112 - Hi, Mr. Osborne....I'm, Ryu

482 79 4
                                    

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

"Berikan padaku dokumen itu atau... "

Membantu Vladimir apalagi Petrova bukan tujuan utama Antony ikut dalam pertemuan yang dia tahu sengaja dirancang Dimitri hanya untuk menyingkirkan musuh-musuhnya. Dia datang dengan tujuan lain yang jauh lebih penting. Walau sesuai janjinya pada Akira, dia tidak akan melakukan apapun yang memancing kemarahan Dimitri yang mungkin saat ini sedang sibuk memburu orang yang dipikirnya adalah dalang dari pembunuhan Petrova senior.

"Atau apa?"

Morgan mengusap keringat yang membasahi wajahnya. Berusaha tidak terlihat takut. Baru kali ini dia melihat Palluci bertindak sekejam tadi. Dengan dingin menghujani pengawalnya dengan peluru seolah mereka hanya apel merah yang tak berguna. "Mau membunuhku? Silakan!" Tidak mungkin Palluci berani karena aku masih memegang rahasia busuknya, yakin Morgan yang mulai panik seraya mengabaikan keringat dingin yang membasahi punggungnya.

Mendengar tantangan tolol itu Antony mengangkat sebelah alisnya sebelum menyeringai dingin, "Kau pikir aku tidak berani?" Tentu saja dia akan menyingkirkan si busuk Morgan tapi nanti, setelah dokumen sialan yang bisa menghancurkan bisnisnya itu didapatkannya.

"Tembak aku dan...dan..." Morgan menelan ludahnya dan hampir mengerang senang saat ponselnya bergetar samar. "Dan kupastikan Akira Palluci tidak akan pernah bisa keluar dari markas Petrova hidup-hidup!" teriaknya parau seraya mengeluarkan ponselnya dengan tangan gemetar.

Semua yang menggeluti dunia yang penuh darah, pengkhianatan dan uang ini tahu Antony Palluci sangat menyayangi adik bungsunya. Satu-satunya kelemahan mafia busuk yang sedang berjalan mendekatinya. "Aku mati, adik kesayanganmu itu juga akan mati!" Jantung Morgan berdegub semakin kencang karena bukannya teelihat takut, Palluci malah berdesis tajam dan menatapnya sinis.

"Hah! Mengancamku? Bodoh..."

Bola mata Antony melebar sebelum tangannya terkepal menahan marah. Dalam sedetik ekspresinya dipenuhi emosi. "Lepaskan adikku....Sudah bosan hidup?" Teriaknya lantang saat melihat layar ponsel yang diangkat tinggi Morgan tepat sebelum dia menembak bajingan itu.

Diam-diam Morgan menarik nafas lega, "Buang senjatamu dulu!" perintahnya tergesa sambil mengukir senyum sombong dan memberi isyarat pada pengawalnya yang tersisa. "Atau kau lebih suka melihat adik kesayanganmu itu ditembak?"

Rahang Antony mengetat. Ingin sekali dia mengorok leher Morgan. Sayang ini bukan waktu yang tepat. "Lepaskan dia sekarang!" geramnya kasar setelah membuang jauh senjatanya.

"Borgol dia..."

"Akan kubalas kau Morgan!' raung Antony kasar saat 2 pengawal Morgan menariknya paksa ke sebuah ruangan. Dengan kuat mendorongnya hingga hampir jatuh tersungkur sebelum memborgol tangannya di sebuah kursi. "Lepaskan aku bodoh! Apa-apaan ini?" Dengan emosi Antony menarik kuat borgol yang membuatnya tidak bisa bergerak banyak.

Melihat mafia sombong yang tadi mengancam akan membunuhnya sekarang terborgol, Morgan tertawa senang. "Balas? Kapal ini akan meledak dan kau akan ke neraka, Palluci. Bagaimana bisa membalasku?" Sepertinya Vladimir benar, mereka pasti bisa memenangkan perang melawan Petrova dan para sekutunya.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang