30 - Damn Accident!

812 138 20
                                    

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

UKRAINA

Dengan marah Yves melempar kaleng beer kosong ditangannya ke tong sampah. Dia lapar, lelah dan ingin sekali mengistirahatkan tubuhnya. Seharian mereka memburu Lucien yang lagi-lagi berhasil mengecoh mereka. Secepat kemunculannya, secepat itu pula mantan pembunuh yang ternyata memang tidak boleh diremehkan itu menghilang. Anak buah mereka yang terluka seperti pesan yang sengaja dikirim Lucien jika Yves maupun Jordan tidak akan bisa menangkapnya.

"Tidak perlu marah. Dia pasti belum jauh."

"Kau sudah gila, Chang?" bentak Yves tajam, dengan nada tinggi. "Bajingan itu menembak anak buah kita dan kau memintaku tidak marah? Satu lagi, apa kau lupa hukuman yang akan kita terima jika tidak membawanya kembali?" Jika tidak ingat perintah Marquez, ingin sekali Yves menantang si bodoh Jordan untuk bertarung, sekedar melampiaskan emosinya.

Mendengar kecaman kasar penuh emosi itu, Jordan hanya tertawa geli. "Memangnya apa yang bisa kita lakukan, Yves? Balas menembaknya? Atau membunuhnya?" Sambil mengulum senyum mengejeknya, Jordan melemparkan pertanyaan itu. "Mungkin kau yang lupa jika Dimitri memberi perintah tegas agar Lucien tidak terluka? Agar kita membawanya kembali dalam keadaan hidup?"

Selama hampir 5 menit Yves sibuk memaki, mengutuk, atau apapun dalam bahasa Rusia yang sangat kreatif. Jordan yang tidak mengerti hanya mengangkat acuh bahunya sembari menikmati lagi minumannya. Dia senang Lucien berhasil lolos dari kejaran mereka. Karena itu artinya pembalasan Jordan untuk Dimitri sudah dimulai. Setiap kesengsaraan iblis keji itu akan menjadi buah manis baginya.

"Oh ya, Lucien punya apartemen di Ukraina. Informasinya sudah kukirim." Beritahu Jordan ringan dengan ekspresi pura-pura lupa karena sebenarnya dia memang sengaja tidak membagi dulu informasi itu pada Yves. "Mungkin kau bisa menemukan petujuk disana!"

Tergesa Yves memeriksa ponselnya. Membaca cepat semua informasi tentang Lucien yang mungkin luput dari pemeriksaan anak buahnya. "Kenapa tidak bilang dari tadi?" sergahnya kasar, semakin curiga jika kegagalan mereka adalah karena ulah Jordan yang menurut Marquez, sangat membenci Dimitri. "Bersiaplah, kita berangkat 5 menit lagi!" Mengabaikan Jordan yang dengan santai sekarang sibuk melahap setangkup burger, Yves mulai memberi perintah sambil berjalan menjauh.

Diam-diam Neo yang mendengar perdebatan itu mendekati Jordan, menatap penuh selidik Jordan yang sedang menyeringai tipis sebelum bicara dengan suara sepelan mungkin. "Kau sengaja membiarkannya kabur!" Bukan sanggahan yang diterimanya, melainkan tepukan kuat pada bahunya yang diikuti kekehan geli Jordan yang terlihat puas.

"Dari informasi yang baru kutemukan, ternyata Kim Kai adalah sepupu dari Palluci!"

Jadi, mafia Italy yang terkenal tamak itu punya hubungan darah dengan senator yang selalu bersikap kaku. "Serius?" Hidup memang penuh kejutan dan sepertinya kematian Katherina mulai menimbulkan banyak masalah baru. "Aku benci teka-teki!" Jordan mendengus kesal sedangkan Neo yang mendengarnya malah tertawa geli sebelum tiba-tiba berubah serius dan meremas kuat lengan pemimpin team-nya itu.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang