• 66 : Kerajaan Etsaia

48 10 1
                                    

Aku sudah tiba di Kerajaan Etsaia.

Secara keseluruhan, aku tak melihat perbedaan dengan bangunan di Kerajaan Virtus. Penduduk, pakaian, dan kegiatan yang ada di sini tak jauh berbeda. Yah, bagaimana pun juga, ini adalah jaman yang sama. Tetapi, satu-satunya perbedaan yang mencolok adalah banyaknya bangunan rumah sakit di tempat ini.

Di Kerajaan Virtus, rumah sakit adalah sesuatu yang sangat langka. Ada banyak penyihir penyembuh dan Raja lebih mengandalkan mereka dalam penyembuhan. Karena itu, di setiap kota pasti ada penyihir penyembuh.

Tetapi di Kerajaan Etsaia, aku melihat ada banyak rumah sakit dan toko obat-obatan herbal. Sebaliknya, aku tidak menemukan penyihir di sini. Tak ada orang dengan jubah khusus yang berkeliaran.

"Tuan," panggilku sambil bersandar pada dinding gang buntu. "Apa di sini tak ada sihir?"

"Ada," jawab Tuan, berdiri di depan menghadapku. "Tapi jumlah penggunanya tak sebanyak di Virtus."

"Kenapa?"

"Karena Virtus adalah Kerajaan yang berdiri di atas tanah terberkati. Berbeda dengan Kerajaan Etsaia yang hanya kerajaan biasa."

Tanah terberkati? Ini pertama kalinya aku mendengar itu. Apa karena selama ini aku tak benar-benar peduli pada kerajaan?

"Aku mengerti," kataku.

"Sekarang, apa yang akan kau lakukan?"

Yang kubutuhkan di kerajaan ini adalah alasan Duke Tranos membunuh semua anak ayamku dan ingin menculikku. Lalu, juga kerja sama apa yang dia lakukan dengan Marquis Philip. Setelah itu, tak ada lagi yang kupedulikan.

"Tuan, apa kau tahu kediaman Duke Tranos?"

"Tidak."

"Kalau begitu, sekarang, kita akan pergi mencarinya. Sekaligus mencari beberapa informasi tentang Duke Tranos dari para penduduk."

"Baiklah."

Ayo kita mulai penyelidikan di tempat ini!

.

.

.

Uwaah! Uwaah! UWAAAH!

Ada pakaian di Kerajaan Etsaia yang memiliki model sesuai dengan keinginanku! Gaun selutut tanpa renda dengan celana pendek di dalamnya. Itu adalah pakaian yang cocok dikenakan untuk sekarang ini. Dengan begitu, aku tak perlu takut saat bergerak dengan aktif. Karena ke depannya, aku merasa akan menemui berbagai hal yang membuatku harus berlari-larian.

Yah, memang lebih bagus jika aku memakai celana saja. Tapi itu tidak lucu. Aku tetap ingin memakai pakaian yang imut meski sedang bertarung.

Sayangnya, pakaian model seperti ini tak banyak. Di Virtus, pakaian seperti ini sama sekali tak ada. Di Etsaia pun aku tak melihat ada yang memakainya juga. Sepertinya itu karena menyalahi aturan 'pakaian perempuan'.

"Permisi, aku ingin membeli ini."

Dan begitulah, aku membeli pakaian yang baru. Aku juga mengganti pakaianku di ruang ganti toko tersebut, menyimpan pakaian lamaku di dalam tas untuk kubakar nanti malam.

Setelah itu, aku keluar dan mengedarkan pandangan. Tuan berdiri tak jauh dariku. Ia menggunakan wajah orang lain, bukan lagi Cian yang tampan itu. Untuk kali ini, ia merubah dirinya dengan tinggi setara denganku dan wajah laki-laki biasa yang sangat biasa, tidak tampan ataupun jelek.

Aku tersenyum padanya, lalu berjalan ke kanan. Setidaknya, aku sangat beruntung uang yang digunakan Kerajaan Etsaia dan Virtus masih sama, lantaran berada dalam suatu pulau. Di dunia ini, mata uang didasarkan pada pulau dan bukan kerajaan.

[TGJ #1] The Tale About Pink Haired VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang