"Halo, Nona Verren," sapaku melihat gadis itu berdiri di dekat air mancur. "Selamat pagi."
Senyum lebar terukir di wajahnya saat menoleh ke arahku. "Nona Mayo!" serunya senang. "Akhirnya saya bisa bertemu dengan Anda."
Aku tertawa kecil. "Apa yang Anda lakukan di sini?" tanyaku ramah.
"Menunggu Tuan Putri Sea," jawab Verren. "Sepertinya, Putri akan kemari hari ini. Akan berbahaya jika Tuan Putri kabur lagi."
Ah, Putri nakal itu. Dia pasti baik-baik saja, ya, mengingat dirinya adalah seorang Putri dan istananya dipenuhi oleh sihir pelindung.
"Bagaimana keadaan Anda?" tanya Verren. "Saya dengar, setelah Anda sembuh, Anda selalu bertemu dengan para bangsawan. Apa hari ini juga?"
Hm? Anak ini sudah mulai banyak berbicara. Bagus, bagus. Rasanya anak yang kubesarkan sudah mulai berkembang.
"Hari ini tidak," jawabku sambil duduk di tepian air mancur. "Saya menolak semua tamu hari ini."
"Nona ingin beristirahat, ya?"
"Iya," jawabku. "Saat insiden terjadi, Anda tidak terluka, kan, Nona Verren?"
Ia ikut duduk di sampingku dan mengangguk. "Saya hanya kehabisan mana saja," katanya lalu mengangkat jarinya ke arahku. "Hari ini udaranya cukup dingin, Nona."
Tepat setelah Verren berkata begitu tubuhku diselimuti udara yang hangat. Ini sama dengan milik Yuya. Sihir penghangat dari mereka berbeda dengan penyihir lainnya.
"Terima kasih," kataku. "Nona Verren, apa Anda mengenal Tuan Yuya?"
Senyum sedih terbentuk di wajah gadis berambur sebahu itu. "Ya, saya mengenalnya. Tuan Yuya adalah orang yang mengajari saya sihir."
Begitu, ya. Aku bisa mengerti bagaimana perasaan Verren sekarang. "Maaf, dia mati karena melindungi saya ...."
Aku melirik pada Aresy yang juga terlihat sangat terkejut. Benar juga, aku belum mengatakan tentang ini padanya.
"Tidak. Itu bukan salah Nona," ujar Verren. "Kami merasa terhormat jika mati saat melindungi seseorang."
Aku tersenyum tipis. "Terima kasih."
"Saya selalu bertanya-tanya kenapa ghoul muncul di sana saat tengah hari," celutuk Verren mengalihkan topik. "Itu hal yang langka."
Ah, aku juga lupa tentang itu. Aku sama sekali belum memikirkannya. 'Tuan' juga sepertinya bukan orang yang menyebabkan hal itu terjadi. Kalau memang iya, untuk apa dia datang menghiburku?
"Memangnya, bagaimana ghoul bisa tercipta?"
"Ghoul adalah orang-orang yang tak bisa menahan sihir gelap. Mereka yang tak segera diselamatkan, pasti akan mulai menjadi ghoul dan mati," jelas Verren. "Tetapi, ada beberapa orang yang bisa mengendalikan sihir gelap, seperti kejadian sebelumnya."
"Pengendali sihir gelap, ya ...." Aku bersedekap, memiringkan kepalaku. "Tetapi, mereka bukan orang yang buruk."
"Eh?" Aresy dan Verren kompak mengernyit. "Apa maksud Anda?"
"Ya! Apa maksudmu?"
Aku tersentak mendengar suara yang cempreng ikut bergabung dalam obrolan kami. Menemukan seorang gadis dengan tinggi sedikit di bawah bahuku berdiri di hadapanku, aku sontak berdiri dan memberi hormat. Begitu juga dengan Aresy yang langsung menunduk.
"Salam hormat dan sejahtera. Kiranya berkah kesehatan dan cahaya selalu menyinari Anda."
"Mayo Griss, kau berpartisipasi sangat besar di dalam pertarungan kemarin," ujar Putri Sea. Ia bersedekap dengan dagu terangkat. Matanya lurus menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TGJ #1] The Tale About Pink Haired Villainess
Fantasy[A Book About Journey] Reinkarnasi? Ah, aku sudah banyak membaca cerita tentang itu di kehidupan sebelumnya. Tapi, siapa sangka aku benar akan mengalaminya? Di dunia yang baru ini, aku hanya akan melakukan apa pun yang kuinginkan! Itulah tekadku. T...