90 - Lucien Should Have Killed Her A Long Time Ago!

637 114 15
                                    

GHOST READERS HARAP MENYINGKIR! ~~~~ SEBELUM BACA, VOTE CHAP 49 DULU!

.

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...

.

.

"Kenapa? Bukankah kau lebih suka melihat aku mati?"

Persetan dengan suara tembakan dan kekacauan yang terjadi tak jauh dari tempat mereka berpelukan. Saat ini yang Dimitri perlukan adalah kejujuran setelah rasa takut dan marah yang menyelimutinya 3 jam terakhir. "Ya, aku memang suka melihat kau menderita," Jawaban tajam itu membuat sesuatu dalam diri Dimitri kesakitan walau bibirnya tetap mengukir senyum tipis saat tatapan mereka bertemu. Memang apa lagi yang bisa dia harapkan?

Lembut diusapnya darah disudut bibir Lucien yang sedikit memar, menyentuh ringan wajah tampan yang sedikit pucat dan berkeringat itu. "Jadi kenapa tanpa ragu kau datang ke tempat ini? Membahayakan dirimu. Kau tahu ini jebakan 'kan?" Hati Dimitri tahu jawabannya namun tetap saja dia perlu mendengarnya langsung dari mulut Lucien untuk menepis keraguannya. Walau dia juga tahu si keras kepala ini tidak akan berkata jujur, setidaknya tidak saat ini.

Kenapa?

Itu juga yang terus Lucien tanya pada dirinya. Kenapa dia nekat datang dan mempertaruhkan nyawanya untuk bajingan yang seharusnya dia bunuh. Untuk bajingan yang sudah menyakitinya. Karena aku mencintainya dan tidak mau siapa pun melukainya. "Karena hanya aku yang boleh membunuhmu Dimitri Petrova!" sahut Lucien akhirnya seraya menepis suara hatinya. Untuk sekali dalam hidupnya, Lucien mengabaikan instingnya yang terus berteriak agar dia lari sejauh mungkin.

"Apa kau pikir ada alasan lain yang lebih bagus?" seringai kecil terukir dibibirnya karena Dimitri tampak tidak percaya dan sedikit kesal. "Itu bukan jawaban yang kau mau!" Lucien sangat mengerti karena mata biru mafia yang masih memeluknya ini berkilau dingin, seperti ingin menerkamnya.

Keheningan diantara mereka mendorong Lucien menghembuskan nafas kecil sebelum meremas kuat lengan Dimitri yang terasa tegang. "Jangan memaksaku, D..." Tak terucap namun Dimitri tahu ada tembok tinggi bernama kepercayaan yang harus dirobohkan diantara mereka. Tak akan mudah tapi dia akan melakukan apapun agar Lucien tetap bersamanya.

Ingin sekali Dimitri berteriak marah. Dia diselimuti emosi dan keinginan membunuh sedangkan Lucien malah terlihat tenang dan memintanya jangan memaksa. "Yves, jaga Lucien!" Teriaknya menggelegar sebelum melumat kuat bibir sensual yang hampir tidak pernah tersenyum itu, "Aku tidak akan menyerah. Dengar itu, Agape Mou!" Dimitri menyatukan kening mereka sebelum tanpa ragu terjun ditengah pertarungan yang berlangsung tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Bodoh sekali!" rutuk Lucien setengah hati dengan senyum tertahan seraya mengabaikan pipinya yang terasa panas. "Apa kau pikir aku akan melepaskanmu semudah itu?"

Sambil bersandar pada lemari penyimpanan yang hampir roboh, Lucien mendengus malas untuk menyamarkan tawanya. Entah mengapa dia suka melihat Dimitri frustasi karena dirinya. "Kau terluka, Osborne? Apa Boss mengatakan sesuatu? Dia akan menghukumku?" Mengabaikan Yves yang sudah berdiri disampingnya bersama sejumlah pengawal yang langsung menggelilinginya, membentuk barikade, Lucien memilih untuk menatap prianya yang tampak seganas hades saat bertarung dengan tangan kosong.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang