• 34 : Philip Yoenhart

85 15 0
                                    

"Maaf, Nona kecil. Karena kesalahanku, kau jadi terluka parah."

Yah, itu memang kesalahanmu. Tapi, aku juga tak terlalu memikirkannya. "Memangnya, kenapa kau mendadak pergi?" tanyaku heran.

Chaiden terlihat gelisah, tampak tak ingin mengatakannya padaku. Namun selanjutnya, ia mengembuskan napas dan menjawabnya. "Seorang anak kecil datang meminta bantuan. Dia bilang, orang tuanya sedang tertimpa reruntuhan."

Ah, kalau tidak salah seorang anak juga datang meminta bantuanku. Memang tokoh utama itu tidak bisa mengabaikan orang yang membutuhkan bantuan.

"Baiklah, baiklah. Itu bukan masalah lagi sekarang. Aku juga tak terlalu memikirkannya," kataku sambil mengibaskan tangan. "Apa orang tua anak itu selamat?"

"Iya. Para penyihir bisa meningkatkan mana mereka berkat daun suci yang kau bawa. Jadi, mereka bisa menyembuhkan banyak orang," jawab Chaiden. "Apa selama ini kau membawa daun suci itu?"

"Sebenarnya, aku mengambil cukup banyak saat berada di sana. Selama ini aku hanya menyimpannya saja. Kupikir, bisa kupakai saat ada masalah darurat." Aku tersenyum miring. "Ternyata benar-benar ada masalah darurat dan juga masalah yang sangat besar."

Aresy bilang, aku pingsan selama dua minggu. Selama itu, para penyihir dan ksatria mulai bekerja sama membangun kembali ibu kota. Korban dari insiden tersebut mencapai dua per lima penduduk di ibu kota saja. Itu berkat Roulette yang tidak ikut dalam perang, sehingga bisa menahan serangan. Kudengar, Roulette juga mendapat beberapa tusukan di tubuhnya.

Ahaha .... Kekuatan suci memiliki sistem yang sama dengan mana. Semoga saja cara pengisiannya juga sama .... Jadi, aku tak perlu meningkatkannya lagi.

Karena yang kulakukan adalah meningkatkan kekuatan suci hingga penuh saja. Misalnya, kapasitas kekuatan suci yang dimiliki Roulette adalah 280 dan yang bisa bangkit sendiri di tubuhnya hanya sekadar 120. Roulette tak akan bisa meningkatkannya sendiri. Jadi, tugasku adalah meningkatkan kekuatan suci itu hingga 280.

Jadi kurasa, karena aku sudah meningkatkannya hingga maksimal, Roulette hanya perlu mengisi ulang saja.

... kan?

Yah .... Kurasa begitu ....

Baiklah. Jika aku memang harus mengisi ulang, aku tinggal mengisi ulang. Itu juga bukan hal yang sulit.

Sekarang, aku berada di kamar menara sihir. Kudengar, Papa dan Mama terkadang menjengukku. Tetapi, mereka tak bisa selamanya berada di sini. Aku juga tak bisa seenaknya dibawa ke selatan. Lebih baik aku berada bersama para penyihir penyembuh. Aresy bilang, Milly sempat memaksa untuk menungguku bangun. Yah, itu mustahil mengingat orang tuaku sangat menyayanginya, sehingga tak mungkin meninggalkan Milly sendirian di sini. Kakakku, Mista, juga diminta kembali ke rumahnya. Anak itu tak mungkin ingin repot-repot menjagaku.

Sekolah Virtus, dengan sangat beruntungnya, aman dari serangan. Berkat para ksatria dan tentunya aku, serangan berhasil ditahan hanya sampai jam kota saja. Karena jika terus berjalan ke timur, terdapat banyak bangunan penting, seperti sekolah dan istana.

Saat aku bangun, pembangunan sudah diselesaikan. Ya, dengan sihir, semua hal bisa menjadi sangat cepat.

Sebuah tangan yang menyentuh kepalaku, membuatku tersadar. Aku mendapati Chaiden tertawa renyah.

"Kau melamun lagi, Nona kecil," katanya lembut.

... tidak. Aku harus segera melupakannya. Aku tak boleh menyukainya lagi.

"Aku senang, kau sudah bangun."

Aku membuang pandangan sambil mendengus. "Ya, ya, aku juga senang sudah bangun."

[TGJ #1] The Tale About Pink Haired VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang