🌟 06. Want to Be Free

38.4K 3.4K 104
                                    

Woeeeeeee

Sawdikapppp shipper!!! Balik lagi di channel wetpet saia!

Uwauw!

Jadi yodah lah baca aja😹

I'll waiting for your Vote and Comment ro push up the next part faster.

To Follow me to😆

If you want to plagiat, Jahanam is waiting for you

Enjoy 🙆

🌟

Rachel berjalan kecil menaiki tangga, gadis itu terlihat gembira seharian berjalan-jalan keliling istana tanpa halangan. Menjelang malam begini tentu saja dia kembali ke kamar dengan segera, takut-takut jika nanti dia diseret ke meja makan besar di ruang utama dan disuguhkan dengan situasi tak menyenangkan yang sudah bisa ditebak.

Ya, gadis itu malas dan tidak suka dengan meja besar dengan banyak makanan lezat namun hanya sebagai perantara orang lain untuk mempengaruhi maupun menjilat kekuasaan dari orang-orang berkuasa disini. Orang-orang yang menyedihkan menurutnya.

Gadis mungil itu membuka knop pintu putih besar dihadapannya, sebelum masuk dan kembali menutup pintu itu rapat-rapat.

Rachel mendesah napas lega, karena dia sudah melakukan perjanjian dengan sang Alpha, maka identitas dan posisi nya disini akan aman untuk saat ini.

Pemimpin Delta itu menatap di sekelilingnya, ruang kamar super megah dengan berbagai perabotan mewah dan fasilitas luar biasa benar-benar membuatnya selalu merasa betah disini. Ruangannya didesain dengan warna dan dekorasi yang lembut dan modern dengan dominan putih dan abu-abu, serta tirai, sofa dan karpet bulu yang juga dipilih sesuai dengan kriterianya.

Ah, kamar ini benar-benar kamar impiannya. Pikir Rachel menjatuhkan dirinya di ranjang dan kembali duduk melepas sepatu dan kaos kakinya. Juga mandi dan berganti dengan baju yang lebih santai berwarna biru berenda.

Gadis itu melirik-lirik sejenak sebelum dia berjalan cepat kemeja rias dan duduk sambil merapikan penampilannya.

Rachel merapal sebuah mantra yang perlahan memunculkan lingkaran sihir berwarna biru di cermin, hingga dengan ajaib cermin itu berubah bukan menampakan ruangan kamarnya, tapi menampakan ruangan lain.

"Hoaamm, sudah malam kau belum tidur Rachel?".

Rachel tersenyum, melambaikan tangannya di cermin pada gadis bersurai ungu di dalam cermin itu.

"Belum Kak, aku belum mengantuk. Tiba-tiba aku rindu Kak Karren". Ucap gadis mungil itu tersenyum menatap Karren yang mengusap matanya kecil.

"Ah, apa perlu kita undang Samantha juga? Kurasa dia akan senang". Hal itu langsung saja diangguki oleh Rachel dengan cepat.

Karren tampak merapal sebuah mantra di cermin dan membuat cermin yang dilihat Rachel terbagi menjadi dua bagian yang menampilkan dua tempat berbeda.

"Hai Rachel! Karren!". Sapa seseorang diseberang dengan penuh semangatnya. Gadis bersurai merah muda itu tampak ceria di dalam cermin.

"Hei, aku langsung buru-buru ke kamar saat mendengar panggilan dari kalian. Bagaimana kabar kalian? Apa enak rasanya di kerajaan lain?". Samantha bertanya dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.

Karren terlihat malas, menompang dagunya dengan sebelah tangan. Tulang tidur itu memang tidak pernah sekalipun melewatkan kemalasannya. "Tanyakan dulu pada dirimu sendiri, kau ini werewolf tapi di tarik ke Kerajaan Vampir. Raja Vampir itu pasti sudah gila".

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang