• 42 : Yohan!

72 14 3
                                    

"Selamat pagi, Nona Mayo. Saya adalah Yohan, pelayan yang akan mengantar Anda."

"Nona? Apa Anda akan pergi?"

"Selamat ulang tahun, Nona Mayo!"

"Sungguh? Anda mengajak saya untuk ikut merayakan secara pribadi?"

"Anda benar-benar menakjubkan."

"Tenang saja! Saya pasti akan melindungi Anda!"

"MAAFKAN SAYA!" Riech memejamkan matanya kuat-kuat.

"Aku hanya butuh penjelasanmu!" bentakku. "Tak ada gunanya kalau kau minta maaf sekarang!"

"Itu terjadi tiga hari yang lalu," ujar Aresy menggenggam pergelangan tanganku. Ia menatapku sedih. "Riech meminta Yohan untuk menemaninya membeli bahan pesta daging. Karena kami juga tak yakin kapan Nona kembali, jadi Riech memutuskan untuk berjaga-jaga. Tetapi, entah apa yang terjadi, Riech dan Yohan diserang. Yohan meminta Riech untuk kabur dan ... dia diculik."

Dunia ini benar-benar membenciku.

"Kau yakin itu yang terjadi?" Aku melepaskan cengkeraman tanganku. "Jika ternyata kau adalah bawahan Philip, aku bisa membunuhmu di sini."

Aku muak.

Aku sudah benar-benar tidak mengerti lagi dengan dunia ini.

Semuanya semakin hancur saat tokoh utama itu datang.

"Bukan!" jawab Riech dengan wajah panik. "Saya tak akan pernah mengkhianati Nona!"

"Kau minta aku mempercayai itu?" Aku menyentakkan tangan Aresy. "Dunia ini sudah sangat membenciku! Dunia ini melakukan apa pun untuk mengubah keputusanku!"

Karena aku datang untuk menumbuhkan daun di pohon itu, Yohan diculik. Karena aku memaksakan diri untuk melindungi orang lain saat di pegunungan, Yuya kehilangan nyawanya. Setelah ini apa? Siapa yang akan mati? Aresy? Temian?

... apa semua orang didekatku akan mati jika aku terus menjadi 'orang baik'?

"Itu benar," kata Aresy. "Tuan menggunakan sihirnya untuk membaca pikiran Riech."

Aku tercekat, menoleh cepat padanya. "Tuan? Tuan juga datang?"

Aresy mengangguk. "Saat saya dan Temian mencari Yohan, kami bertemu dengan Tuan. Saya meminta bantuannya untuk mencari Yohan. Tuan menggunakan sihir hitam untuk melihat ke dalam ingatan Riech. Tidak ada yang dimanfaatkan, tidak ada pengkhianatan seperti yang Nona pikirkan. Sekelompok orang datang dan menyerang mereka."

"Maafkan saya! Maafkan saya!" Riech kembali berlutut. "Seharusnya, saya tidak mencari bahan-bahan di hari itu. Seharusnya, saya tidak keluar dari rumah."

"Nona, saya harap Anda tidak memaksakan diri."

Aku tak akan membiarkannya begitu saja!

"Itu bukan salahmu," kataku. "Di mana Temian? Apa dia juga keluar?"

"Ah, iya .... Sekarang ini Temian dan Ken sedang mencarinya lagi. Ken memiliki sedikit pengalaman dalam bertarung, jadi dia bisa diandalkan," jawab Aresy.

"Aku akan mencari mereka. Jangan ada yang meninggalkan rumah ini, selangkah pun." Aku menunjuk pintu depan. "Jangan membukakan pintu untuk siapa pun. Jangan pernah menyentuh gagang pintu. Aku akan meminta Temian dan Ken untuk mengetuk jendela lima kali, baru kalian bisa membukakan pintu untuknya."

Setelah itu, tak banyak yang kuingat. Begitu sadar, aku sudah berlarian di luar dengan kepanikan luar biasa. Langit yang berwarna abu-abu, mulai menurunkan benda putih yang halus dan dingin. Percakapanku dengan Yohan yang kulakukan hingga beberapa hari lalu, berputar tanpa henti di ingatanku.

[TGJ #1] The Tale About Pink Haired VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang