🌟60. Cursed Man

19.7K 1.9K 92
                                    

Yo yo Whats Up Yeorobunnnnn!!!!!

Kembali lagi bersama iqwaanisa / authornim Kucing Oren yah 😻

Sudah lamaaa tidak Up, akhirnya Comeback setelah ya... DBD seminggu lebih dan harus Ujian Praktik juga ya guys jadi padet banget 😭

Semoga ada yang kangen, karena UP di Hari Valentine bikin nyesek aje jadi kaga Up pas itu (valentine bukannya nge bucin, malah nge WP) 😹

Semoga pada kagak Lupa sana cerita ini (duh jad sad:"( )

Sekali lagi, Jan lupa VOTE n COMMENT karena itu gampang bat cuma mencet sama ngetik doang njir

Kaga VOTE nnti author hiatus lebih lama dr ni awokwoakwo 😈

Oh iya, author ucapin terimakasih buat semuanya yang udah ngucapin cepet sembuh buat author yang gabisa author bales satu-satu karena harus bedrest 😭♥️♥️

SPOILER OTW ON IG kucink.oren ♥️

Enjoy 🙆

🌟

Semua orang tampak terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing, ruangan yang dijaga oleh beberapa anggota Silverwolf Pack dibawah perintah Athala itu masih setia berada di sana dengan raut wajah sendu yang sama.

"Maaf kan master, dia sedang dalam kondisi yang tidak begitu baik." Ucap seorang gadis dengan surai panjangnya yang berwarna hitam keunguan, manik ungu berlian gadis itu tampak menatap sayu dan berbinar sesaat.

Haruna, tangan kanan kedua Athala yang meminta maaf secara langsung sebagai ganti master nya pada para penguasa dan mate mereka atas kejadian yang baru saja terjadi.

"Saya Haruna, siluman rubah putih. Tangan kanan kedua dari Grand Master Wizard- Athala Acnes." Ucap gadis itu hormat membungkuk sesaat sebagai tanda penghormatan.

"Jujur saja, saya sangat menyayangkan anggapan kalian yang menganggap kalau apa yang master lakukan itu salah dan jahat. Namun saya sebagai orang yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun, tidak bisa diam saja disaat seperti ini." Gadis itu berjalan pelan, berdiri di depan seluruh orang dengan manik ungu berliannya yang berkilau dengan sorot tegas.

Rafael tersentak, menatap tajam Haruna dengan manik ruby nya yang menggelap sesaat. "Bukan kah kau... Yang datang ke Darkmoon Pack waktu itu? Kau yang berjubah dan berjalan di belakang Athala."

Haruna mengangguk pelan. "Benar Alpha, mungkin diantara penguasa lainnya juga secara tidak sadar bertemu saya saat di negeri mereka."

"Saya pergi ke negeri kalian semua, atas perintah Master Athala untuk memasang barier yang bisa melindungi rakyat kalian. Dia tahu peperangan itu akan terjadi, karena itu dia memerintahkan saya untuk memberi barier pada rakyat agar tidak ada korban jiwa. Master juga mengirim tim pengawas ke setiap negeri untuk mengawasi dan membantu secara diam-diam. Seperti Ve dan Delila ke Darkmoon Pack, Aristia dan Michelle ke Bloodmoon Pack dan lainnya."

"Jadi sejak awal, dia sudah melindungi negeri kalian." Jelas Haruna pelan, sorot wajahnya tampak sendu dengan hawa khawatir.

Gadis bersurai panjang itu kembali mendongakkan kepalanya, menatap lurus keseluruhan orang yang ada di sana.

"Saya selalu sedih ketika melihat bagaimana kerasnya usaha Master untuk menolong orang lain, bahkan ketika mencabut kutukan berat dari Alpha Angela dan ke sepuluh Elite force, dia melakukannya sendirian dan tidak ingin dibantu siapapun."

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang