🌟 01. Way

56K 4.7K 79
                                    

Woeeeeee Ketemu lagieh denganquuu

Yuhuuuuu😋😋😋😋😋

Sekali lagi selamat datang para Shipperku di story baru inii😆😆😆

Silakan Tekan Tombol 🌟 dan Komen 💬 untuk mempercepat proses Update

If you want to Plagiat, Jahanam is waiting for you...

Skuy Ramaikan Lapak Baru Ini!!!!

I'll waiting for your vote and comment, for follow me too😹😹

Enjoy 🙆

🌟

"Engh...". Rachel menggeliat, sembari menguap pelan. Gadis itu mengusap kedua matanya habis bangun tidur.

Melihat sekeliling, ternyata dia masih di kereta. Berarti... Dia dibohongi kalau akan segera sampai. Gadis itu berdecak kesal memikirkannya.

Rachel menatap sekelilingnya, sebuah ranjang empuk dan selimut tebal yang hangat membungkusnya dalam tidur menenangkan. Gadis itu menyerit bingung, seingatnya dia tidur di kursi, kenapa dia bisa disini?

"Selamat pagi Luna".

"Astaga!". Hampir saja reflek nya yang dilatih di Pack keluar, untung sihir barusan sudah dibatalkan. Apa jadinya pelayan ini jika kena bola sihirnya barusan?

Gadis dengan surai yang digulung itu terlihat rapi dengan pakaian pelayan yang berwarna hitam putih, dia tersenyum hormat pada Rachel.

"Apa tidur anda lelap? Saya membawakan sarapan untuk anda, ini adalah menu spesial yang sangat lezat. Anda pasti suka". Gadis itu dengan gembira meletakan sebuah meja didepan Rachel, mulai menatap berbagai macam makanan dari troli yang dibawanya.

Jujur Rachel tidak tahu apakah dia harus menggunakan tata krama atau lainnya saat ini, sebagai calon Luna, tentu dia harus terlihat anggun bukan?

Masalahnya di Pack dia terbiasanya sarapan dijadikan perlombaan dengan para anggota lainnya. Ya, lomba makan banyak saat pagi dengan para Beta, Gamma, Delta dan Valkyrie lainnya. Tentu saja itu cuma acara lelucon, anehnya sekarang malah menjadi tradisi. Orang yang patut disalahkan dengan ini adalah Kak Samantha, si tukang makan yang tidak pernah gemuk.

"Apa aku... Harus menggunakan tata krama?". Rachel bertanya hati-hati.

Gadis itu tertawa kecil. "Tentu saja tidak juga tidak masalah, anda kan disini. Kalau ditempat resmi semacam pesta, pertemuan, atau sejenisnya. Barulah anda menggunakan tata krama. Anda lucu sekali Luna".

Rachel tertawa kikuk, menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari tersenyum kaku.

"Ah ya terimakasih, aku memang lucu". Bisa-bisanya gadis mungil ini sombong disaat begini.

"Oh iya, kapan kita sampai? Dia bilang akan segera sampai. Tapi nyatanya semalaman saja belum sampai". Memikirkan bagaimana pria itu membohonginya membuat si Pimpinan Delta Silverwolf Pack itu kesal dan jengkel. Dia hampir berniat kabur barusan.

"Ah iya. Memang akan segera sampai Luna, tinggal beberapa jam lagi kita bisa ke stasiun".

Rachel mengangguk mengerti, gadis itu melirik keluar jendela yang sudah disibakkan tirainya, membuat surya dengan mudah menyalurkan kehangatan dari cahayanya.

Gadis itu melirik keluar pintu, sepi dan hanya ada beberapa orang yang lewat disana. "Ngomong-ngomong, kenapa tidak ada penumpang lainnya disini? Terlihat sepi sekali".

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang