🌟54. Immitation

19.9K 2.4K 303
                                    

Sebenrnya author baru mau pamit

Tapi gegara hampir stress karena ujian, jd butuh pelampiasan :v

Tolong setan menjauh dari work kalau tidak mau vote

519 adalah manusia, sisanya setan kaum Leviathan yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

519 adalah manusia, sisanya setan kaum Leviathan yah. Hiatus beneran abis ni

Tida vote = gantung + Hiatus + sad ending

Bcs Rachel cant happy ending without your Support

Author bales Comment nya bentar yah, lagi padat banget :"

Yg mau Join GC bisa DM akun author ini/lwat IG/ lewat link di Bio akun author

SPOILER 55 & 56 OTW ON IG kucink.oren

#sayapamit

Enjoy

🌟

Agni berdiri terbang diatas, dengan tatapan datar dan tajam dari manik berapi nya, menatap semua orang dalam diam. Napas Rafael tertahan sesaat melihat Agni yang juga tidak mengenalinya, sang Dewi bahkan terlihat begitu kosong seakan tak memiliki jiwa maupun tujuan untuk hidup.

"Agni, apa kau benar-benar tidak mengenalku?". Lirih Rafael yang masih sanggup didengar Agni, sang Dewi menatap pria itu lurus dan dalam. Namun maniknya sama sekali tak berubah dari kesan dingin dan tak tersentuh.

"Lancang sekali. Makhluk rendahan sepertimu memanggilku hanya dengan nama, kau pikir kau siapa?!". Gertak Agni dengan mata melebar marah, api di seluruh ruangan semakin membara besar dan panas.

James dan yang lainnya langsung tersentak kaget melihat api yang semakin tinggi menjulang seperti penghalang, kabur pun tidak ada kesempatan untuk selamat. Rafael mengetatkan rahangnya dengan kedua tangan terkepal kuat, sang Alpha Darkmoon Pack menggeram melihat sikap Agni yang membahayakan teman-teman nya.

Saat ini, yang mengendalikan tubuh Rachel adalah jiwa seorang Dewi Api yaitu Agni, jiwa berkobar yang kental akan sifat pemarah, emosi dan juga kejam. Bisa saja, sang Dewi tidak akan segan-segan untuk membunuh siapapun yang telah menganggu nya. Dan sekarang itu menjadi masalah bagi para penguasa karena lawan mereka adalah Agni, dan tidak mungkin mereka bisa menang setelah mengalami dua kali pertarungan sengit.

Agni menyeringai, satu tangannya terulur ke samping dan api mulai menjalar keluar, memanjang dan berkobar-kobar membentuk sebuah pedang emas yang berukir bara api di dalamnya. Sang Dewi menggenggam pedang itu erat, manik tajamnya menelisik para penguasa yang kini berada dalam kungkungan api nya.

"Sampai kapan pun, kalian yang makhluk biasa- tidak akan pernah bisa mengalahkan kaum Dewa".

"Jadi, matilah dalam neraka ku!". Ucapnya lantang dengan kekehan sinis, Agni melesat cepat dengan pedang yang mulai mengumpulkan kan kekuatan apinya dan berkobar besar.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang