Yoyo
Monmaap ya Shipper Sobat Ambyar Author, author lom Up gegara kecapekan dn padat banget urusan. Pulang sore tu nguantuk banget cape, jd lom semvat ngetique 🤧🤧🤧
Berhari² ga ngebuka Aplikasi lain, cm wa buat minta jemput. Sampe rumah astagaaaaa capek :"
Monmaap ya yg DM author/komen, diirku lom sempat balas 🤧
Semoga Bucin yang Author kumpulkan berhari-hari ini bisa nge feel ya :"
Dont forget guyz to give Me VOTE COMMENT for your Support :"
SPOILER n PREVIEW Next PART on Instagram @kucink.oren
PLEASE, PLAY THE VIDEO :)
Enjoy 🙆
🌟
Rachel termangu, ia terdiam sesaat mencoba memproses yang sedang terjadi saat ini. Dengan wajah bingungnya ia diam membatu sesaat sebelum akhirnya manik ruby gadis itu melebar dengan ekspresi keterkejutan yang kentara. Rachel reflek bangun dan langsung memposisikan diri nya untuk duduk dan menatap kaget Rafael. Pria itu tampak biasanya berbaring di ranjang, dengan manik ruby nya yang sayu, wajah sembab dan terlihat sangat polos.
Rafael terdiam melirik Rachel dengan manik ruby yang sayu dan redup, perlahan pria itu terbangun dan bersandar di kepala ranjang.
"Kenapa? Kau kaget karena aku yang ada dihadapan mu sekarang?". Tanya nya seperti berbisik, entah kenapa saat ini Rafael terlihat berbeda. Auranya yang biasa kuat, terasa sedikit melemah. Wajah nya yang datar dan tatapan dingin manik berlian ruby itu juga sayu dan redup.
Entah kenapa Rachel seperti... Merasa bersalah pada Rafael, ia ingin menjelaskan dan mengatakan yang ia rasakan sebenarnya. Namun sang Alpha tiba-tiba menyibak selimut dan beranjak dari ranjang tanpa sepatah kata pun. Pria itu berjalan pelan, tubuh tinggi tegap nya terlihat sedikit melemah. Rachel khawatir, sikap Rafael tidak seperti biasanya dan pria itu terlihat seperti sedang sakit. Namun tanpa berhenti ataupun mengurungkan niat, Rafael tetap berusaha berjalan tegap walau perlahan pandangannya serasa buram dan berputar.
Rachel terkejut dan langsung berlari begitu melihat Rafael yang tiba-tiba ambruk terduduk memegangi kepalanya kuat-kuat. Rachel mendekat, manik ruby nya menatap sendu melihat Rafael yang tampak berusaha keras menahan rasa sakitnya hingga sang Alpha tanpa sadar menggeram rendah, menggema ke seluruh ruang kamar.
"Rafael, kau baik-baik saja?". Tanya Rachel lirih, memapah tubuh Rafael yang lebih besar dan lebih tinggi dari nya, kembali ke ranjang. Ia dengan hati-hati menidurkan Rafael, menarik selimutnya hingga menutupi tubuh pria itu. Rafael terdiam tak menjawab, mata pria itu terpejam lemah dengan kedua alis menaut.
Rachel merasa tak tega, bahkan sampai ia bisa menidurkan Rafael pun pria itu masih menggeram kesakitan, keringat dingin di pelipisnya bercucuran dengan alis yang menaut. Sang Alpha terlihat sangat kesakitan, tangannya berulang kali meremas-remas selimut kuat-kuat ketika sebuah rasa paling menyakitkan menyerang kepalanya. Rachel menyerit, merasa kasihan pada Rafael dan seakan-akan dia bisa... Merasakan apa yang pria itu rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight [ complete ]
FantasyRank 1 werewolf 🌟 30 juni 2020 Rank 2 werewolf 🌟 21Desember 2019 Rank 2 werewolf 🌟 15 Januari 2020 R 18+ Skuy, Follow me and found the other ke bar bar an 🌚🌻 #acnesheroin2 Menjadi Seorang Luna itu tidak mudah, terlebih jika kau sendiri hanya se...