Ugh .... Apa yang terjadi?
Sesuatu seperti ditarik keluar dari tubuhku. Ini tidak membuatku kelelahan atau sakit, sih. Kurasa akan baik-baik saja?
Dan lagi, aku ada di mana?
Aku membuka mata, melihat kegelapangan yang mengelilingiku. Seperti pada saat tokoh utama akan berbuat sesuatu yang hebat.
Ahahaha! Apa ini berarti aku tokoh utamanya? Apa ternyata peranku selama ini bukanlah 'teman masa kecil' melainkan 'tokoh utama wanita'?
Tiba-tiba dari belakang, terdengar bunyi daun yang beradu. Begitu menoleh, aku menemukan pohon di tengah danau-yang membuatku sampai di sini-berdiri di sana. Berbeda dengan sebelumnya, pada ranting-ranting pohon itu terdapat beberapa daun.
Kemarilah.
Hm? Baiklah.
Suara aneh itu berbeda dengan suara yang pernah kudengar saat mengunjungi danau sebelumnya. Kurasa yang ini adalah suara pohon.
Yah, ini dunia fiksi, tentu saja hal seperti itu memungkinkan. Aku bahkan yakin dunia ini juga memiliki naga.
Begitu sampai, aku meletakkan tanganku pada bagian tengah batang. Mendadak sebuah cahaya keluar dari pohon biru ini. Seperti terkena embusan angin yang kuat, ranting-ranting mulai bergerak ke kanan dan kiri.
Hm .... Tunggu. Aku agak tidak mengerti. Apa ini sama seperti saat aku memberikan kekuatan suci?
Tetapi, bukannya kekuatan suci yang kukeluarkan menjadi pasif jika aku tidak dekat dengan sihir gelap? Kukira kekuatanku adalah menyerap sihir gelap dan menjadikannya sebagai kekuatan suci untuk kuberikan pada orang lain.
... seperti pohon yang menangkap karbon dioksida untuk menghasilkan oksigen.
"Boleh kalau hanya melihat."
Benar juga! Sebelum datang kemari, aku diam di desa cukup lama untuk mengobrol! Apa itu berarti sihir gelap penduduk desa terserap oleh tubuhku?
Aku langsung menengadahkan kepala, menatap pada ranting-ranting yang kini mulai memunculkan daun dengan sangat perlahan.
"Begitu, ya," ujarku pelan. Aku bisa mengisi ulang kekuatan suci di pohon ini dan menumbuhkan kembali daun-daun yang ada.
Tiba-tiba di tengah batang terdapat sebuah lingkaran berwarna biru terang. Aku melepaskan tanganku, mengamati lingkaran tersebut. Perlahan-lahan, sebuah siluet terbentuk pada lingkaran.
Siluet seorang perempuan berambut panjang yang terlihat baru saja keluar dari air.
Saat itu, aku tahu, kalau dia lah tokoh utamanya.
.
.
.
Aku kembali membuka mataku, menemukan sebuah dinding transparan menghalangiku dengan Aresy yang berdiri cemas di depan. "Aresy," panggilku sambil bergerak mendekat.
Eh, tunggu sebentar. Aku menunduk, menemukan diriku tidak menapak. Lalu begitu melihat ke belakang, rambutku malah melayang-layang.
"Nona!" seru Aresy. Wajahnya terlihat sangat khawatir sambil memukul-mukul penghalang ini. Meski terlihat tipis, ternyata penghalang ini cukup kuat, ya. "Apa Anda bisa mendengar saya?"
"Ya, aku bisa mendengarmu dengan baik," kataku ikut menyentuh dinding penghalangnya. "Apa yang terjadi?"
"Anda .... Anda tiba-tiba saja ... masuk ke dalam pohon itu!" Aresy menjelaskan dengan terbata. "Lalu ... meski saya dan Temian sudah memanggil sambil berusaha menghancurkan pohon ini, Anda tetap tidak bereaksi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TGJ #1] The Tale About Pink Haired Villainess
Fantasy[A Book About Journey] Reinkarnasi? Ah, aku sudah banyak membaca cerita tentang itu di kehidupan sebelumnya. Tapi, siapa sangka aku benar akan mengalaminya? Di dunia yang baru ini, aku hanya akan melakukan apa pun yang kuinginkan! Itulah tekadku. T...