Aku terlahir kembali ke dunia yang baru.
YA! AKU TERLAHIR KEMBALI! REINKARNASI!
Dunia ini adalah dunia yang biasa kulihat di dalam komik dan novel. Dunia yang penuh dengan konflik, namun akan tetap memiliki akhir yang bahagia bagi setiap tokohnya.
Yah, sayangnya, aku memang terlahir kembali di dunia yang baru, bukan merasuki tokoh. Bukan juga lahir di dalam cerita yang telah kubaca. Ingatanku memang tidak terlalu bagus. Tapi di kehidupan sebelumnya, aku telah menghabiskan banyak waktu untuk membaca komik tentang reinkarnasi. Jadi, aku cukup yakin ini bukan dunia di dalam komik.
Sewaktu aku sadar kalau ini dunia yang berbeda, aku kegirangan setengah mati. Aku baru berumur dua tahun saat aku mulai mendapatkan kesadaran diriku. Jadi, aku mulai bertingkah sebagai seorang anak yang baik, berharap kali ini mendapatkan masa depan yang cerah.
Karena kesenangan sesaat itu, aku lupa, bahwa meskipun berbeda dunia, aku tetap bukan siapa-siapa.
Keluargaku di dunia ini, tak berbeda jauh dengan sebelumnya. Aku lahir sebagai anak kedua pada sebuah keluarga Viscount di kota kecil. Meski begitu, kami tak bisa disebut sebagai keluarga yang kaya. Kakakku adalah anak yang pintar, mendapatkan kesempatan untuk bisa bersekolah di ibu kota. Sementara adikku, dia memiliki tubuh yang lemah, jadi selalu sakit dan terbaring di tempat tidur.
Padahal sebelum adikku lahir, aku berpikir, baguslah kalau aku anak terakhir. Aku muak menjadi anak tengah. Ayolah, coba pikir! Dibanding anak bungsu atau anak sulung, yang paling berat adalah anak tengah! Anak sulung tak akan tahu rasanya menjadi adik, sementara anak bungsu tak akan tahu rasanya menjadi kakak! Dan anak tunggal, tergantung bagaimana seseorang menjalaninya.
Di kehidupanku yang sekarang maupun sebelumnya, aku sangat benci memiliki saudara.
Ah, tidak. Sebenarnya, aku benci karena tahu aku masih hidup.
Aku masih mengingatnya, di kehidupanku yang sebelumnya, aku pernah mencoba untuk bunuh diri. Meski selanjutnya aku sadar, aku hanya akan masuk neraka jika bunuh diri.
Aku mengembuskan napas panjang, lalu melirik pada sebuah gang gelap di kanan. Ada beberapa anak kecil yang duduk di sana. Tubuh mereka kurus kering, seolah bisa mati kapan saja.
Dulu, aku sempat mengalami hal yang sama. Jadi, aku tak perlu merasa khawatir pada mereka.
Setidaknya, aku bersyukur, masih memiliki rumah dan makanan.
Begitu kereta kuda yang kunaiki berhenti di depan sebuah toko, aku langsung membuka pintu dan turun. Karena keluargaku juga tidak kaya, tak ada banyak pelayan. Meski begitu, ini membuatku lega, karena dunia ini tak ada banyak kendaraan. Pada kehidupan sebelumnya, aku yang memiliki adaptasi sulit pada kendaraan, benar-benar sangat merepotkan karena harus diantar untuk pergi ke mana pun. Di dunia ini, aku senang bisa diantar karena itu memang kewajiban mereka.
Aku langsung mengukir senyum menyapa wanita yang berdiri di balik meja. "Selamat siang."
"Wah, Nona Mayo," balasnya senang. "Selamat datang. Apa Anda ingin membeli obat yang biasanya?"
"Iya," jawabku sambil mengangguk.
"Baik, saya mengerti. Nona bisa duduk di sana untuk menunggu," ujar Vale, wanita pemilik toko obat langgangan kami untuk membeli obat adikku.
Aku pun berbalik, duduk pada kursi kayu yang ada di sisi ruangan. Meski aku termasuk keluarga bangsawan, di kota kecil begini, hal itu tidak terlalu penting. Lagipula, seperti yang sudah kukatakan, gelar Viscount juga tidak lah sehebat itu.
"Permisi ...."
Aku menoleh pada seorang anak laki-laki yang masuk dengan jubah cokelat yang lusuh. Tubuhnya sangat kurus serta bibirnya kering dan pucat. Ditambah lagi, matanya sangat mati.
![](https://img.wattpad.com/cover/252938869-288-k515775.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[TGJ #1] The Tale About Pink Haired Villainess
Fantasy[A Book About Journey] Reinkarnasi? Ah, aku sudah banyak membaca cerita tentang itu di kehidupan sebelumnya. Tapi, siapa sangka aku benar akan mengalaminya? Di dunia yang baru ini, aku hanya akan melakukan apa pun yang kuinginkan! Itulah tekadku. T...