🌟 24. Untouchable

32.9K 3.2K 322
                                    

Hmmmmmm ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Hmmmmmm( ͡° ͜ʖ ͡°)

WATSAPPP UwU ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Maapkeun author UP telat, because gegara capek bat dri kemarin Outbond kampret yg panas² an 🤧.

Lanjot? Wajib VOTE hehe :3
Temvuskan 350 Guyz, and I Give you Something interesting ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Yg tida VOTE

Yg tida VOTE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehe :3

PUTAR MULMED YA BEB :*

Enjoy 🙆

🌟

Rachel menyerit dalam tidurnya, gadis itu tiba-tiba merasa kedinginan dan hampir terbangun saat berusaha mencari kehangatan. Sebuah pergerakan kecil, menarik tubuhnya pelan dan mendekapnya erat membuat Rachel tersenyum kecil karena sudah kembali merasa hangat. Gadis itu reflek mendekat ketika ada aroma mint dan harum yang menenangkan, membuatnya begitu rileks dan ingin mencium bau itu lebih dalam.

Gadis bersurai abu-abu itu begitu tenang dan tersenyum kecil dalam tidurnya, andaikan ia bisa tidur setenang dan senyaman ini pun dia rela membayar mahal. Mata nya mengerjap-erjap kecil saat kepalanya serasa ditiup oleh angin pelan, gadis itu mengusap matanya dan berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang memasuki netra ruby nya. Seketika Rachel sedikit membelalak, begitu ia melihat setelan jas hitam di depan matanya dan dua kancingnya yang dibuka membuat manik ruby nya melihat- astaga, Rachel segera menggeleng kuat menebas pemikiran itu.

Ia mendongak, melihat wajah Rafael yang terlihat begitu berbeda dari yang biasanya. Rafael saat tidur terlihat sangat polos dan lucu seperti anak kecil, benar-benar berbeda saat pria itu membuka mata. Maka manik ruby nya akan menajam dengan alis tebal yang menaut dan wajah sinis. Rachel terkekeh, mengingat begitu bertolak belakang wajah Rafael ini, membuat nya gas hingga secara tidak sadar tangannya terulur untuk menyentuh pelan wajah sang Alpha.

Jemari mungilnya mengusap pipi Rafael dengan pelan. Gadis itu kagum, baru menyadari wajah Rafael yang sangat tampan. Alis pria itu tebal, bulu mata nya lentik dan wajahnya tirus dengan kulit pucat yang terasa hangat. Dan bibir tipis nya yang- lagi-lagi Rachel menggeleng kuat dengan perasaan syok, kenapa bisa dia berpikiran seperti ini?!

Baru saat ia ingin menarik kembali tangannya, Rachel kembali terkejut saat tangannya digenggam oleh tangan yang hangat. Rafael membuka matanya pelan, menatap Rachel dengan manik ruby nya yang sayu khas bangun tidur. Pria itu terdiam, mengusap lembut tangan Rachel yang terasa begitu halus dan kecil dalam genggaman tangan nya yang lebih besar.

Dengan pelan, Rafael menarik lembut tangan Rachel mendekat. Memejamkan matanya dan memberi kecupan kecil di jemari mungil gadis itu, ia tersenyum tipis mengusap jemari Rachel.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang