LOVE AFFAIR

13 - DEAL 1 HOUR!

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
......

"Dalam 2 bulan, semua akan selesai dan tahap kedua bisa dimulai!"

Senyum lebar terkuak dibibir Dimitri saat mendengar laporan dari sejumlah arsitek yang bekerja untuk proyek besarnya. Saat yang ditunggunya selama bertahun-tahun akhirnya tiba. Boleh saja Vladimir menguasai Rusia dan pemerintahan secara langsung, namun dibalik semua kekuasaan tak berbatas itu, ada keluarga Petrova yang berkuasa atas dunia bawah dan segala yang berhubungan dengan sumber daya seluruh daratan Eropa.

Project rahasia ini terbengkalai sejak orang tuanya dibunuh dan Katherina menabuh genderang perang dengannya. Tapi, sekarang setelah sepupu tercintanya mati untuk selamanya, tidak ada lagi yang menghalangi Dimitri. Dengan dukungan dari Pewaris Kim dan sejumlah besar taipan kaya yang takut pada kematian dan kesengsaraan, Dimitri Petrova akan membangun kerajaannya sendiri.

"Pastikan semuanya sempurna. Jika kalian perlu bantuan, segera hubungi Marquez!"

Usai memberikan perintah terakhirnya, Dimitri mematikan teleconference itu dan berbalik untuk menatap tajam tangan kanannya. "Aku ingin penjagaan diperketat. Terutama di bagian menara." Serunya datar dan hanya tersenyum malas saat melihat kerut tipis yang terukir di kening Marquez. "Siapkan juga 1 unit di tempat itu secepatnya!" titah Dimitri dingin sambil mempelajari beberapa dokumen yang baru diterimanya.

"Bisa kau lakukan?" Dari sudut matanya, Dimitri bisa menangkap sedikit perubahan ekspresi wajah Marquez yang masih berdiri tegak di hadapannya. "Ada yang mau kau tanyakan?"

"Kau akan memindahkan Lucien dari menara ke tempat itu." tebak Marquez pelan, sedikit ragu karena tidak biasanya seorang Dimitri mencampur adukkan bisnis dan kesenangan.

Walau tak ada yang bicara, namun semua penghuni markas tidak tuli dan buta. Mereka, terutama Marquez tahu pasti apa yang terjadi dibalik pintu kamar menara yang selalu dijaga ketat itu. Bahkan sudah 2 kali Yves dihukum dan hampir kehilangan nyawanya karena ulah Lucien Osborne yang tidak juga menyerah untuk melarikan diri.

"Ya. Ada masalah?"

"Tidak, Boss." Sahut Marquez cepat, menentang keputusan Dimitri adalah sesuatu yang tidak akan pernah dilakukannya. "Jalan masuk ke tempat itu sudah siap!" lapornya datar.

Perlahan Dimitri mengalihkan tatapannya dari cetak biru yang sedang dipelajarinya. Tidak ada lagi senyum dibibir pria bertubuh tinggi besar itu. "Kau penasaran kenapa aku melakukannya? Mengambil resiko sebesar itu?" Tidak ada jawaban dari Marquez yang tetap memasang wajah datar itu berhasil memancing tawa geli Dimitri yang sebenarnya juga bingung pada keputusan yang baru diambilnya.

Memindahkan Lucien ke tempat itu sama saja dengan memberi mantan pembunuh itu amunisi untuk membalas Dimitri yang sudah berpuluh kali melecehkannya! Bahkan, Lucien mungkin akan menjadi bom yang kapan pun bisa menghancurkan rencana besar yang sudah disusun Dimitri selama bertahun-tahun. Namun, semua ancaman dan kemarahan Lucien itu seperti cambuk api yang membangkitkan semangatnya untuk bertaruh.