• 8 : Ulang Tahun

186 31 0
                                    

Dulu, aku selalu mengharapkan pesta ulang tahun. Tetapi sekarang, aku tak terlalu menginginkannya. Selain benci menjadi pusat perhatian, aku selalu kebingungan dengan topik pembicaraan. Satu-satunya hal yang paling kusuka dari pesta ulang tahun hanyalah saat menerima hadiah.

"Saya dengar ada masalah besar terjadi di Sekolah Virtus. Apa kakak Anda baik-baik saja?"

Aku tak menyangka topik ini juga akan keluar.

ARRRGHHHHH!

"Iya, kakak saya baik-baik saja," jawabku sambil tersenyum manis, lalu menoleh pada Charlotte. "Apa Anda akan pindah ke ibu kota setelah pesta debut nanti? Saya khawatir jika sihir gelap masih ada di sana."

Bagus. Aku berhasil mengalihkan pusat perhatian! Dan lagi anak seperti Charlotte pasti akan senang menjadi pusat!

"Ya, saya tetap akan pindah untuk sekolah. Tetapi, sebelum mendaftar, akan ada pemeriksaan terlebih dahulu," jawab Charlotte. "Saya juga sedikit takut ...."

Ya, kan!

"Ya ampun." Rasha menutup mulutnya. "Kuharap Anda akan baik-baik saja di sana."

"Nona Charlotte pasti akan baik-baik saja," tukas Yerenicha. "Bagaimana pun, Nona Charlotte adalah orang yang kuat."

Ya, ya. Kuakui, dia memang kuat.

Jadi, aku tak perlu repot-repot mendekatinya agar kekuatan suci menyelimutinya, kan?

Tapi jika kekuatan ini aktif dengan sendirinya, Charlotte mungkin sudah memiliki sedikit kekuatan suci.

~•~

Debut tinggal seminggu lagi. Rasanya perutku mulas setiap kali mengingatnya. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi meski semua guruku sudah memberikan penjelasan panjang.

"Nyonya Erie, terima kasih atas pelajarannya. Saya senang bisa mendapatkan guru seperti Anda," ujarku sambil menarik kedua ujung rokku. "Hati-hati di jalan."

Nyonya Erie, wanita yang mengajariku cara berdansa, tersenyum manis. Ia mengangguk sekali, lalu masuk ke dalam kereta kudanya.

Begitu kereta kuda mulai berjalan, aku langsung membuang napas. "Melelahkan ...." ujarku pelan.

Aku memang tidak pandai berdansa, jadi harus mendapatkan pelajaran meski baru saja selesai mengadakan pesta ulang tahun. Ah, sungguh, aku tak menyangka akan sibuk di hari ulang tahunku.

"Apa Nona ingin minum teh hangat?" tanya Aresy.

"Ah, iya. Siapkan saja di kamar," kataku. "Aku ingin bertemu dengan Papa sebentar."

"Baik, Nona."

Aku pun melangkahkan kaki menuju ruang kerja Papa, lalu mengetuk perlahan. "Papa, ini aku," kataku. "Aku ingin bicara tentang beberapa hal."

"Masuk," balas Papa dari dalam.

Tampaknya dia sedang tak ingin mengobrol denganku. Yah, aku baru saja mengacaukan nilai pelajaranku. Jadi, aku tidak mungkin bisa belajar di sekolah yang sama dengan Kakak.

Aku membuka pintu perlahan, menemukannya sedang duduk sibuk mengurus berkas. "Ini tentang pesta perayaan debut," kataku. "Apa boleh jika kita tidak mengadakannya?"

Akhirnya, Papa menatapku. "Apa maksudmu?"

"Papa tahu, kan, aku sudah mendapatkan pasangan untuk datang. Aku juga sudah bisa berdansa dengan baik, Chaiden juga pasti bisa melakukannya. Jadi, aku tak akan mempermalukan keluarga ini," kataku menautkan tangan di depan perut. "Karena itu, apa boleh jika kita tidak mengadakan pesta perayaan?"

[TGJ #1] The Tale About Pink Haired VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang