Setelah kejadian itu, perjalanan kembali berlanjut seperti biasa. Kami masih terus mendaki gunung selama beberapa hari, sebelum akhirnya turun. Terkadang Chaiden menemaniku, namun aku lebih sering berjalan sendirian.
Para penyihir dan ksatria mulai menganggap keberadaanku. Mereka sering mengajakku mengobrol, namun aku yang memang sulit dan juga benci bicara dengan mereka, memilih untuk membalas dengan seadanya. Di medan perang, status bangsawan tak terlalu dipedulikan. Lagipula aku juga sudah membuktikan statusku saat kejadian ghoul. Itu sudah lebih dari cukup.
Aku selesai mengisi kekuatan setengah dari para ksatria, begitu juga dengan para penyihir. Beberapa kali Chaiden menemaniku mengobrol saat malam. Tetapi, aku tak lagi bertemu dengan 'Tuan'.
Waktu berjalan sangat cepat setelah itu. Aku tak lagi memikirkan tentang kematian dan peranku. Ah, lebih tepatnya, aku tak ingin memikirkan itu. Aku hanya akan menjadi stress. Jadi, aku mengalihkan pikiran dengan mencoba bernyanyi di dalam kamar.
Salah satu hobiku di masa lalu memang menyanyi, meski tak memiliki suara yang bagus. Aku ingat adikku mengejekku habis-habisan saat dia mendengarku bernyanyi.
Dua minggu pun berlalu dari sejak aku berangkat. Tiba di tempat peristirahatan terakhir, Edson mengatakan agar aku diam di sana saja saat besok mereka akan berangkat untuk pergi ke markas. Yah, aku memang bukan tokoh utama, tentu saja tak akan melihat peperangan. Aku juga tak ingin menggerakkan kakiku lagi, jadi aku mengiyakan saja.
Tempat peristirahatan terakhir adalah sebuah villa. Tentu saja aku senang, sudah lama sekali sejak kami berangkat dari villa sebelumnya. Ada seorang ksatria dan penyihir menemaniku di sana. Kami mengobrol cukup lama dan menghabiskan waktu bersama. Mereka juga menemaniku saat aku ingin berjalan-jalan.
Ide, sang ksatria mengajariku bertarung dengan monster. Dia bilang, aku sudah mempunyai keberanian yang cukup. Sayangnya, aku terlalu brutal sehingga tak memperhatikan keadaan. Mengingat kepekaanku yang memang rendah, itu wajar saja.
Selama tiga hari penuh, kami bertiga menghabiskan waktu di villa bersama beberapa pelayan yang ada di sana. Hampir seluruh waktuku kuhabiskan untuk tidur, mengisi energiku lagi. Lalu saat bangun, kembali berlatih dengan Ide. Terkadang, Leary, si penyihir, mengkhawatirkan keadaanku. Tetapi, ia tak berhasil menemukan hal yang salah dengan tubuhku.
Sepertinya, aku memang tak bisa disembuhkan dan hanya 'Tuan' yang bisa mengerti kondisi tubuhku.
Lalu, di hari keempat, mereka kembali dengan kemenangan. Waktu yang sangat singkat, mereka mengatakan itu berkatku. Menurut rencana, mereka akan beristirahat sehari, sebelum akhirnya kembali pulang.
Tetapi, masalah besar terjadi.
"GAWAT! KERAJAAN DISERANG!"
Dalam seketika, malam yang seharusnya penuh dengan sukacita kemenangan akan perang, berubah menjadi kengerian. Aku yang baru kembali dari dapur, membantu membawakan makanan yang dibuat para pelayan, terkejut karena tiba-tiba semua orang berkumpul di satu titik.
"Apa yang terjadi?" tanya Edson. Aku tak tahu bagaimana ekspresinya, tapi dari belakang sini, suara Edson sudah terdengar sangat panik.
"Anda tahu, kan, saya tidak bisa menghubungi pihak kerajaan saat di markas tadi," ujar seorang penyihir yang menjadi pusat perhatian. "Jadi, saya menghubungi mereka sekali lagi. Ia bilang, beberapa manusia pengendali sihir hitam muncul di tengah ibu kota sore tadi. Mereka sangat kuat, bahkan Tuan Roulette tak bisa menyucikan mereka. Jadi, kita diminta untuk segera kembali."
Aku terbelalak. Bukannya hanya 'Tuan' satu-satunya pengendali sihir hitam? "Apa maksudnya?" tanyaku mendekat pada Leary yang ikut terperangah.
"Saya tidak terlalu mengerti. Ini juga pertama kalinya saya mendengar insiden seperti itu," jawab Leary sambil menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TGJ #1] The Tale About Pink Haired Villainess
Fantasy[A Book About Journey] Reinkarnasi? Ah, aku sudah banyak membaca cerita tentang itu di kehidupan sebelumnya. Tapi, siapa sangka aku benar akan mengalaminya? Di dunia yang baru ini, aku hanya akan melakukan apa pun yang kuinginkan! Itulah tekadku. T...