman kuat pada lengannya yang pasti sudah memar.

"Akhhh...Hiks...Sakittt.."

Rebecca mengerang tajam sebelum terisak keras saat didorong hingga jatuh tepat dibawah kaki pria bertopeng yang tidak lagi tersenyum ramah, melainkan memamerkan seringai keji padanya. "Jangan sakiti aku..Please...Aku tidak mengenal kekasihmu...Hikss..Biarkan aku pergi dari sini..." mohonnya dengan suara parau sedangkan airmata sudah jatuh membasahi pipinya.

Menyaksikan drama yang cukup menghibur itu, Dimitri tertawa geli. Dia lumayan menikmati perlawanan wanita yang akan dimanfaatkannya untuk menjebak musuhnya. Sekaligus untuk memastikan Lucien yang keras kepala itu kembali ke Rusia. Kembali padanya. Sudah cukup Dimitri membiarkan tawanannya itu bermain-main dan menguji kesabarannya. Sekarang saatnya dia meletakkan semua pion pada tempatnya sebelum permainan yang dirancangnya bisa dimulai.

"Melepaskanmu? Membiarkanmu pergi?"

Dimitri tertawa lagi sementara tangannya mengangkat dagu Rebecca hingga pandangan mereka bertemu, "Kau disini sebagai sandera dan selama kau masih berguna," Sedikit pun sosok bermata biru itu tidak peduli pada wajah pias penuh airmata Rebecca yang masih tersungkur dibawah kakinya. "Tentu saja aku tidak akan membunuhmu, Luv..." Kata sayang itu malah membuat Rebecca semakin gemetar ketakutan dan berusaha menghindari sentuhan Dimitri.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang