☀️ Next Story ☀️

6.8K 471 115
                                    

Sebelumnya gua bingung karena pembaca Starlight nanya dan gak nemu soal next Story kapal lain

Jadi, gua berinisiatif setelah berbagai macam inisiatif sebelumnya untuk mengenalkan kalian kepada... KAPAL BARU 🤡👍

Jadi bagi yang tertarik dan pengen mengikuti kisahnya Athala Acnes + Alaric cek saja profil gua

Untuk genre : 🦋🌻🧚🌙🦄🌺💜🌼⚔️
Rate : gimana yak, kasi rate apa kaga. Yauda kasi aja biar warn 18+ (bisa berubah sewaktu-waktu 🤡)

Main Lead : Athala - Alaric

Role support : 8 (infinite) 🤡

Blurb :

"Kak".

"Kakak yakin tidak punya hubungan apa-apa dengan Alaric?" Rachel menyerit dengan wajah bingung nya saat menatap Athala yang— membaca buku dengan kepala bersandar pada Alaric yang juga sama-sama tengah membaca.

Athala berdehem, dia terlalu fokus sampai baru menyadari pertanyaan apa yang dikatakan Rachel. Secara reflek Athala bangun dengan wajah kaget dan manik melebar.

"T, tidak ada! Aku tidak ada apa-apa dengan—", Athala melirik berusaha mencari dukungan Alaric untuk membantah nya tapi pria itu malah menoleh dengan sorot teduh dan redup yang sulit di jelaskan.

Athala tercekat, gadis itu buru-buru bangkit dengan ekspresi kaku. "Sepertinya aku perlu mengawasi langit, entah kenapa terlihat agak gelap". Dengan cepat ia menghilang dan meninggalkan bekas debu emas yang beterbangan.

Rachel mendengus, "kenapa Kak Athala jadi bersikap aneh?" Gumam Rachel yang bangkit dari duduk nya.

"Aku ke istana dulu", pamit nya pada Rafael yang berdehem menanggapi sebelum gadis mungil itu berjalan meninggalkan dua pria yang sama-sama terdiam.

Rafael menyeruput teh nya pelan, dengan manik ruby yang tampak redup.

"Apa kau berpikir aku tidak tahu?"

Alaric menoleh, "maksud anda Alpha?"

Manik sang Alpha kini sepenuhnya menatap Alaric dengan sorot yang tajam entah kenapa, dan Alaric kini tidak berfokus pada buku di tangannya lagi.

"Aku juga laki-laki, aku bisa mengerti tatapan dan sikap mu".

Alaric tersenyum tipis, "saya tidak—"

"Berhentilah mengelak dan akui saja. Kau ini laki-laki, maka lakukanlah apa yang seharusnya lelaki sejati lakukan".

"Jangan menunggu seorang lady karena mereka tidak melihat mu kalau kau tidak berusaha", jelas Rafael yang entah kenapa saat ini benar-benar serius dengan sorot tajam dan ekspresi nya yang sangat mendukung.

Sang Alpha menegakkan badannya, "segera kejar dia sebelum kau menyesal".

Entah dasar apa Rafael tiba-tiba memotivasi Alaric untuk mengejar Athala padahal wizard agung itu selalu saja mengganggu nya dan mengejek nya, ya tapi... Tetap dalam urusan tidak tentu diantara dua orang ini membuat sang Alpha kesal.

Setidaknya, harus salah satu diantara keduanya untuk maju duluan.

Rafael melirik saat, Alaric tiba-tiba bangkit dan menutup bukunya kalau meletakan buku tebal itu ke meja.

Alaric menatap Rafael sesat, sebelum memberi senyum simpul. Senyuman tipis dan simpul dengan sorot mata yang sulit di tebak, hanya di mengerti oleh sesama laki-laki.

"Terimakasih Alpha Rafael", ucap Alaric sebelum pria itu membuat Magic Mark warna biru dan menghilang menyisakan debu berkilauan.

Rafael terdiam, ia tersenyum simpul dengan helaan sinis seakan bisa menebak situasi nya mulai sekarang.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang