🌟40. Bad Future

27.3K 2.2K 474
                                    

P

Unten slur :3

Watsap, Author balik setelah ujian yg bikin stress n cepet botak 🤢

Btw, hati-hati ini mau jalan ke Konflik. Jadi pantengin teruss ig @kucink.oren biar klean dapet spoilerannya uWu 😼😼😼

MAAP REVISI

YANG MAU MASOK GC, SKUY MAJU SINI KLEAN DM AUTHOR ATAU KLIK LINK DI PROFIL AUTHOR 😽😽😽♥️

Mungkin juga author bakal kasi spoiler lewat GC juga sih, tapi ttp sama sama spoiler di ig ko😽😹

Jan lupa buat VOTE n COMMENT karena semua itu GRATIS, dan follow juga Auhtor untuk notifikasi menarik lainnya 😻😻

Btw, disini author ada spoiler ceritanya Athala. Coba dah cari² 😹😹

PLEASE PLAY THE MV 🤧

(Gatau why masi suka aja lagu ini wkwk 😹)

Enjoy 🙆

🌟

Rafael lagi-lagi menghela napas panjang, menyandarkan diri ke kursi kerja dan meletakan pena nya asal. Pria itu benar-benar lelah dan bosan, namun ia juga tak mungkin mengabaikan tugasnya sebagai Alpha, dan lagi tugas ini sudah menumpuk sejak tiga hari yang lalu. Entah susah berapa gunungan kertas yang berusaha diselesaikannya, Rafael sekarang lelah untuk mengerjakannya lagi.

Ia tidak bisa tidur tenang karena perkataan Athala yang membuatnya terus berpikir keras untuk mencerna setiap ucapan sang Wizard baik-baik, tanpa sadar juga membuat dirinya sendiri lama-kelamaan menjadi kelelahan bekerja dan berpikir. Sang Alpha memutuskan untuk tidur di sofa dan memejamkan mata sesaat, mengosongkan pikirannya dan mencoba rileks agar ia tidak sakit, karena pria itu sudah menyadari tubuhnya perlahan melemah dan lelah.

Rafael memejam, ia tidur dengan pemikiran bahwa ia tidak boleh sakit. Masih banyak hal yang harus ia urus, dan ia juga harus mengawasi Rachel serta menjaga stabilitas istana. Akhirnya pria itu bisa beristirahat sejenak, dan tidur beberapa jam sebelum suara ketukan pelan terdengar di pintu ruangannya. Dave membuka pintu pelan, dengan ekspresi tidak enak karena menganggu istirahat Alpha nya.

"Maaf menganggu mu Alpha, tapi... Di aula ada tamu. Mereka ingin bertemu langsung dengan anda". Ucap sang Beta pelan membuat Rafael mau tak mau bangun dan langsung keluar, menuruni tangga menuju lantai dasar istana yang biasa digunakan untuk menyambut tamu.

Pria itu berjalan malas, wajahnya begitu datar dengan tatapan lelah dari manik ruby nya. Bahkan dari kejauhan pun ia sudah tahu siapa yang datang, dan ia benar-benar malas sekali untuk menyambut. Begitu menuruni tangga terakhir dan kaki nya menginjak lantai marmer aula utama, Rafael langsung berjalan menuju pintu masuk utama istana dan bersama Dave dibelakangnya, membuka pintu itu cepat.

Sang Alpha menghela napas. "Jangan bilang kalian juga mau memberantaki rumah ku". Ucap nya kesal melihat sosok-sosok dihadapannya yang malah melambai dan tersenyum menyapa.

"Hai Rafael, sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?". Tanya salah satu nya dengan wajah ceria dan senyum jenaka yang khas, membuat wajah Rafael semakin datar mengenali dengan baik sikap jenaka pria itu.

"Tidak perlu basa-basi, masuk saja. Aku tahu yang kalian cari". Sergah Rafael bersidekap di depan dada, membuat Alland terkekeh kecil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang