62 - I TOLD YOU, HE LOVES YOU....

1.1K 135 32
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.


Setiap hujaman cepat yang diikuti dorongan kasar itu membuat tubuh Lucien seperti terbelah dua. Rasa sakit yang berbalut kenikmatan berdosa itu memenuhi kepalanya dan membuatnya tanpa sadar menggigit kuat bibirnya hingga berdarah. Apa yang ditakutkannya kembali terulang dan kali ini dia bahkan tidak mampu melawan sedikit pun karena Dimitri mengikat kedua tangannya. Semua kenangan buruk tentang apa yang terjadi di kamar menara dulu hanya membuat Lucien merasa semakin tak berdaya.

Lucien benci situasi ini. Dia tidak mau lagi menjadi pihak yang dikendalikan.

Berpikirlah, Luc. Lakukan sesuatu. Kau pasti bisa membalik situasi ini!, Sekuat tenaga Lucien menahan erangan dan desahan yang berulang kali hampir lolos dari mulutnya. Aku tidak akan membiarkan Dimitri merasa puas. Tidak sekarang! Tapi, apa yang harus kulakukan? Dia tidak bisa berpikir jernih karena kepalanya seperti diselimuti kabut tebal setiap kali Dimitri bergerak semakin cepat dalam dirinya.

"Buka kakimu lebih lebar! Biarkan aku masuk lebih dalam!"

Perintah tajam Dimitri itu diikuti dengan lumatan kuat pada bibir Lucien yang selain menolak membuka kaki untuknya, juga tidak mau membalas ciuman dan pangutannya. "Atau kau ingin aku menyuruh beberapa pengawalku masuk dan bergabung dengan kita? Mereka pasti senang bisa menikmati tubuh pembunuh bayaran sepertimu!" Ancaman kejam itu berhasil membuat Lucien terdiam. Menatap penuh benci padanya sebelum akhirnya menyerah dan membuka lebar kakinya meski sorot matanya berkilau dingin, dibayangi dendam.

"Seumur hidup, aku tidak akan pernah memaafkanmu, Dimitri Petrova! Ingat itu!" desis Lucien dengan bibir yang hampir terkatup diantara rasa sakit dan nikmat yang sampai mati pun tidak akan pernah diakuinya. "Akan kubalas setiap detiknya sampai kau mati!"

Seringai sinis Dimitri mendorong Lucien nekat mengatakan sesuatu yang mungkin akan menjadi akhir dari segalanya. Atau mungkin juga awal dari semua yang tidak berani dia pikirkan. Apalagi harapkan. "Dan, panggil saja pengawalmu masuk jika itu bisa membuatmu senang dan puas! Biarkan mereka ikut melecehkanku! Itu maumu 'kan?" Lucien mungkin gila dan hanya menjerumuskan dirinya sendiri, namun ini akan menjadi pertaruhan terbesar dalam hidupnya.

Pilihannya hanya menang atau kalah!

Mendengar tantangan dingin dalam suara tajam yang dipenuhi sakit hati itu, Dimitri merasa seperti ada palu yang menghantam kepalanya. Menyadarkannya jika kali ini dia sudah sangat keterlaluan. Ancaman bodohnya tadi pasti sangat melukai hati Lucien yang mungkin berpikir Dimitri akan benar-benar melaksanakan ancaman kejinya. Membiarkan para pengawalnya masuk dan ikut melecehkan sosok keras kepala yang sekarang dicintainya melebihi apapun.

"Itu tidak akan pernah terjadi!" desisnya dingin sambil menangkup lembut wajah Lucien dan menghujaninya dengan kecupan lembut meski pria itu terus menghindar. "Akan kubunuh siapa pun yang berani menyentuhmu!"

Dengan penuh emosi Dimitri berteriak kasar. Matanya berkilat dingin dan wajahnya juga dipenuhi kemarahan saat dia memeluk paksa Lucien yang langsung melawannya. "Hanya aku yang boleh melihatmu. Menyentuhmu. Melakukan semua kegilaan ini denganmu. Kau dengar, Lucien? Hanya aku, Dimitri, yang boleh memilikimu!" Bayangan seseorang, siapa pun itu menyentuh intim Lucien sontak membakar hati Dimitri yang sudah dipenuhi api cemburu.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang