35 - Making Love

1.1K 153 32
                                    

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

RUSIA

Satu bulan berlalu dan Lucien belum juga ditemukan.

Selain kecelakaan di Rumania, tidak ada satu pun anak buahnya, baik Yves maupun para tentara bayaran yang dipimpin Jordan berhasil menemukan jejak lucien. Nama pria Yunani itu juga tidak terdaftar di penerbangan atau pelayaran mana pun. Apartemennya di Ukraina maupun rumahnya di Yunani bersih, tidak ada satu pun tanda jika Lucien pernah berada disana.

Semua kegagalan itu seperti memancing kemarahan Dimitri yang perlahan berubah menjadi kobaran api yang siap membakar siapa pun yang berani mencari masalah dengannya.

Dimitri yakin sekali Lucien sedang bersembunyi sambil merencanakan sesuatu atau mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya. Sekarang, setiap kali mengingat sosok bermata biru itu mungkin sedang bersama seseorang, siapa pun itu, emosi Dimitri langsung tersulut!

"Apa kau sengaja menantangku untuk terus memburumu? Atau kau pikir aku akan berhenti setelah semua kegagalan itu?"

Dengan penuh emosi Dimitri meremas kuat selimut bulu yang menutupi ranjang. Tanpa cahaya lampu atau kobaran api di perapian, kamar yang terletak di puncak menara ini terlihat suram dengan udara dingin yang membeku. "Kau berani mengambil benda milikku, jadi akan kupastikan kau membayarnya dengan dirimu sendiri." Dimitri tidak bisa menahan amarahnya saat mengingat semua yang dilakukan Lucien di malam terakhir yang mereka habiskan bersama di ranjang ini.

"Aku membencimu!"

Dengan bibir yang hampir terkatup rapat, Lucien mendesiskan kalimat tajam itu tepat didepan wajah Dimitri yang sedang tersenyum. "Benci aku sesukamu, Osborne!" Ejekan sinis yang diikuti lumatan kasar pada bibirnya itu mendorong Lucien membiarkan bagian selatan Dimitri yang tegang dan berdenyut panas ditangannya masuk dalam dirinya. Memenuhi dirinya, membuat Lucien ingin berteriak nikmat tanpa peduli jika ada yang mendengar desahannya.

Malam itu, untuk pertama kalinya Lucien membiarkan dirinya menikmati pergumulan penuh gairah yang pasti akan disesalinya. Setelah membuang semua rasa malu dan ragunya, Lucien terus bergerak liar diatas Dimitri. Mendesah tajam dan mengerang kasar saat berulang kali Dimitri menyatukan bibir mereka dalam ciuman sepanas api. Memaki marah saat bajingan Rusia itu tiba-tiba saja mengubah posisi mereka dan membuat Lucien merasa sakit sekaligus nikmat.

"Benci saja aku sesukamu." Geram Dimitri saat bayangan panas malam itu terus menari dalam benaknya. Membuat tubuhnya panas membara karena gairah tertahan. "Dengan cara apapun akan kupastikan kau kembali. Tempatmu adalah disini, di markas Petrova. Berlutut dibawahku. Memuaskanku!"

Setelah menyadari Lucien kabur, untuk sesaat emosi yang berbalut amarah mengaburkan logika Dimitri yang tanpa ragu memerintahkan Yves untuk memburu tawanannya. Dia terlalu sibuk memikirkan egonya yang terluka hingga tidak menyadari Lucien sudah kabur dengan membawa sesuatu yang bisa menghancurkan masa depan project rahasianya.

Untuk turun ke bawah, semua orang tahu jika hanya ada 1 jalan dan 1 pintu. Dimitri yang memastikan itu. Tidak ada seorang pun, kecuali Marquez dan mungkin Nikki Lee, yang tahu jika sebenarnya ada beberapa jalan rahasia lainnya. Bahkan salah satu jalan itu terhubung langsung ke ruang bawah tanah dimana Dimitri menyimpan uranium yang pernah dicuri Katherina darinya.

Tapi, sialnya, saat ini kunci ruang bawah tanah itu berada di tangan Lucien Osborne!

Getaran ponselnya mendorong Dimitri berjalan ke arah jendela. Senyum dingin terulas dibibirnya saat melihat foto yang dikirimkan sekutunya. "Kerja yang bagus, Palluci!" desis Dimitri tajam saat Antony Palluci akhirnya menjawab panggilan ponselnya. "Tapi, ingat sebelum Underworld dibuka, kau harus menemukannya atau..." Sepertinya membiarkan Akira tetap berada dalam pengawasannya adalah keputusan yang sangat tepat.

"Jangan mengancamku terus, Petrova! Akan kutemukan bajingan itu secepatnya!"

Dimitri tertawa geli saat dengan marah Antony memutus sepihak panggilan itu. Foto yang baru dikirimkan mafia Italy itu padanya memang buram, namun Dimitri yakin pria dalam foto itu adalah Lucien. Portugal, 2 minggu yang lalu. Itu artinya saat Jordan dan anak buahnya sibuk memburu Lucien di Ukraina dan Rumania, mantan pembunuh itu malah sedang bersenang-senang menikmati pertandingan sepak bola di Portugal.

Harus Dimitri akui, dia sudah terlalu meremehkan Lucien.

.

.

Note Author : Chapter ini akan dihapus dalam 24 jam ^^

Jangan lupa tinggalkan votements ~~~~

Kisah mereka ini panjang banget gw tulis, so yang berharap mereka bertemu, sabar ya.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang