🌟76. Since Then Until Now

17.1K 2K 255
                                    

YO YO WHATS UP!

GIMANA KABARNYA? BAIK PAN?🌚

JANGAN LUPA DI RUMAH AJA, SEKALIPUN GABUT 😭

Jangan Lupa VOTE n COMMENT karena semua itu GRATIS dan Follow Author untuk notifikasi menarik lainnya 😻

IG for Spoiler and many things + up coming Athala : kucink.oren

PLIS, TOLONG LAH, PLAY MULMED. DEMI APAPUN, BIAR VIBES NYA DAPAT, PLIS 😭😭😭😭

Enjoy 🙆

🌟

Rachel membuka matanya begitu tautan mereka berakhir, wajah gadis itu langsung merah padam, ia reflek menunduk menyembunyikan wajah malu nya.

Apa yang baru saja ku lakukan? Aku pasti sudah gila. Batin Rachel menjerit dalam hati, ia terus saja merutuk diri sendiri yang tidak bisa menahan rasa gemas dan ingin mencium pria itu. Dari sela-sela jari nya, manik ruby Rachel melebar begitu menangkap ekspresi Reinhard yang sulit dijelaskan. Manik gelap nya melebar dengan wajah kaget dan membisu, pria itu seakan tak bisa berkata-kata.

Rachel reflek menyentuh pelan wajah pria itu. "Reinhard, kau kenapa-"

Gadis itu tersentak kaget saat tiba-tiba sang Alpha mendekap nya erat, pria itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Rachel dengan wajah yang diwarna sedikit rona merah dan manik sayu berkaca-kaca.

Sejak dulu, ketika Reinhard tercipta bersamaan dengan Reiss saat kelahiran Rafael, ia sudah lebih dulu ditempatkan di suatu sudut terdalam pria itu. Sudut yang begitu gelap, sunyi, tanpa apapun yang menerangi di dalamnya. Sekalipun ia sisi iblis dari keturunan Castello, tapi ia juga tumbuh dan berkembang seperti hal nya Rafael ataupun sisi serigalanya- Reiss.

Di dalam sudut tak tersentuh itu, Reinhard hanya sendirian, dia hanya memiliki sebuah bintang kecil yang bersinar menemani nya dalam kesendirian. Reinhard tidak pernah melepaskan bintang itu dari genggaman tangannya, sekalipun ia akan mati bosan, kesepian dan tidak mengenal perasaan lain selain hampa. Sang iblis, selalu memikirkan apa alasan sebenarnya ia ada di sini? Bukan kah Rafael akan tetap hidup dan baik-baik saja sekalipun ia tidak ada?

Sisi yang ia tempati, berbeda dengan Reiss. Serigala itu punya tempat yang terang, hangat dan ia dapat meraih Rafael, menunjukan bahwa dia nyata sebagai sisi lain pria itu. Tapi tidak dengan Reinhard, ia bahkan tidak tahu bagaimana cara nya keluar dari kegelapan itu, bagiamana cara nya menemukan cahaya lainnya ketika bintang yang ia genggam semakin meredup setiap waktu mulai berlalu.

Sang iblis, tumbuh tanpa satupun perasaan yang pernah ia rasakan. Ia tidak mengerti, dan tidak paham dengan rasa selain hampa, kesepian, dan sendirian. Menjadikan hati nya semakin gelap dan keras seakan tak bisa ditembus dengan perasaan apapun yang lebih menyakitkan, karena ia sudah bertahun-tahun bersama rasa sakit.

Reinhard selalu berpikir, kenapa Alakin De Castello- Castello pertama itu harus menikah dan memiliki keturunan sehingga ia juga ikut tercipta sebagai generasi yang entah ke berapa. Kenapa iblis itu tidak tinggal selama nya saja dengan Lucifer? Kenapa dia bisa merasakan cinta pada makhluk lain? Kenapa pria itu harus menciptakan keluarga?

Apakah ini memang ditakdirkan? Jadi se menyesal apapun, Alakin akan tetap jatuh cinta sehingga menciptakan keluarga Castello?

Benar-benar lucu, pikir Reinhard tersenyum kecut. Betapa ia benci takdir, dewa, atau apapun itu. Ia benci sesuatu yang mengatur sehingga dengan usaha pun tak dapat diubah, ia benci aturan bodoh ini. Ia benci karena tidak dapat menolaknya.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang