LOVE AFFAIR

40 - No. Not Dimitri

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

"D...D....Shit...There! Arghhh..."

Setiap hujaman kasar yang diikuti lumatan kuat pada bibirnya seperti menerbangkan Lucien ke dunia ilusi yang penuh warna dan sinar matahari pagi yang selalu disukainya. Panas dan membara. Membuat Lucien tidak sabar ingin terus merasakannya, menikmatinya. Semakin mendambakannya. Seakan dorongan dan hentakan tanpa henti itu tidak akan pernah cukup.

Dengan mata terpejam dan bibir yang terus mengerang nikmat, Lucien memeluk kuat bahu lebar bajingan yang terus bergerak cepat didalam dirinya. Jari-jarinya mencakar punggung berotot Dimitri saat kegilaan itu menyelimutinya. Membakar logika yang berusaha keras dipertahankannya. Bahkan tanpa sadar, ditengah gairah yang mengaburkan semua akal sehatnya, Lucien membuka lebar kakinya. Membiarkan Dimitri masuk semakin dalam. Sekali lagi melecehkannya ditengah dinginnya udara Rusia yang membeku.

"Kau suka. Akui itu...."

Dimitri menyeringai senang saat membungkam mulut Lucien yang pasti akan menyangkal lagi, seperti biasanya. Gairah dalam dirinya terus mendesaknya untuk menghujam semakin dalam, semakin kuat demi mencapai kepuasan tak terlukiskan yang membuat mereka bisa berbagi desahan manis yang bagaikan mimpi.

Kebencian memenuhi diri Lucien saat mendengar nada pongah itu. Refleks ditariknya kuat leher Dimitri hingga tatapan mereka bertemu. "Aku membenci setiap detiknya!" desisnya tajam dengan bibir yang masih berdenyut setelah ciuman panas mereka sementara bagian bawah tubuh mereka masih menyatu.

Keringat dan aroma sex memenuhi kamar menara yang sudah berulang kali menjadi saksi bisu kejatuhan Lucien, sekaligus kemenangan bagi Dimitri yang sedang menjulang diatasnya dengan seringai lebar saat menarik kuat tubuh telanjang Lucien yang berkilau basah hingga terduduk diatas pangkuan paha berotot kuat itu.

"Ughh...Damn!"

Lucien terbangun dengan nafas terengah dan tubuh penuh keringat. Dia bahkan merasa panas dan sudah setengah menegang. "Aku membencimu, D!" rutuknya kasar seraya menepis debaran jantungnya yang menggila hanya karena mengingat mimpi bodoh tadi.

Mimpi yang selalu sama. Hampir setiap malam!

Lucien memang berhasil kabur dari Rusia. Tapi, selama 8 bulan ini dia seperti hidup dalam bayang-bayang Dimitri yang terus menghantuinya. Mengganggunya bahkan di alam mimpi. Membuat Lucien tanpa sadar selalu memikirkan iblis kejam itu ditengah rasa benci dan tekadnya untuk melupakan 3 minggu terburuk dalam hidupnya.

Sambil menyibak kasar selimut yang menutupi tubuh telanjangnya, Lucien beranjak turun dari ranjang sempit yang menjadi tempatnya melepas lelah. Lari dari mimpi buruk yang tanpa bosan mengejarnya. Bersembunyi dari dunia. Berpura-pura menjadi seseorang yang bukan dirinya. Lucien tidak tahu sampai kapan dia mampu bertahan hidup dengan cara seperti ini.

"Lupakan semuanya, Luc. Ini hampir 1 tahun. Bajingan itu mungkin masih memburumu, tapi dia pasti sudah melupakan semua malam bodoh itu. Saat ini dia pasti sudah sibuk dengan semua kekuasaan dan wanita yang selalu siap menghangatkan ranjangnya!"