🌟50. Demon's Anger

20.4K 2.4K 255
                                    

Stresss Dobel Up menguras otak 😭😭

Besok dah harus produktif lagi bjirrr gasukaa 😭

Jan lupa VOTE n COMMENT karena semua itu GRATIS, GA BIKIN DOSA. Follow Author untuk notifikasi menarik lainnya 😻

SPOILER 51 & 52 on IG kucink.oren 😻

Yg mau join GC WP di wa, bisa DM akun author ini atau lewat LINK di bio. Harap intro yah 😹

Tida vote = gantung + sad ending

Bcs Rachel can't be Happy Ending without your Support

Enjoy 🙆

🌟

Reinhard menatap tajam, satu tangannya terulur dan seketika senjata-senjata tajam itu melesat cepat menghujam monster-monster yang berusaha mendekatinya, membunuh, menghancurkan dan menyingkirkan siapapun yang berusaha menghalanginya. Manik pria itu melirik, para monster yang berusaha memasuki istana pun tidak luput dari perhatiannya. Dalam sekali ayunan tangan, energi hitam Reinhard melesat memanjang dan menarik monster-monster itu lalu menghempaskan nya kuat dan menghantam mereka dengan energi hitamnya yang dibentuk kubus raksasa.

Tanah bergetar karena kekuatan energi Reinhard yang menghantam tanah dengan kuat, monster-monster itu mati dan remuk dalam sekali serangannya.

"Berani sekali, makhluk rendahan seperti kalian menginjakan kaki di wilayah ku." Geram nya rendah, menatap sinis dan tajam semua makhluk kegelapan itu.

Energi hitam nya kembali membentuk senjata tajam lebih banyak, Reinhard terus menerus menghujam, menyerang dan menghancurkan pasukan lawan yang berjumlah ribuan dengan serangannya yang hanya seorang diri. Tiba-tiba dia mengingat Rachel, mengingat semua yang telah dilakukan Rafael dengan gadis itu, semua momen. Meski di segel dan hanya bisa diam di dalam tubuh Rafael, tapi Reinhard tetap lah sisi yang memiliki hati sekalipun dia ini iblis.

Ia lagi-lagi teringat semua saat-saat bersama Rachel, saat gadis itu tersenyum, saat dia gembira, saat dia bahagia, bahkan ia juga ingat bagaimana Larissa mengikat Rafael sebagai boneka untuk menyakiti Rachel, membuat gadis itu menangis, mengurung nya dalam penjara bawah tanah yang menjijikan. Reinhard menggeram mengingat semua itu, kekuatannya menguat seiring kemarahannya semakin besar. Ia menghujam semakin cepat, semakin kuat dan membunuh monster-monster itu tanpa ampun bahkan tak mengijinkan mereka untuk sadar akan serangannya.

Reinhard tidak terima, dia marah, kesal, sedih dan kecewa seperti Rafael. Pria itu menyentuh dadanya pelan dimana jantungnya berdetak namun terasa kosong seakan mati. Ia menekan dada nya kuat ketika mengingat kata-kata kalau Larissa palsu itu membunuh Rachel, melenyapkan pasangannya.

"Brengsek!" Umpat nya menggeram marah lalu mengeluarkan energi hitam yang sangat besar, memisahkannya dan membentuk duri-duri tajam yang amat banyak.

Pria itu melempar duri-duri itu cepat, menusuk, menghujam dan membunuh ratusan pasukan dalam sekali serangan. Para monster iblis itu menggeram keras, semakin menyerang membabi buta dan mati dengan sia-sia ketika kekuatan mengerikan dari Reinhard membunuh mereka tanpa sisa.

Larissa terdiam dengan tubuh bergetar hebat melihat pasukannya yang langsung mati ditangan Reinhard bahkan tanpa sempat melakukan perlawanan, gadis itu memegangi kepalanya frustasi dan takut.

"Sialan, tidak ada yang bilang kalau aku akan menghadapi keturunan Castello!" Geram nya mengumpat, menyadari posisi nya sudah mulai berbalik terpojokkan karena kemunculan sisi Iblis Rafael yang ternyata keturunan dari keluarga Iblis Castello.

Frustasi, Larissa palsu itu akhirnya tidak punya pilihan lain selain mengerahkan seluruh pasukannya sekarang dan kabur secepat mungkin dari Reinhard. Gadis itu tahu, dia bisa mati jika terus berdiam diri di sini.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang