71 - Oh God!...I'm Lose!!!

884 124 29
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

"Aku tahu kita akan sepakat,"

Dimitri tersenyum tipis saat membalas jabat tangan Pieere Delario, partner bisnis yang selalu memberinya keuntungan besar. Sekaligus beberapa informasi penting. Sesuai prediksinya, perjalanan singkat ini akan menghasilkan keuntungan baginya dan juga organisasi. Hanya manusia bodoh seperti Vladimir yang berpikir bisa menyingkirkan Dimitri disaat dia sudah berada diatas puncak rantai makanan.

"Tentu. Aku selalu siap melayani anda."

Penjilat, batin Dimitri bosan meski dia tertawa keras, seolah senang dengan kepatuhan Pierre yang penuh kepalsuan. Tidak ada yang benar-benar setia dalam bisnis ini. Dimitri sudah mempelajari itu sejak orang tuanya dibunuh dengan keji. "Yang kuminta untuk nanti malam sudah disiapkan?" Walau samar, Dimitri menangkap sorot penasaran dalam mata pria yang terkenal dengan bisnis perkapalan itu. Sesuatu yang cukup dimaklumi karena meski semua terkesan diam, rumor tentang hubungannya dan Lucien pasti sudah mulai bergema.

"Tentu saja. Yang terbaik untuk anda! " Seru Pierre dengan senyum lebar yang langsung menghilang saat pintu rapat tiba-tiba saja terbuka dengan suara keras dan beberapa pengawal Petrova masuk.

"Boss..."

Rapat memang sudah selesai, namun Dimitri tidak pernah menolerir gangguan sekecil apapun jika dia sedang bicara dengan partner bisnisnya. Baru saja dia akan marah saat menyadari Levi yang berdiri didepannya terlihat takut dan penuh berkeringat. Dalam sekejab, Dimitri tahu sesuatu sudah terjadi. Damn! Jangan bilang Lucien kabur lagi. Tangan Dimitri refleks terkepal erat dan emosi berbalut ketakutan aneh dalam sekejab menyelimuti dirinya.

"Kau boleh pergi, Pierre... "

Suara dingin dan tatapan tajam yang seolah ingin membunuhnya itu membuat Pierre gemetar tanpa sadar. Bahkan dia langsung berdiri seraya tersenyum gugup. "Aku permisi," serunya cepat sambil memberi isyarat pada sekretaris dan managernya sebelum meninggalkan ruang rapat yang terasa mencekam itu dengan langkah setengah berlari.

"Lucien menghilang. 1 jam yang lalu!"

Lapor Levi langsung begitu pintu dibelakangnya tertutup rapat. Jantungnya berdegub takut melihat kilau kejam di mata dingin Dimitri yang seolah ingin membunuhnya. "Mereka tidak bisa menemukannya! Maximum sudah dijaga ketat!" Tambahnya cepat sambil berdoa semoga kemarahan Dimitri tidak akan ditujukan padanya. Aku belum mau mati. Ya Tuhan, tolong lakukan sesuatu...Apapun itu...Doanya panik dalam hati saat Dimitri berjalan pelan mendekatinya dengan tangan terkepal.

Lucien menghilang. Dia kabur lagi. Susah payah Dimitri mengendalikan amarah yang sedang membakar kewarasannya. Yang sekarang harus dilakukannya adalah tenang dan berpikir dimana kira-kira pembunuh bayaran itu bersembunyi. Bukannya mengamuk dan membuang waktunya seperti dulu. Lagipula Lucien salah besar jika berpikir kali ini dia tidak akan memburunya. Sosok keras kepala itu adalah miliknya dan sampai mati pun Dimitri tidak akan pernah melepaskannya lagi.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang