• 10 : Perjalanan

160 29 0
                                    

Musim panas datang! Aku menerima surat dari Chaiden. Ia bilang akan segera berangkat untuk ujian dan menjadi yang paling muda di antara ksatria lain. Yah, seharusnya ujian ksatria Chaiden tahun depan, namun berkat kekuatan sucinya, ia diijinkan mengikuti ujian tahun ini. Lalu, Chaiden juga mengingatkanku untuk mengirim surat saat aku akan berangkat.

Karena dia bekerja keras dalam ujiannya, aku juga harus bekerja keras menemukan arti keberadaanku di dunia ini!

Papa memberikanku uang lebih banyak dari yang kukira. Ia juga memberikanku salah satu bros Viscount untuk berjaga-jaga jika ada hal tidak mengenakkan yang terjadi. Pelayan yang ikut bersamaku hanyalah Aresy, Yohan, serta salah satu pengawal, Loton. Tak banyak pakaian yang kubawa, karena aku juga akan menyamar sebagai rakyat biasa. Aresy dan yang lainnya pun kuminta untuk memakai pakaian rakyat biasa.

Aku berjanji akan pulang dalam dua atau tiga minggu. Tetapi, mereka tak terlihat tertarik dengan itu. Mereka hanya ingin aku kembali dengan selamat dan membawa daunnya.

Yah, daun, daun, dan daun. Semua hanya untuk Milly.

Semalam, Milly menangis di kamarku. Ia kira aku pergi untuk dirinya dan merasa bersalah karena itu. Yah, aku memang menggunakan anak itu sebagai alasan, namun aku tak pernah benar-benar berpikir ingin menyembuhkannya.

Akhirnya, setelah mengirimkan surat pada Chaiden, aku pun berangkat. Rasanya seperti aku akan memulai petualangan yang panjang. Aku senang bisa meninggalkan rumah tersebut.

Jika aku bisa terus berpetualang, pasti akan menyenangkan.

Di kehidupanku yang sebelumnya, aku selalu berharap menjadi seorang petualang. Aku ingin meninggalkan rumah dan pergi jauh melihat berbagai hal. Sayangnya, sampai mati aku tak bisa memenuhi impianku.

Saat ini pun sama saja. Meski aku bisa pergi jauh, pada akhirnya aku akan kembali ke rumah tersebut.

"Apa Nona menyukai perjalanan ini?"

"Ya," jawabku.

Aresy yang duduk di depanku tersenyum hangat. "Syukurlah. Saya sempat khawatir ini akan menjadi perjalanan yang berbahaya. Tetapi, Anda menyiapkan ini lebih dari yang saya kira."

"Hm? Apa maksudmu?"

"Saya tahu, Anda sempat berdiskusi dengan Kak Yohan dan Tuan Loton tentang jalan yang akan dilalui. Sebenarnya, saya tak pernah menduga Nona akan memikirkan hal seperti itu," jelas Aresy. "Nona benar-benar mulai bersinar sekarang."

"Itu karena kudengar ada beberapa monster yang muncul. Aku hanya tak ingin bertemu dengan banyak monster kuat. Lagipula, memikirkan tentang jalan yang akan dilewati bukan hal yang sulit, kok," balasku.

Sihir gelap selalu berkaitan dengan monster. Aku sudah menduganya saat pertama kali mendengar tentang sihir gelap. Dari kecil, aku memang tak pernah melihat monster selain dari buku. Dan, karena aku hanya belajar pelajaran dasar, tak banyak yang kutahu tentang monster-monster, juga kaitan pastinya dengan sihir gelap.

Meski begitu, aku bisa sedikit menduga.

Sihir gelap pasti muncul karena seseorang membuat kontrak dengan iblis. Yang kutahu, sihir gelap dapat membahayakan nyawa. Aku tak yakin kenapa pemilik sihir gelap berkeliaran dengan menanamkan akar pada orang lain juga. Tetapi, mungkin itu untuk menambah energinya sendiri.

Fenomena sihir gelap hanya terjadi di kerajaan ini saja. Mungkin saja, pemilik sihir gelap memiliki dendam terhadap Kerajaan Virtus. Lalu, monster-monster yang berkeliaran di sekitar kerajaan pasti diciptakannya atas bantuan sihir gelap. Tak hanya itu, ada banyak monster lemah di setiap hutan perbatasan antar kota.

[TGJ #1] The Tale About Pink Haired VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang