Aku menggertakkan gigi saat melihat beberapa orang berjubah hitam keluar dari arah hutan. Dengan wajah tertutup topeng hitam, mereka menyatu dengan kegelapan. Dan di tengah-tengah mereka, berdiri seorang pria dengan sepasang mata merah terang, bersama dengan orang lain bertudung, namun terlihat wajahnya tak menampakkan banyak ekspresi.
Duke Tranos!
"Illya, kau memang seorang budak iblis yang sangat hebat."
Meski dipuji, wajah Illya terlihat sangat terkejut dan takut. Tangannya yang ada di pinggangku gemetaran tanpa henti. Dengan ini, aku bisa menyimpulkan kalau Illya pun tidak tahu Duke Tranos menggunakannya untuk memata-mataiku.
Setelah apa yang terjadi sebelumnya di atas gedung itu, aku tak yakin Illya akan berbohong lagi padaku. Jadi, aku akan mempercayainya.
Duke Tranos mengulurkan tangannya ke arah kami. "Sekarang, serahkan dia padaku, lalu kembalilah ke markas Raja, Illya."
"Tidak ...." Illya meremas pakaianku, lalu berbalik. "Tidak!"
"Hm?" Duke Tranos menyeringai lebar. "Jadi, kau ingin melawanku, Illya?"
"Kakak larilah." Tak kuduga, Illya maju selangkah ke depan. Ia mengangkat tangannya, mengeluarkan sebuah senjata panjang berwarna hitam. "Aku akan melindungi Kakak, jadi larilah!"
Tunggu. Tunggu.
Aku bahkan belum selesai memahami situasi ini!
"Bayangan kegelapan setiap manusia, ketajaman hati dan kebencian! Pilar-pilar kemuraman dan ketakutan!" Berbagai bola ungu muncul dari sekeliling Illya. "Kuperintahkan kalian untuk menghancurkannya!"
Aku tak menyangka Illya sudah bisa menguasai mantra yang lain sekarang. Tetapi, semua serangannya ditangkis dengan mudah. Aku menelan ludah sambil mundur perlahan. Tak ada senjata, aku sama sekali tak bisa membantunya!
Lari? Apa aku harus lari?
"Kalian, serang Illya," perintah Duke Tranos. "Sisanya, tangkap Mayo Griss."
"Aku tidak akan mengikuti perintah Raja lagi!" seru Illya menyerang semua orang yang berusaha menangkapnya. "Aku .... Aku akan melindungi Kakak!"
... meninggalkan anak seperti ini?
Jangan bercanda!
Aku sudah berusaha untuk tetap hidup deminya! Kalau aku kabur di saat seperti ini dan meninggalkannya sendirian, dia mungkin akan mati. Aku ... harus melindunginya.
Aku mengambil senjata baru yang muncul di tangan kiri Illya, lalu menggunakannya untuk menyerang mereka. Gerakanku sedikit terhambat karena semua lukaku sama sekali belum mendapat pengobatan. Tapi, itu tak masalah.
"KALIAN BERDUA! KURANG AJAR!"
"Pelindung dan tanah!"
Aku langsung menunduk saat tanah-tanah terangkat dan membelah membentuk senjata tajam untuk menyerangku. Tak membuang waktu, aku langsung berlari mendekatinya dan menusuk perutnya. Tetapi, sebuah benda bulat langsung menghantam kuat perutku, membuatku terlempar jauh.
Brak!
"Ugh ...." Lagi-lagi aku menabrak batang pohon! Sialan!
"Apa?! Dia tidak sekuat itu!" seru seseorang. "Segera serang dia sebelum ia bangkit!"
Ya! Benar! Aku memang lemah!
Tapi, memangnya kenapa, hah?
Illya .... Aku akan menyelamatkannya lebih dulu sebelum mati!
Kembali memaksakan diri, aku langsung berdiri dan mendorong tubuhku untuk jatuh ke samping.
Blar!
KAMU SEDANG MEMBACA
[TGJ #1] The Tale About Pink Haired Villainess
Fantasy[A Book About Journey] Reinkarnasi? Ah, aku sudah banyak membaca cerita tentang itu di kehidupan sebelumnya. Tapi, siapa sangka aku benar akan mengalaminya? Di dunia yang baru ini, aku hanya akan melakukan apa pun yang kuinginkan! Itulah tekadku. T...