🌟55. Hope For The Future

18.7K 2K 132
                                    

Saya kembali :)

Author akan kembali bersemangat dlm membalas komen 😹

Sebenrnya dr kmaren author lagi ujian, jd gabisa up :3

Maap ya ga post spoiler kaya yg dibilang kmaren, karena itu malah bakal d up sekarang :3

Maap belum bales²in komen karena author pusing kena radiasi, kelamaan natap monitor dn layar hp :")

Yg mau join Grup WP author, bisa DM akun ini/lewat Link. Tolong intro bambank :3

SPOILER ON IG kucink.oren 😻

Tida Vote = gantung + hiatus+ sad ending

Bcs Rachel cant Happy Ending without your Support :)

Enjoy 🙆

🌟

Begitu mereka melihat pintu yang bersinar menyilaukan itu, helaan napas lega dan rasa gusar para penguasa mulai bisa terobati dengan adanya harapan dari kesempatan yang diberikan para bayangan dari mate mereka. James tidak bisa menahan senyumnya melihat kalau masih ada harapan bagi mereka untuk kembali menemukan pasangan mereka yang hilang, pria itu menoleh melirik Rafael yang terdiam si tempatnya.

"Rafael—" namun James langsung membelalak dan reflek berlari mendekat ketika tubuh Rafael tiba-tiba terhuyung jatuh tidak sadarkan diri, semua orang datang melihat keadaan Alpha Darkmoon Pack itu dan beberapa kali berusaha memanggil namanya.

"Rafael! Bertahanlah!"

"Rafael!"

Dalam kesadarannya yang terenggut, hanya ruang gelap tak terbatas yang muncul megelilinginya Rafael. Terasa begitu kosong dan senyap tanpa tanda kehadiran siapapun. Sendirian dan kesepian dalam gelap gulita tanpa cahaya, seakan kegelapan tengah menelannya dalam hening dan menghilangkan arahnya untuk pulang.

...

"Rafael..."

"Rafael..." Sebuah suara lembut mengalun, memanggil dengan nada yang begitu hangat dan menenangkan.

Membuat seorang anak laki-laki yang tengah bermain, langsung menoleh dan tersenyum lalu berlari tergesa-gesa menghampiri wanita itu. Anak itu tersenyum lebar, manik ruby berliannya yang berbinar bulat tampak sangat senang dan ia mengulurkan kedua tangan mungilnya meminta wanita itu menggendongnya.

Tersenyum lembut, wanita bersurai hitam legam itu berjongkok sesaat lalu meraih tubuh mungil anak itu dan memeluknya erat.

"Kau senang sekali bermain di sini ya, Rafael?" Tanya sosok itu lembut, di angguki Rafael kecil dengan semangat.

Salah satu tangan mungil Rafael, menggenggam sebuah bunga berwarna putih yang mekar begitu indah. Dengan manik berbinar, Rafael menunjukannya pada wanita itu.

"Aku menemukan banyak sekali bunga yang cantik, seperti ibu." Sosok itu tersenyum hangat, menyelipkan surai hitam nya yang tergerai oleh tiupan angin musim semi di Darkmoon Pack.

"Kalau begitu, pasang kan pada ibu."

Tersenyum senang, Rafael menyelipkan bunga itu ke telinga ibu nya. Wanita itu tersenyum, membuat wajah cantiknya terlihat semakin memesona dengan surai hitam panjang yang diselipkan sebuah bunga putih yang begitu kontras dengan kulit pucat dan manik ruby berlian nya.

Ia duduk memangku Rafael kecil yang memainkan bunga berwarna-warni di tangan mungilnya, anak laki-laki itu terlihat kagum dan tertarik dengan keindahan taman di istana.

"Ibu... apa ayah tidak bisa bermain lagi dengan ku?" Tanya anak itu dengan raut yang berubah sedih, matanya meredup memutar-mutar bunga di tangannya.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang