19 - So Ironic Life

923 159 46
                                    

Title : LOVE AFFAIR

Author : Aphrodite Themis

Genre : Romance/Intric ( 25+ )

Disclaimer : THIS STORY IS MINE..

Warning : BL, DLDR,NO BASHING, ALUR LAMBAT, TYPOS, NO PLAGIAT, NO COPY-PASTE.

NOTE : SPIN OFF The Heir

.

.

Love me or i kill you, enemy ...
.

.

Tendangan kuat itu membuat Yves merasa perutnya terbakar walau dia tetap berusaha berdiri tegak dan tidak mengerang kesakitan. Hukuman ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan sejumlah pengawas CCTV yang baru saja di tembak mati. Hanya karena kesalahan kecil yang dilakukannya, banyak nyawa melayang. Dia benar-benar menyesal sudah percaya pada kebohongan Lucien.

"Pergi dari hadapanku sekarang juga!"

Pengusiran itu seperti hadiah dan tanpa membuang waktu, Yves berbalik meninggalkan aula pertemuan yang penuh ketegangan dan bau darah itu. Hal terakhir yang didengarnya adalah teriakan menggelegar Dimitri pada Pablo, ahli IT mereka yang sedang memberikan laporan terbarunya. Situasi memang semakin kacau setiap menitnya dan membuat semua pengawal yang berjaga ketakutan.

"Seseorang berhasil mengacaukan sistem keamanan markasku dan hanya laporan sampah itu yang bisa kau berikan?"

Pablo, pria Spanyol itu berusaha keras menepis ketakutannya dan membalas tatapan membunuh Dimitri dengan berani. "Aku yakin siapa pun yang menyusup ke dalam markas, tahu tentang lorong rahasia atau mungkin punya peta biru tempat ini, Boss." Pablo tahu alasannya terdengar bodoh, tapi saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan nyawanya.

Seseorang yang mengenal setiap sudut tempat ini? Tapi, hanya keluarga Petrova yang tahu tentang lorong rahasia di tempat ini dan semuanya sudah mati, kecuali Dimitri. Jadi, siapa sebenarnya penyusup itu? Bagaimana caranya Lucien keluar dari markas yang penuh dengan pengawal ini dalam waktu singkat tanpa ketahuan? Apa semua ini ulah Kim Kai?

Jika tidak memikirkan ada rapat penting yang harus dihadirinya dalam waktu 4 jam di Moskow, mungkin Dimitri yang akan memimpin sendiri pengejaran itu. Dia harus tahu siapa orang yang punya nyali untuk menyusup ke markasnya. Mengacaukan sistem komputernya dan yang paling membuatnya kesal, membantu tawanannya kabur.

"Boss, helicopter sudah siap. Setelah rapat di Moskow, anda punya janji dengan Vladimir jam 8 malam. Namun, setelah itu anda bisa langsung terbang ke Argentina." Seru Marquez yang setengah berlari masuk ke aula pertemuan, "Aku juga sudah memerintahkan anak buah kita untuk mengawasi Kim Kai!" tambahnya cepat seraya diam-diam menarik nafas lega saat tidak menemukan tubuh Yves diantara mayat beberapa pengawal yang bersimbah darah di lantai.

Berani menantang Dimitri Petrova? Ck, Lucien sedang menggali kuburnya sendiri. Perlahan Dimitri berjalan ke arah bar yang terletak disisi lain ruangan. Dia butuh minuman untuk berpikir jernih. "Dia baru kabur 2 jam lebih. Itu artinya belum jauh." Gumamnya seraya tajam menyesap pelan scotch favoritenya. "Pablo, aktifkan semua drone!" Setelah ahli IT itu bergegas menjalankan perintahnya, Dimitri berbalik untuk menatap dingin bodyguard kepercayaannya.

"Dan Sergei, pastikan anak buahmu menelusuri setiap sisi gunung. Jangan ada satu pun yang terlewat. Lucien tidak mungkin kabur tanpa bantuan. Dia juga tidak mungkin berjalan kaki ditengah hujan salju!"

"Siap, Boss!" sahut Sergei, pria Ukraina yang pendiam itu pergi setelah mengangguk singkat.

Setelah ruang pertemuan itu hanya menyisakan Marquez dan 2 pengawal yang berjaga, Dimitri melayangkan tatapan membunuh pada tangan kanannya itu. "Cari tahu semua hal tentang Lucien. Tempat lahir, keluarga, sahabat, musuh, semuanya. Jangan sampai terlewat satu pun!" Seringai licik yang terkesan keji terukir dibibir Dimitri saat membayangkan Lucien saat ini pasti kedinginan dan mungkin sedang memakinya untuk menghibur diri.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang