🌟31. Melting Me Softly

32.1K 2.8K 541
                                    

Entah apa yang merasuki ku hingga aku tiba-tiba update

Mana ngebucin lagi

Eh, opening dulu

Ekhem

WASSAP YO SHIPPER SOBAT AMBYAR 😽

Mungkin gegara hamba mendapat jatah libur sehingga timbul euforia kebahagiaan untuk rebahan bagi jiwa santuy ku, author jadi termotivasi untuk mengetik hari ini sebagai apresiasi buat para Shipper sobat ambyar ku yang setia menunggu, ngingetin dan tentunya Vote Comment 😻

Pengen author cepat Updtae? VOTE COMMENT atuh slur 😽😹

Jan lupa Follow account Author untuk notifikasi cerita lain dan Spoiler Preview part selanjutnya di IG @iqwaauthor yah 😻

PLEASE PLAY GUYS BIAR BUCIN :3

(Eh monmaap, w kira ini andmesh tadi njir. Serius, maap ✌️😹)

Give Vote and Comment to Support me 😸

Enjoy 🙆

🌟

"Bagaimana keadaan mu, apa sudah lebih baik?".

Rafael mengangguk cepat, matanya terpejam dengan tenang dan seguras senyum tipis terbit di wajahnya.

"Ribuan kali lebih baik karena kau yang merawat ku". Ucapnya, Rafael benar-benar menikmati tidur dipangkuan Rachel dan jemari gadis itu yang mengusap-usap surai hitam nya lembut. Rasanya benar-benar nyaman dan menenangkan dengan aroma harum dan manis khas Rachel yang mengelilinginya. Rafael menghela napas panjang, rasanya ia ingin bertahan seperti ini selamanya. Hingga sebuah suara ketukkan di pintu kamar membuat Rachel terhenti mengusap surai hitam Rafael.

Tok tok tok.

"Selamat pagi Alpha, saya dengar anda sudah siuman. Ini benar-benar diluar... Dugaan". Dave yang masuk kamar Rachel dengan semangat dan senyuman lebar mendadak terdiam ketika ia disambut tatapan tajam dan ganasnya manik ruby berkilat. Kata-kata jadi tercekat ketika sang Alpha dengan tajam menatapnya seakan berkata 'enyah kau'.

Rachel tersenyum menanggapi. "Selamat pagi Dave, ada apa datang kesini?".

Dave tersenyum kikuk, mencoba mengabaikan ancaman membunuh dari sang penguasa tempat yang sudah mengeluarkan aura kuatnya. Sang Beta berjalan pelan, menunjukan kantong dan botol yang berisi obat, meletakannya ke meja.

"Ah, saya hanya mengantar obat dan makanan yang telah direkomendasi White Witch untuk Alpha. Kebetulan tiba-tiba ada urusan mendadak, saya pamit Luna". Hormat Dave membungkuk sesaat, sebelum pria itu berbalik dan langsung berjalan cepat.

Rachel menyerit heran. "Ada apa dengan pria itu". Gumam nya.

Rachel menunduk, menatap Rafael yang memejamkan mata dan terlihat begitu tenang.

"Nah Rafael, sekarang ayo makan dan minum obat agar kau cepat sembuh". Panggil gadis itu menepuk-nepuk pelan kepala sang Alpha, hingga kedua manik ruby nya terbuka pelan.

Pria itu tampak malas, ia kembali memejamkan mata dan tidur berbalik ke kiri seperti mengabaikan suruhan Rachel, membuat gadis itu menyipit kesal dan langsung menusuk-nusuk pipi tirus sang Alpha dengan jarinya. Namun Rafael tak bergeming, dia masih saja tidur dengan malas dan seakan mengabaikan gangguan Rachel padanya.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang